Virus Corona
Pengakuan Pasien Positif Corona, Ungkap Gejala Aneh Berminggu-minggu, Tak Hanya Demam dan Batuk
Paul Garner seorang profesor penyakit menular Liverpool School of Tropical Medicine, mengalami 'sedikit batuk' pada Maret ini.
Hingga kini, tercatat 3-4 juta orang telah menggunakannya, kebanyakan warga Inggris dan Amerika Serkat.
Spector memperkirakan, 200.000 orang di antaranya melaporkan gejala yang berlangsung selama masa penelitian, yaitu 6 minggu.
Ada data klinis yang baik dan tersedia untuk pasien-pasien yang pada akhirnya harus pergi ke rumah sakit.
"Orang-orang ini mungkin dapat kembali bekerja. Ada sisi lain dari virus ini yang tidak memperoleh banyak perhatian karena konsep 'jika kamu tidak mati maka kamu baik-baik saja'" kata Spector.
Semakin banyak informasi yang tersedia, semakin terlihat bahwa model Covid-19 yang telah disusun oleh pemerintah terlihat kedaluarsa.
Banyak pasien Covid-19 yang tidak mengalami batuk dan demam.
Alih-alih merasakan gejala tersebut, mereka justru mengalami nyeri otot, radang tenggorokan, hingga sakit kepala.
Hingga kini, aplikasi yang dikembangkan Spector dan timnya telah melacak 15 jenis gejala yang berbeda.
"Saya telah mempelajari 100 penyakit dan Covid-19 adalah yang teraneh yang pernah saya lihat selama karier medis saya," kata Spector.
* AWAS Gejala Baru Virus Coron Indonesiaa, Pakar UI Sebut Sakit Perut dan Mual, Gejala Pada Anak?
Pakar Universitas Indonesia mengungkapkan gejala baru virus Corona di Indonesia.
Para ilmuwan terus melakukan penelitian terhadap Virus Corona atau covid-19, termasuk di Indonesia.
Baru-baru ini, seorang Dokter di RSCM yang juga pakar di Universitas Indonesia menemukan gejala baru pada pasien covid-19.
Bukan gejala umum seperti batuk, demam dan sesak nafas, melainkan mual dan sakit perut pada pasien Virus Corona.
Jumlah pasien positif Corona covid-19 di Indonesia mencapai 15.438 kasus hingga Rabu (13/5/2020).