Virus Corona

Pengakuan Pasien Positif Corona, Ungkap Gejala Aneh Berminggu-minggu, Tak Hanya Demam dan Batuk

Paul Garner seorang profesor penyakit menular Liverpool School of Tropical Medicine, mengalami 'sedikit batuk' pada Maret ini.

Editor: Hasyim Ashari
Freepik
Ilustrasi Virus corona 

Dalam kasus Garner, ia mengalami gejala selama lebih dari 7 minggu.

Garner mengatakan, pengalamannya terpapar Covid-19 menunjukkan gejala baru dan mengganggu setiap harinya.

Kepalanya terasa panas dan perutnya pun terasa sakit.

Selain itu, Garner juga mengaku sesak napas, pusing, dan mengalami radang sendi pada tangan.

Setiap kali ia berpikir bahwa penyakitnya akan segera sembuh, gejala-gejala tersebut kembali muncul.

"Ini sangat membuat frustasi. Banyak orang mulai ragu pada dirinya sendiri," tambah dia.

Garner menyebut bahwa virus menyebabkan banyaknya perubahan imun dalam tubuh, banyak patologi aneh yang belum dapat dipahami.

Penelitian terbaru: gejala yang muncul dan hilang dalam waktu lama

Berdasarkan penelitian terbaru, sekitar 1 dari 20 pasien Covid-19 mengalami gejala yang muncul dan hilang dalam waktu yang lama.

Waktunya beragam, bisa dua bulan, tiga bulan, atau bahkan lebih.

Garner mengatakan, salah satu penyakit yang menunjukkan kesamaan pola ini adalah DBD.

"Demam berdarah memiliki gejala yang datang dan pergi," ujar dia.

Sementara itu, Profesor Tim Spector dari King's College London, memperkirakan, ada sejumlah kecil orang tetapi signifikan, yang mengalami bentuk gejala panjang atau long tail dari virus.

Spector sendiri merupakan kepala tim penelitian King's College London yang mengembangkan aplikasi pelacak Covid-19.

Aplikasi ini memungkinkan orang yang terduga memiliki penyakit tersebut untuk menuliskan gejala yang dialaminya setiap hari.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved