Terkait Sampah di Batas Wilayah Oeba dan Pasir Panjang, Ini Kata Lurah Oeba

Kata Lurah Oeba, Geregorius E. Rohi, S.STP menanggapi keluhan warga RT 01 tentang sampah

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Terkait Sampah di Batas Wilayah Oeba dan Pasir Panjang, Ini Kata Lurah Oeba
ISTIMEWA
Lurah Oeba, Geregorius E. Rohi, S.STP

"Saya bilang ke masyarakat, kalau kita sudah pasang imbauan masyarakat juga jaga. Tapi mereka bilang kami juga tidak tahu soalnya malam - malam atau diwaktu tertentu yang orang tidak lihat baru mereka buang" tukasnya.

"Lalu buang juga kadang - kadang dengan kotoran manusia dan kotoran - kotoran hewan itu akhirnya pelakunya ditangkap. Akhirnya kita selesaikan itu di Polsek dan yang bersangkutan sekarang tidak buang lagi" lanjutnya.

Ia mengatakan, masyarakatnya sendiri bisa dikontrol. Tetapi yang sulit adalah masyarakat dari luar yang numpang buang sampah di tempat tersebut.

"Kalau kita dapat bantuan, bisa bikin tempat sampah yang bagus yang bisa tampung banyak sampah tapi yang menjadi persoalan utamanya adalah kesadaran masyarakat untuk buang ini" katanya.

Ia mengatakan, seharusnya masing - masing lurah mengimbau warga mereka supaya janga membuang sampah di wilayah lain.

"Karena di beberapa tempat itu tempat sampahnya sudah dirusak, ada juga ditolak oleh masyarakat untuk dijadikan tempat sampah sehingga beberapa kelurahan itu mereka tidak punya tempat pembuangan sampah (TPS), akhirnya warga dari kelurahan lain itu sampai ke wilayah kami untuk buang sampah" tukasnya.

"Ada beberapa tempat yang bukan tempat sampah tapi dibuang di situ. Contoh di dalam kali bahkan di jembatan antara Pasir Panjang dan Oeba sebelum asrama Brimob itu kan juga jadi tempat pembuangan sampah masyarakat yang dari luar dari wilayah lain mereka buang tengah malam. Itupun kami temukan beberapa bulan lalu dan kita bawa ke Polsek juga" tambahnya.

Terkait upaya yang dilakukan, Rohi mengatakan, sudah diupayakan semaksimal mungkin hanya ada beberapa bagian yang memang sangat sulit untuk menyelesaikan persoalan sampah karena masuk wilayah lain dan kewenangan dari pemerintah lain yaitu Pasir Panjang dan Fatubesi.

"Ada juga dari Fatubesi yang juga memelihara ternak dan kadang - kadang sampai ke wilayah kami" ungkapnya.

Ia juga mengatakan, sudah koordinas dengan dinas kebersihan kota saat kerja bakti masal.

"Ada banyak titik - titik sampah yang resmi. Sedangkan dari tempat - tempat tertentu itu dari kami yang minta. Nah saya sudah beberapa kali minta tapi memang armada mereka juga kadang beroperasinya bukan hanya mengangkut sampah yang periodik setiap saat tapi mereka juga harus angkut dibeberapa tempat dan ketersediaan armada juga kurang" ungkapnya.

Awal Januari lalu, lurah Oeba sudah menyampaikan ke Kepala Dinas Kebersihan dan oleh Kadis sudah diberitahukan kepada armada di lapangan.

"Kalau kami diberikan armada setiap kecamatan atau kelurahan secara khusus ya mungkin bisa diselesaikan untuk bisa diangkut tapi masalahnya armada di kota ini mereka beroperasi di satu Kota Kupang dengan wilayah yang menjadi target" katanya.

Untuk wilayah yang bukan menjadi target dinas kebersihan harus dikoordinasikan terlebih namun kadang mereka lupa karena jadwal yang padat untuk mengangkut sampah dari berbagai titik di Kota Kupang.

Beberapa waktu lalu, kata Rohi, ia sudah meminta ke pihak Fatubesi dan Pasir Panjang untuk kerja bakti masal supaya bisa mengangkut sampah yang ada. Hanya saja sudah keburu diserang corona di awal Maret lalu sehingga rencana itu tidak terwujud.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved