Kisah Siswa Pedalaman Ngada Flores Mencari Signal di Atas Bukit Untuk Ikut UAS Online
Proses belajar mengajar secara online sebagai dampak pandemi Covid -19 tentu tidak segampang yang dibayangkan.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
"Saya diajak bapak untuk pergi cari lagi ketempat lain dan akhirnya dapat di sebuah bukit ada jaringan 4G, tapi hilang muncul. Terus saya telepon dua teman saya, kebetulan mereka dapat tempat yang ada jaringan. Namun signalnya mereka hanya bisa telepon dan SMS. Tak lama kemudian mereka tiba sekitar pukul 07.56 Wita," urainya.
Ia menerangkan ketika mendapatkan jaringan 4G mereka bisa mengikuti UAS Online. Tak lama kemudian, lima orang teman lainnya tiba dari pusat Kecamatan Riung Barat untuk mengikuti UAS online ditempat yang sama.
"Tiba lagi teman-teman saya dari pusat ibu kota Kecamatan lima orang tiba. Akhirnya kami bisa ikut ujian dari tempat itu walau jaringan 4G nya hilang muncul," ungkapnya.
Sementara siswa lainnya, Jeni Lala mengatakan kisah mencari signal untuk mengikuti UAS online sangat terkesan.
Meskipun signal atau jaringan internet hilang muncul tapi ia dan sejumlah temannya tak pernah putus asa. Situasi dan kondisi saat itu benar-benar menguras energi.
Apalagi berjalan kaki dan bertahan di tengah bukit dengan panas trik mentari yang menyengat kulit. Namun itu bukan penghalang bagi mereka untuk bisa meraih cita-cita kelak.
"Puji Tuhan kami bisa selesaikan ujian tersebut waktu itu," ungkapnya.
Ia mengatakan akses signal diwilayah Riung Barat Kabupaten sangat susah. Warga harus rela berjalan kaki, mendaki bukit mencari signal jika ingin berkomunikasi via telepon seluler.
Siswa lainnya, Tuti Nonang, mengaku sangat bersyukur karena bisa mengikuti UAS online dengan baik meskipun bersusah-susah mencari signal.
Tuti mengatakan semua proses dilalui dan meski tabah menjalaninya. Mungkin ada orang lain yang lebih susah untuk mendapatkan jaringan seluler.
Ia mengaku sangat bangga dan bahagia bisa mengerjakan semua soal saat UAS online tersebut.
Belum Merdeka
Warga Riung Barat, Boy Zanda menyatakan kondisi seperti itu bukan hal baru. Itu menjadi hal yang biasa bagi warga Riung Barat dan sekitarnya.
Boy mengatakan Riung Barat belum "merdeka" dari sisi pembangunan. Dari dulu wilayah Riung memang belum menunjukkan kemajuan yang berarti.
Pembangunan belum menyentuh masyarakat secara menyeluruh di wilayah ini dan ini adalah fakta yang terjadi saat ini.
