Petugas Posko Perbatasan Aewoe Mengeluh Soal Ini

dua bulan petugas berjibaku di Posko Perbatasan dan hampir semua perlengkapan di posko ditanggung suka rela oleh petugas posko.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Suasana di Posko Covid-19 Aewoe Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Selasa (12/5/2020). 

Petugas Posko Perbatasan Aewoe Mengeluh Soal Ini

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Petugas Posko Covid-19 perbatasan Aewoe Kabupaten Nagekeo mengeluh terkait kondisi posko.

Ketua tim posko perbatasan Aewoe, Paulus Yohanes Jato mengatakan, kondisi posko seadanya saja.

Semua yang ada di Posko mulai dari tenda dan lainnya merupakan swadaya dari petugas posko. APD untuk petugas, thermometer tembak memang ada dari Kabupaten Nagekeo. Tapi yang lain semua swadaya dari petugas posko selain Fiber dan terpal.

"Ini semua swadaya, tenda, listrik, air. Masker beli sendiri, vitamin beli sendiri. Tenda tau lagi kami mau bayar pakai apa. Kursi kami pakai dari Desa. Lampu pinjam orang punya. Mereka kasi uang untuk makan saja. Mereka dari Kabupaten sumbang fiber, terpal saja," ungkap Paulus Yohanes Jato, ketika dijumpai POS-KUPANG.COM, Selasa (12/5/2020)0

Ia menyatakan sudah hampir dua bulan petugas berjibaku di Posko Perbatasan dan hampir semua perlengkapan di posko ditanggung suka rela oleh petugas posko.

"Untuk urusan administrasi atau atk kami beli sendiri. Kita sudah dua bulan lebih disini," ungkapnya.

Ia mengatakan yang diberikan oleh Posko Kabupaten Nagekeo adalah uang makan dan minum. Per hari untuk posko perbatasan 500.000 rupiah.

"Makan minum aman uangnya ada. Uangnya per hari. Dari Kabupaten ke Kecamatan. Kami hanya terima saja begitu," ungkapnya.

Ia menyatakan selain itu hampir dua bulan dana insentif belum kunjung dicairkan. Petugas berada di posko dari pukul 07.30 Wita hingga 21.30 Wita. Bahkan lebih dari jam 22.00 Wita.

Pemkab Lembata Gelontorkan Dana 14,2 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

VIDEO – Pasien Covid-19 di NTT Kini 18 orang. Dua Diantaranya dari Kabupaten Rote Ndao

Orangtua Klaster Magetan Ende Sedih Anak Karantina di KLK Nakertrans, Sudah Pindah ke Hotel

"Tidak ada genset, kalau listrik padam maka gelap. Tergantung ramai, kalau ramai sampai jam 10.00 Wita," ungkapnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved