Tentara Korea Utara dan Korea Selatan Baku Tembak di Perbatasan, Terjadi Saat Kim Jong Un Muncul
Sementara itu masing-masing militer juga sama-sama bersiaga penuh di sepanjang perbatasan untuk mengantisipasi serangan dari pihak lawan
Tentara Korea Utara dan Korea Selatan Baku Tembak di Perbatasan, Terjadi Saat Kim Jong Un Muncul
POS KUPANG.COM, SEOUL -- Dua pasukan militer dari dua negara bersaudara namun bermusuhan terlibat baku tembak di wilayah perbatasan yang masuk dalam zona demiliterisasi
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kasus itu dapat memicu pertempuran yang lebih besar apbila tak segera diselesaikan
Kedua negara tersebut secara teknis masih dalam kondisi berpereng sebab belum ada perjanjian damai di dua korea itu
Sementara itu masing-masing militer juga sama-sama bersiaga penuh di sepanjang perbatasan untuk mengantisipasi serangan dari pihak lawan

Korea Selatan dan Korea Utara dilaporkan terlibat baku tembak di zona demiliterisasi, dengan Selatan menyatakan insiden itu dimulai dari Utara.
• Isu Beda Agama Saat Menikah,Nadine Chandrawinata Blak-Balakan Pilih Negara Ini untuk Ucap Janji Suci
• Satu Penumpang Wings Air OTG Positif Corona, 68 Penumpang Terpaksa Diisolasi
• Suami Tangkap Basah Istri Berselingkuh dengan Pria Lain di Kamar Kos, Akhir Cerita Seperti Sinetron
• Tetap di Rumah Saja Belum Tentu Aman dari Corona, 3 Hal ini Bisa Membawa Covid-19 ke Rumah
• Cek Rekening BRI Anda, Ada Tranferan Rp 600 Ribu? Banyak Nasabah Sudah Terima, ini Penjelasan BRI
Peristiwa tak biasa itu terjadi sehari setelah Pemimpin Korut, Kim Jong Un, muncul kembali ke hadapan publik setelah 20 hari absen.
Kantor Kepala Staf Gabungan (JCS) dalam rilis resmi menyatakan, tentara mereka ditembaki di pos perbatasan oleh pasukan Korea Utara.
"Militer kami merespons dengan menembak dua kali sekaligus memberi peringatan sesuai proseudr," kata JCS yang menambahkan, tak ada korban dari pihak mereka.
Korea Selatan menerangkan, mereka menghubungi Korea Utara melalui jalur khusus militer untuk mencari tahu penyebab baku tembak, dilansir AFP Minggu (3/5/2020).
Secara teknis, dua negara masih berada dalam perang karena Parena Korea 1950-1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.
Meski namanya adalah Zona Demiliterisasi (DMZ), tempat itu paling dibentengi di dunia yang penuh dengan ranjau darat dan kawat berduri.
Berusaha mendinginkan tensi militer menjadi bagian dalam kesepakatan ketika Kim Jong Un bertemu Presiden Korsel Moon Jae-in pada September 2018.
Namun, agenda pertemuan yang berlangsung di Pyongyang itu tidak digubris oleh Utara. Malah, Korut memutuskan kontak dengan Seoul.
Sudah 30 Ribu Warga Korea Utara Membelot ke Selatan