Kisah Siswi Bantu Orangtua Jualan di Pasar Sambil Kerjakan Tugas Sekolah di Nagekeo
ucapan keluar dari mulutnya sekadar memancing iba dari pengunjung yang melintas di kawasan Pasar Danga Kota Mbay Kabupaten
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Kisah Siswi di Nagekeo Bantu Orangtua Jualan di Pasar Sambil Kerjakan Tugas Sekolah
POS-KUPANG.COM | MBAY --Suara datar mengalun dari bibir anak berusia 9 tahun itu.
Beberapa ucapan keluar dari mulutnya sekadar memancing iba dari pengunjung yang melintas di kawasan Pasar Danga Kota Mbay Kabupaten Nagekeo siang itu.
"Selamat siang kaka, mau beli sayur, tomat atau apa kaka? Disini ada," ucap anak itu pelan.
Beberapa kali ia terlihat melayani pembeli di lapak tempat jualanya.
Suhu udara yang cukup menyengat kulit ditambah debu yang bertebaran disana-sini tak menyurut semangatnya untuk mengumpulkan keping-keping rupiah untuk dibawa pulang ke rumah di sore hari.
Ia adalah Alexandriana Meo (9). Sudah hampir satu bulan ia membantu orangtunya berjualan di Pasar Danga. Sejak pandemi Covid-19 siswa kelas IV SDI Mbay Dam ini berjualan di Pasar.
Meskipun sibuk melayani pembeli dilapak jualannya, Sandri begitu ia akrab disapa tetap belajar pelajaran sekolah. Siang itu ia tampak mengerjakan tugas sekolah.
Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh gurunya tak lupa ia kerjakan. Ia kerjakan PR di Pasar Danga sambil berjualan. Ketika pembeli tidak datang ke lapaknya ia mmanfaatkan waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah.
"Saya sudah bantu mama jualan sejak kami diliburkan. Saya hari ini kerja tugas matematika. Tugas ini kami kerjakan sehingga bisa dikumpulkan nanti," ungkap Sandri, Minggu (3/5/2020).
Lapak berukuran sekitar 2 x 1 meter itu menjadi saksi bisu kesederhaan hidup Sandri mencari nafkah agar tetap bisa sekolah menimbah ilmu dan merajut masa depan.
Warna-warni kehidupan dan keras hidup di kota sudah ia rasakan sejak saat ini. Mungkin tidak dialami oleh anak-anak seusianya.
Sandri sejak pagi sudah bersama sang ibu sudah berada di Pasar Danga. Kadang-kadang juga sang ibu menghantar Sandri ke Pasar Danga lalu ibunya kembali ke rumah untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Setiap hari Sandri tak pernah lupa membawakan buku dan pulpen untuk belajar atau mengerjakan tugas.
Bermodal masker kain seadaanya Sandri tetap semangat berjualan sambil mengerjakan tugas sekolah.