News

Para Pejabat Eselon II di Sumba Barat Daya Catat Ini, Bupati Kodi Mete Lakukan Mutasi, Ini Tujuannya

Kornelius Kodi Mete mengagendakan pekan depan menggelar mutasi para pejabat eselon II lingkup pemerintahan setempat.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya, dr. Kornelius Kodi Mete 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, TAMBOLAKA -Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Kornelius Kodi Mete, mengagendakan pekan depan menggelar mutasi para pejabat eselon II lingkup pemerintahan setempat.

"Dengan mutasi ini diharapkan proses penyelenggaraan pemerintahan SBD ke depan lebih baik," ujar Kodi Mete didampingi Wakil Bupati, Marthen Christian Taka, di rumah jabatan Bupati SBD, Rabu (13/5).

Menurutnya, jika tidak ada halangan, maka proses pergantian dan pelantikan pejabat eselon II dapat berlangsung minggu ini atau paling lambat minggu depan.

Baginya proses mutasi adalah hal biasa dalam lingkup pemerintahan demi mendukung roda organisasi pemerintahan agar tetap eksis.

"Mutasi juga untuk mendapatkan tim work yang kuat untuk mendukung suksesnya pelaksanaan program kerja tujuh jembatan emas. Harapannya dengan mutasi dapat meningkatkan kinerja pelayanan pemerintahan ke depan menjadi lebih baik," ungkap Kodi Mete.

Rapat dengan Yayasan
Agenda lain Bupati Kodi Mete di rumah jabatan bupati setempat, Rabu (13/5), adalah melakukan pertemuan dengan seluruh pengurus yayasan pendidikan yang beroperasi di wilayah SBD seperti Yapnusda, Yapmas, Yayasan Tunas Timur dan lainnya.

Pada rapat ini, Bupati Kodi Mete mengusulkan kegiatan belajar mengajar sekolah kembali digelar dengan sistem per hari per kelas agar protokol kesehatan tetap terjaga.

Pertemuan tersebut untuk mencari solusi di tengah pandemi corona ini karena kebijakan belajar di rumah yang diterapkan saat ini kurang efektif.

Misalnya, hari Senin kelas I, hari selasa kelas II dan seterusnya hingga hari Sabtu kelas VI. Dengan demikian semua ruangan dapat digunakan dan pengaturan kursi meja anak-anak sekolah tetap mengikuti protokol kesehatan. Hal yang sama berlaku pada SMP dan sederajat.

Namun sebelum KBM berjalan, setiap sekolah harus memasang air cuci tangan di sekolah, mengadakan sabun, masker, mengadakan cairan disinfektan agar sebelum maupun setelah KBM ruangan kelas disemprot dan berbagai persiapan lainnya.

Soleman Dapa dari Yayasan Tunas Timur, Welem Malo Lingu dari Yapmas dan Aleks Rangga Pija serta lainnya menyetujui usulan bupati tersebut.

Namun demikian mereka meminta tetap memperhatikan perkembangan penularan virus corona di daerah itu. Mereka mengakui pembelajaran di rumah kurang efektif karena umumnya anak-anak berkeliaran ke pasar, pesta dan lain-lain.

Bupati minta para pimpinan yayasan segera cairkan dana BOS untuk membelanjakan masker, sabun, cairan disinfektan dan lain-lain. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved