Kominfo Lembata Terus Berkoordinasi Dengan BAKTI Untuk Tuntaskan Masalah Sinyal di Lamalera

Masyarakat di Kampung Lamalera masih kesulitan mengakses informasi melalui internet, bahkan jaringan telepon seluler

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ricko Wawo
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata Markus Labi Waleng 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Masyarakat di Kampung Lamalera masih kesulitan mengakses informasi melalui internet, bahkan jaringan telepon seluler.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) Kabupaten Lembata Markus Laby Waleng mengatakan pemerintah daerah sudah membangun komunikasi dengan provider jaringan seluler Telkomsel untuk mengatasi persoalan ini.

Sayangnya, upaya untuk mengatasi masalah ini masih terkendala Pandemi Covid-19. Markus menjelaskan sejatinya penguatan sinyal di Lamalera sudah dilakukan bersama provider Telkomsel sebelum Festival Lamafa di Lamalera yang menurut rencana berlangsung pada akhir April 2020 lalu. Festival budaya itu pun batal digelar karena masa pagebluk Covid-19 di Indonesia.

Update Covid-19 di Belu: Pelaku Perjalanan Beresiko Tersisa 123 Orang

Pemerintah daerah sudah koordinasi sampai ke tingkat pemerintah supaya dilakukan penguatan sinyal sebelum Festival Lamafa.

"Tetapi pada saat menjelang festival terjadi situasi corona ini sehingga mereka juga tidak bisa," kata Markus di Lewoleba, Senin (18/5/2020).

Selain berkoordinasi dengan provider jaringan seluler Telkomsel, Markus menuturkan pihaknya juga telah mengirimkan data blank spot area ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Deteksi Corona, Gugus Tugas Lembata Lakukan Rapid Test di Pasar Pada

Lembata yang masuk dalam daftar daerah tertinggal di Indonesia mendapatkan sejumlah alokasi anggaran untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) melalui BAKTI di sejumlah blank spot area. Salah satu titik yang sedang diupayakan saat ini adalah di Lamalera.

Mantan Camat Wulandoni ini menandaskan BAKTI sendiri sudah membantu jaringan internet di SMP APPIS Lamalera.

"Kita harapkan 143 desa dengan sekolah-sekolah dalam kondisi seperti ini, internet sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat. Maka pemerintah pusat melalui BAKTI bisa secepatnya mengintervensi ini," pungkas Markus. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved