Dampak Covid-19, Yoseph Senang Dapat BLT Dana Desa

Pemerintah desa di NTT mengalokasikan anggaran Bantuan Langsung Tunai ( BLT) yang bersumber dari dana desa

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/
Camat Biboki Moenleu, Benyamin Lalian saat menyerahkan BLT desa kepada salah seorang warga di Desa Tunbes, Jumat (8/5/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah desa di NTT mengalokasikan anggaran Bantuan Langsung Tunai ( BLT) yang bersumber dari dana desa. BLT Dana Desa disalurkan kepada warga terdampak virus Corona ( Covid-19). Setiap kepala keluarga (KK) menerima Rp 600 ribu per bulan.

Di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Pemerintah Desa Tunbes, Kecamatan Biboki Moenleu, sudah mulai menyalurkan BLT Dana Desa. Tunbes merupakan desa pertama di TTU yang menyalurkan BLT Dana Desa.

Penyerahan dilakukan Camat Biboki Moenleu, Benyamin Lalian, SIP kepada Hendrikus Nifuboik, warga Desa Tunbes, Jumat (8/5/2020).

Masuk Daftar KK Miskin, Nama Kepala Desa di Sumba Timur Dicoret

Benyamin mengatakan, penyerahan BLT Dana Desa tahap pertama sebesar Rp 600 ribu per kepala keluarga (KK). "Desa Tunbes menjadi desa pertama di TTU yang menyalurkan BLT Dana Desa kepada masyarakat," kata Benyamin.

Kepala Desa Tunbes, Marthen Koyungan menyebut, jumlah penerima BLT Dana Desa sebanyak 65 KK.

Menurut Marten, KK miskin tersebut sudah disepakati dalam musyawarah desa khusus yang membahas hasil pendataan yang dilakukan oleh relawan Covid-19 Desa Tunbes.

Kepala dan Staf BKKPN Kupang Bagi Nasi Ikan ke Nelayan

"Hasil pendataan itu, ada 129 KK, dengan rinciannya 61 KK miskin telah menerima bantuan PKH dan bantuan pangan. Dan, 65 KK miskin penerima BLT Dana Desa dan sisanya adalah PNS, Polri dan aparat desa," papar Marten.

Tenaga Ahli P3MD TTU Jan Christian mengatakan, penyerahan BLT Dana Desa itu harus dilakukan dari rumah ke rumah sesuai dengan protokol Covid-19 sebagaimana disarankan oleh pemerintah pusat.

Jan mengharapkan, dengan penyaluran BLT Dana Desa Tunbes dapat memicu sekitar 159 desa di TTU untuk mempercepat penyaluran BLT Dana Desa.

"Karena rakyat sudah sangat membutuhkan bantuan ini. Jadi para pemangku kepentingan harus menghindari birokrasi yang tidak sesuai aturan yang memperlambat penyaluran dana yang ada," ungkapnya.

Jan menjelaskan, kunci penetapan calon penerima, wajib dilakukan dalam musyawarah desa, dengan memperhatikan 4 kriteria utama diantarannya, Masuk DTKS tetapi belum dapat JPS, KK yang belum terdata, KK yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19 dan KK yang mempunya penyakit kronis dan menahun.

"Jadi proses validasi dan penetapan calon penerima BLT harus dilakukan oleh tim relawan desa, RT, RW, Dusun, BPD dan pemdes secara bersama-sama dalam musyawarah desa khusus," katanya.

Pemerintah Desa Egon, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka juga telah menetapkan KK penerima BLT Dana Desa.

Kepala Desa Egon, Anjelinus menyebut ada 262 warga kurang mampu yang berhak menerima BLT Dana Desa berupa uang tunai Rp 600 ribu selama tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni 2020.

Menurut Angelinus, penerima BLT Dana Desa sesuai kriteria dan telah ditetapkan melalui musyawarah desa.

"Sesuai regulasi bisa tunai dan transfer kepada penerima. Tetapi kalau saya akan serahkan tunai biar warga puas dan langsung manfaatkan," kata Anjelinus, kemarin.

Ia menegaskan, warga yang tidak tercover melalui BLT Dana Desa akan diusulkan ke kabupaten agar mendapat bantuan Pemda Sikka. "Kita sudah siapkan datanya dan akan kirim ke kabupaten," ujarnya.

Angelinus berharap BLT Dana Desa dipakai untuk kebutuhan keluarga. "Jangan beli HP dan beli barang yang tidak ada manfaatnnya. Apalagi beli moke," tandas Angelinus.

Pemerintah Desa Nanganesa, Kabupaten Ende belum menyalurkan BLT Dana Desa.
Salah satu warga Desa Nanganesa, mama Ros galau menanti BLT Dana Desa, padahal sudah didata petugas.

"Sudah didata, saya dengar-dengar orang bilang di daerah lain sudah tapi di sini belum, kenapa? Kalau penghasilan saya tidak turun drastis mungkin saya tidak terlalu berharap," ujar mama Ros saat ditemui di kediamannya di RT 02 Desa Nanganesa.
Mama Ros mengaku usaha kiosnya nyaris tutup.

Pemasukan turun drastis. Ia berharap BLT Dana Desa secepatnya disalurkan. "Yang jelas bukan hanya saya saja, orang lain juga pasti ingin dapat itu dana, karena krisis dan sangat butuh," ucap mama Ros.

Kepala Desa Nanganesa, Ishak Ismail mengakui banyak warganya sudah bertanya kapan terima BLT Dana Desa. Pihaknya sudah melaksanakan musyawarah desa (Musdes) penetapan nama-nama penerima bantuan. "Untuk pendataan dilakukan oleh relawan Covid-19," katanya.

Berdasarkan pendataan relawan Covid-19, lanjut Ishak, ada 135 KK yang terdata. Namun, masih akan dilakukan pengecekan karena takut ada yang kecolongan atau tidak terdata. Menurutnya, proses pendataan didasarkan pada 14 kriteria pokok dan 3 kriteria tambahan..

Pemerintah Desa Labolewa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo telah menyiapkan BLT Dana Desa.

"Jumlahnya ada Rp 400 juta lebih kami siapkan. Semua data-data sudah kita ambil dan kita harapkan proses selanjutnya aman dan lancar," kata Kepala Desa Labolewa, Marselinus Labo, saat ditemui d Mbay, Jumat (8/5).

Pemerintah Desa Rowa juga sudah menyiapkan BLT Dana Desa. Pjs Kepala Desa Rowa, Dedi Savrinus Gili Wale mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dana Rp 29.250.000.

"Anggaran sudah kita siapkan. Pengajuan awalnya 11 juta dan anggaran ditambah setelah membuat RAB untuk penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 29.250.000. Untuk BLT itu kita siapkan Rp 133 juta. Sesuai intruksi kita serahkan dalam bentuk uang tunai per KK selama 3 bulan. Jumlahnya Rp 1.800.000, per bulan Rp 600.000," sebut Dedi.

Di Kabupaten Manggarai Barat, sebanyak 112 warga Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor menerima BLT Dana Desa, Jumat (8/5).

Kepala Desa Liang Sola, Adrianus Harsi mengatakan, data penerima BLT Dana Desa sudah disampaikan kepada Dinas Sosial Manggarai Barat. Pihaknya sedang menunggu sinkronisasi data.

"Warga yang terdaftar sebagai penerima PKH dan jenis bantuan lainnya tidak dapat menerima BLT dana desa," katanya.

Pihaknya menyediakan anggaran BLT Dana Desa sekitar Rp 70 juta. Adrianus berencana menyalurkan BLT Dana Desa, Selasa (12/5).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu, Cristoforus M Loe Mau mengatakan, Pemda Belu sudah menyalurkan BLT Dana Desa perdana di Desa Tialai, Kecamatan Tasifeto Timur, Kamis (2/5).

Sementara itu Camat Lamaknen, Roni Mau Luma mengatakan, pihaknya intens melakukan pengawasan agar pemerintah desa tidak salah mendata penerima bantuan. "Petugas dari kecamatan juga turun ke desa memberikan penguatan bagi pemerintah desa," kata Roni di Atambua, Rabu (6/5).

Menurut Roni, pengawasan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa, camat dan kabupaten. Untuk Kecamatan Lamaknen, pendataan penerima BLT Dana Desa sudah selesai. Pekan depan mulai penyaluran desa. Di Lamaknen ada sembilan desa.

Warga Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Lucia Lawak, Blandina Moruk dan Yosep Mali Uka mengaku senang mendapat BLT Dana Desa. Sebagai warga yang sudah lanjut usia mereka hanya bisa berharap agar bantuan dari pemerintah bisa diberikan kepada mereka secara adil.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Albert Yani mengatakan, dana desa yang dialokasikan untuk BLT belum dicairkan karena masih terkendala verifikasi data penerima dan rencana program pemerintah desa (RKPDes) yang belum final.

Menurutnya ada 225 desa di Ende belum menyalurkan BLT. "Kami sudah turun lakukan sosialisasi dan pendampingan tapi masih berproses, ada sekitar 50 desa belum final RKPDes dan verifikasi data penerima BLT," katanya, Rabu (6/5).

"Jadi, kami masih menunggu musyawarah desa tentang penetapan nama-nama penerima bantuan langsung tunai," tambahnya.(mm/ris/kk/gg/ii/jen)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved