Penutupan Penerbangan di Bandara El Tari, Simak Tanggapan Dr. Norbert Jegalus

apabila logistiknya ditutup itu bukan lagi masalah ekonomi saja melainkan juga menyangkut masalah mati hidupnya masyarakat.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ONCY REBON
DR. Phil. Norbertus Jegalus, MA, Dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Selasa, 22/04/2020. 

Penutupan Penerbangan Di Bandara El - Tari, Simak Tanggapan Dr. Norbert Jegalus

POS-KUPANG. COM| KUPANG - Dosen Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, via telephone kepada POS-KUPANG. COM, Selasa (28/04/2020) mengatakan, penerbangan ditutup bersifat sementara, karena berkaitan dengan pandemi covid 19.

Dan hal ini kewenangannya bukan kebijakan gubernur, walikota atau bupati, tetapi kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini kementerian perhubungan, menurut undang-undangnya.

"Dampaknya sangat besar, yang pertama, bagi maskapai penerbangan berhenti beroperasi sama dengan ia mematikan pertumbuhan bisnisnya dibidang penerbangan. Yang kedua, bagi angkasa pura mematikan pertumbuhan pergerakan ekonomi angkasa pura. Karena, mereka hidup berdasarkan banyaknya penerbangan setiap hari, " ujar Norbert

Norbert mengatakan, dampak bagi masyarakat yaitu mematikan semua pergerakan ekonomi, baik itu pengusaha maupun masyarakat biasa.

Jadi, kata Norbert, barang dari luar tidak bisa masuk dan juga barang-barang dari masyarakat setempat, NTT maupun kabupaten tidak dapat dibawah keluar untuk dijual dan itu merugikan masyarakat.

Nobert menambahkan, tetapi dari satu segi, inilah kesempatan untuk meningkatkan daya jual atau daya beli masyarakat setempat, menyangkut produk-produk lokal, dengan tidak masuknya barang-barang impor baik dari luar negeri maupun dari propinsi-propinsi besar di indonesia masuk ke NTT, maka hal ini memberi ruang bagi masyarakat NTT untuk memaksimalkan penjualan produk lokal untuk kepentingan masyarakat NTT.

Jadi, lanjut Nobert, ini adalah kesempatan yang baik. Misalnya, selama ini kita selalu mengandalkan beras dari luar, maka saat ini kita memaksimalkan penjualan beras lokal kita, di timor, flores, sumba, maupun daerah lainnya.

"Meskipun dari sisi lain merugikan karena masyarakat pembeli pasti harhanya naik," Tegas Norbert

Nobert menambahkan, penutupan sementara bandara, merugikan ekonomi masyarakat. Namun dengan catatan bahwa penutupan ini bukan penutupan Total, karena yang ditutup ini hanya untuk jalur penerbangan maskapai pengangkut penumpang, sedangkan maskapai menyangkut logistik dan pos logistik tetap berjalan walaupun tidak setiap waktu"

Jadi, apabila logistiknya ditutup, kata Nobert,  itu bukan lagi masalah ekonomi saja melainkan juga menyangkut masalah mati hidupnya masyarakat.

"Kita tidak mengatakan bahwa kita menolak penutupan. Berkaitan dengan hal ini sudah diatur oleh undang-undang, oleh sebab itu kita harus siap menerimanya. Tetapi, menerima dengan resiko, bahwa ekonomi macet dan hal itu kita tidak bisa hindari, karena ini keputusan dalam konteks atau suasana wabah pandemi covid 19," ungkap Nobert.

Jadi penutupan bandara, tambah Norbert, itu jelas karena bencana alam pandemi covid 19. Tujuan dari penulisan itu, untuk menghentikan lajunya penyebaran atau penularan pandemi covid 19 disetiap wilayah. Bersyukur di NTT Sampai saat ini cuman satu orang dan sudah mencapai tahap pemulihan, dan ini sangat luar biasa.

"Jadi, tujuan penutupannya untuk menghentikan penularannya covid 19, karena dengan keluar masuknya Manusia melalui penerbangan adalah kesempatan untuk penularan, dengan demikian kita sudah menjawab apa yang telah dianjurkan oleh pemerintah dengan PSBB, social distancing atau psical distancing kita sudah bisa penuhi," kata Nobert

Pemerintah, lanjut Nobert,  tidak tanpa tujuan menutup bandara, tujuan utamanya adalah kepentingan masyarakat

Kapolsek Kelapa Lima Kota Kupang Himbau Warga Jangan Mudik

SDK Arnoldus Menggunakan aplikasi E Jurnal Dalam Proses KBM Online

Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat Apresiasi Bantuan PT Hasrat Abadi dan Politeknik Negeri Kupang

Harapannya, penutupan bandara Bukan alasan strategi ekonomi atau strategi politik. Melainkan ini adalah strategi keselamatan, kesejahteraan warga masyarakat indonesia terutama di NTT. Yaitu supaya virus yang telah menyebar luas di daerah-daerah lain, tidak menyebar di NTT.(Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved