Akibat Pandemi Covid-19, Guru di Mabar Sedih Tak Bisa Ketemu Murid

Akibat pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar di sekolah pada semua jenjang pendidikan ditiadakan

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Akibat Pandemi Covid-19, Guru di Mabar Sedih Tak Bisa Ketemu Murid
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Yohanes Arison Taji

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Akibat pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar di sekolah pada semua jenjang pendidikan ditiadakan. Para murid atau pelajar pun diarahkan untuk belajar mandiri di rumah masing-masing.

Seorang guru Komite di SMAN 1 Komodo, Yohanes Arison Taji, S.Pd mengaku sedih tidak dapat bertemu dengan para muridnya.

"Sangat menyedihkan, saya tidak bisa bertatap muka langsung dengan siswa," ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (2/5/2020) malam.

Herdin Sebut Hardiknas Momen Refleksi untuk Lebih Melayani Anak Didik

Kesedihannya pun bertambah saat program belajar dari rumah menurutnya kurang efektif, karena kebanyakan siswa di sekolahnya berasal dari desa, tidak semua siswa memiliki Handphone (HP) berbasis Android yang memudahkan pembelajaran online.

"Kalaupun ada HP Android, belum tentu juga ada pulsa data, sehingga susah dikontrol," jelasnya.

Anggota DPRD Ngada Ini Sambangi Posko Jaga di Perbatasan

Yohanes mengaku, ia baru saja menerima honornya sebagai guru komite di sekolah tersebut, namun honor itu langsung habis di hari penerimaan itu juga, sebab digunakan untuk membayar utang dan kebutuhan hidup sehari-hari selama di rumahkan.

"Untuk menopang kehidupan sehari-hari, kita berkebun sayur untuk mengurangi pengeluaran dan kebetulan kita ada buka kios kecil," jelasnya.

Yohanes menuturkan, sebagai seorang guru honorer atau guru komite yang penghasilannya pas-pasan, tentunya sangat susah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Apalagi tinggal di kota Labuan Bajo yang semuanya serba uang," keluhnya.

Pihaknya berharap pandemi Covid-19 saat ini segera berlalu dan ada perhatian dari pemerintah bagi para guru.

"Kalaupun tidak ada bantuan dari pemerintah, kami tetap setia dengan panggilan kami sebagi guru. Karena bagi saya mengajar bukanlah sebuah pekerjaan. Mengajar adalah ibadah," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved