News

Curhat dalam Rapat Corona, Kepala ASDP Sape Mengaku Dimarahi Bupati Sumba Timur, Ini Dia Masalahnya

Saat diberi kesempatan oleh Domu Warandoy, Mukmin menceritakan kronologi awal dirinya sempat dimarahi Bupati Sumba Timur.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy,S.H,M.Si memimpin rapat di ruang kerjanya, Kamis (30/4/2020) 

 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG, COM, WAINGAPU  - Kepala ASDP Indonesia Ferry Cabang Sape, Mukmin, mengaku sempat dimarahi Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, menyusul adanya penumpang yang diangkut KMP Cakalang dari Pelabuhan Sape-NTB ke Waingapu.

Mukmin menyampaikan hal ini saat pertemuan di ruang kerja Sekda Sumba Timur, Kamis (30/4).

Pertemuan itu dipimpin Sekda Domu Warandoy. Turut hadir KSOP Waingapu, Supevisor PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Waingapu NTT, Andre Matte; Kepala ASDP Sape, Mukmin; Kepala Pelni Waingapu, Ilham; Kepala Dishub Sumba Timur, Umbu Jaya Meha; Kepala Pelaksana BPBD Sumba Timur, Mikael Jakalaki;Sekretaris BPBD Sumba Timur, Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha; dan beberapa pejabat lainnya.

Saat diberi kesempatan oleh Domu Warandoy, Mukmin menceritakan kronologi awal dirinya sempat dimarahi Bupati Sumba Timur.

Menurut Mukmin, awalnya dia menerima telepon dari nomor yang belum tersimpan di handphonenya. "Saat saya ditelepon, pak bupati tanya kenapa muat penumpang. Saat itu saya jawab itu hoax. Saat itu saya tidak tahu yang telepon itu bapak bupati," cerita Mukmin.

Mukmin menjelaskan, saat dia menjawab bahwa informasi adanya penumpang yang diangkut oleh KMP Cakalang itu hoax, kemudian pak bupati menyampaikan kepadanya bahwa yang bicara dengannya adalah Bupati Sumba Timur.

"Ini Gidion, Bupati Sumba Timur," ujar Mukmin meniru pernyataan bupati kepadanya saat itu.

Ketika mengetahui yang menghubunginya adalah Bupati Sumba Timur, Mukmin langsung menyampaikan permohonan maaf kepada pak bupati. "Saat itu, saya minta maaf kepada bapak bupati," ujarnya.

Mukmin mengatakan, penumpang yang diangkut KMP Cakalang 44 orang, dibawa ke Prailiu untuk diperiksa. Dari jumlah itu, 41 orang dewasa, tiga orang bayi.

"Masalahnya ibu-ibu, saya tanya bahwa mereka adalah istri dari sopir truk. Saya koordinasi dengan pihak perhubungan soal adanya ibu-ibu dan bayi dan saya bersikeras untuk pulangkan ke Sape," kata Mukmin.

Menurut Mukmin, di atas kapal itu ada 18 kendaraan dan satu adalah kendaraan memuat obat-obatan untuk puskesmas di Kodi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha, menyebut jumlah penumpang 51 orang, dengan rincian perempuan 11, laki-laki 30, balita 5, penumpang sebanyak 19, sopir 16, kernek 6 orang.

Sekda Domu Warandoy mengakui dalam rapat itu banyak hal yang dibicarakan soal pembatasan penumpang pesawat dan kapal laut. Bahkan, terakhir ini telah ada larangan untuk pesawat dan kapal laut mengangkut penumpang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved