Corona di Ende
Kronologi Empat Warga Ende Positif Corona, Simak Cara Kerja Gugus Tugas dan Kesiapan RSUD Ende
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende menjelaskan cara kerja mereka dalam pencegahan dan penanganan penyebaran virus Corona atau Covid-19
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Para petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap yang datang dengan satu mobil ambulans dan dua mobil dari Badan penanggulangan bencana lantas memasuki halaman rumah jabatan. Dua petugas membawa alat semprot cairan antiseptik.
Tiga orang yang positif satu per satu keluar dari pintu samping, sebelum diarahkan masuk ke dalam mobil ambulans, mereka disemprot cairan antiseptik.
Menariknya saat disemprot cairan antiseptik semua petugas sontak berteriak 'semangat' sambil tepuk tangan, memberi dukungan kepada tiga orang tersebut. Mereka tampak tenang dan mengikuti dengan baik setiap arahan petugas.
Kebijakan Soal Tempat Karantina Terpusat
dr. Muna Fatma mengatakan, saat ini berdasarkan hasil rapat Gugus Tugas Covid-19 Ende ada perubahan mengenai tempat karantina terpusat. Menurutnya perubahan itu dilakukan untuk memudahkan sistem pengawasan.
Dia mengatakan, tujuh ruang isolasi di RSUD Ende hanya akan dipakai untuk merawat pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara tempat karantina terpusat bagi yang reaktif rapit tes di Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Ende dan yang non reaktif di Stadion Marilonga Ende.
Kesiapan RUSD Ende Tangani Pasien Covid-19
Direktris RSUD Kabupaten Ende, dr. Aries Dwi Lestari, kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, pihaknya siap menangani pasien baru tersebut.
Menurutnya, untuk melindungi diri saat menangani pasien Covid-19, mereka mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level tiga. "Kami harus sesuai protap, ketika kami masuk ke ruang isolasi pasien Covid-19, kami kenakan APD level tiga," ungkapnya.
Menurutnya ruang isolasi yang baru di RSUD Ende merupakan ruang isolasi yang berstandar. "Artinya ada ruang antar room dimana ada kamar mandi ada showernya, kami sediakan juga sabun sampo di situ," ungkapnya.
Dia jelaskan, usai menangani pasien mereka harus melepaskan APD di tempat khusus yang sudah disediakan.
Selanjutnya, mereka berpindah ke ruang lain, yakni kamar mandi, pintu kamar mandi didorong pakai siku. Di Kamar mandi mereka harus membersihkan diri. "Mandi dari ujung kaki hingga kepala menggunakan sabun dan sampo pakai air mengalir, dari shower," ungkapnya.
Mereka lalu masuk ke satu ruangan lagi, untuk mengganti baju baju. Setelah itu mereka menggunakan handsanitizer di tangan. "Jadi dobel-dobel pengamanannya baru kita bisa keluar," ungkapnya.
Lanjutnya, mereka juga disediakan rumah khusus untuk ditinggalli. "Ada rumah khusus. Jadi tinggal di situ," ungkapnya.