Kartu Pra Kerja

Ada Aroma Korupsi dalam Program Kartu Pra Kerja, MAKI Minta KPK Lakukan Penyelidikan

Nah program yang sangat bagus ini ternyata tidak benar-benar bersih. Penyelenggara dan mitra-mitra yang terlihat di sana diduga terlibat korupsi.

Editor: Agustinus Sape
AFP PHOTO/ANTHONY WALLACE via Tribun Timur
Kartu Pra Kerja merupakan salah satu program Presiden RI, Joko Widoodo atau Jokowi 

Ada Aroma Korupsi dalam Program Kartu Pra Kerja, MAKI Minta KPK Lakukan Penyelidikan

POS-KUPANG.COM - Apakah Anda peserta program Kartu Pra Kerja? Sudahkah Anda mendaftar dan lulus, atau?

Nah program yang sangat bagus ini ternyata tidak benar-benar bersih. Penyelenggara dan mitra-mitra yang terlihat di sana diduga terlibat korupsi.

Untuk memastikan dugaan itu, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta KPK menyelidiki dugaan korupsi di balik program Kartu Prakerja yang menggandeng delapan mitra platform digital.

"Saya meminta KPK sudah memulai melakukan proses penyelidikan atau setidaknya pengumpulan bahan/keterangan," kata Boyamin Saiman dalam rilis pers, Senin (4/5/2020).

Boyamin mengaku, telah menyampaikan permintaannya itu kepada Tim Analis Pengaduan Masyarakat KPK saat ia menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Senin siang.

Menurut Boyamin, KPK sudah bisa melakukan penyelidikan karena telah ada pembayaran secara lunas program pelatihan peserta kartu prakerja gelombang I dan gelombang II.

"Artinya jika ada dugaan korupsi, misalnya dugaan mark up, maka KPK sudah bisa memulai penyelidikan atau setidak-tidaknya memulai pengumpulan bahan dan keterangan," ujar Boyamin.

Boyamin menduga, penunjukan delapan mitra kerjasama pelatihan Kartu Prakerja tidak melalui lelang serta tidak memenuhi persyaratan kualifikasi administrasi dan teknis.

Sebab, sebelumnya tidak diumumkan syarat-syarat untuk menjadi mitra.

"Sehingga penunjukan delapan mitra itu juga diduga melanggar ketentuan dalam bentuk persaingan usaha tidak sehat atau monopoli," ujar Boyamin.

Ia pun menduga ada praktik suap dalam penetapan harga pelatihan tersebut.

Menurut Boyamin, biaya pelatihan itu jauh lebih mahal dibanding gaji guru atau dosen.

Boyamin juga membandingkan harga pelatihan masing-masing delapan mitra dengan kisaran antara Rp 200.000 hingga Rp 1.000.000 dengan pelatihan di Youtube dan Google yang gratis.

"Meskipun demikian, perkiraan keuntungan ini masih perlu dihitung secara cermat masing-masing mitra dikarenakan terdapat mitra yang memberikan diskon biaya pelatihan," kata Boyamin.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved