Doa Kamilin, Doa Yang Dibaca Setelah Sholat Tarawih Selama Bulan Suci Ramadhan, Simak Artinya

Ada doa yang selalu dibaca setiap selesai Sholat Tarawih yang disebut dengan Doa Kamilin.

Editor: Hasyim Ashari
Tribun Sumsel
Bacaan doa 

Doa Kamilin, Doa Yang Dibaca Setelah Sholat Tarawih Selama Bulan Suci Ramadhan, Lengkap dengan Artinya

POS-KUPANG.COM - Ada doa yang selalu dibaca setiap selesai Sholat Tarawih yang disebut dengan Doa Kamilin.

Para ulama sepakat bahwa shalat tarawi merupakan ibadah yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan.

Jika siang hari umat Islam melaksanakan puasa, maka malam hari adalah kesempatan bagi mereka menghidupkan Ramadhan dengan shalat tarawih.

Petunjuk tentang kesunnahan shalat tarawih mengacu pada hadits:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Syekh Khatib al-Syarbini dalam Mughni al-Muhtaj menjelaskan bahwa ulama sepakat soal makna “qâma ramadlâna” di dalam hadits tersebut diarahkan pada shalat tarawih.

Sebagaimana istimewanya bulan Ramadhan, salah satu momentum yang sayang dilewatkan adalah berdoa dan bermunajat di malam hari.

Sebagai bulan kasih sayang (rahmah), ampunan (maghfirah), dan pembebasan dari neraka (itqum minan nar), doa pada bulan suci ini lebih berpahala dan lebih potensial dikabulkan.

Apalagi dilaksanakan di malam hari, yang mungkin saja bertepatan dengan Lailatul Qadar, suatu malam yang disebut Al-Qur'an lebih baik dari seribu bulan.

Selain merupakan wahana menumpahkan permohonan kepada Sang Khalik, doa mencerminkan pula sebuah ekspresi ketundukan, kepasrahan, dan kerendahan hati di hadapan-Nya.

Doa bisa diungkapkan dengan bahasa apa saja, oleh siapa saja, dan dilakukan kapan saja, termasuk usai shalat tarawih pada Ramadhan kali ini.

Berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para ulama setiap selepas Sholat Rarawih.

Doa ini popular dengan sebutan “doa kamilin”. 

Berikut adalah Doa Kamilin:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ.

وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ

. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ

. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ.

وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ.

وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ

. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ

. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ.

وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ.

وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ.

وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ.

وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ.

بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن.

مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا

. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا.

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ.

وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ.

بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn.

Wa lil farâidli muaddîn.

Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn.

Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn.

Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn.

Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn.

Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn.

Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn.

Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn.

Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn.

Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în.

Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan.

Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman.

Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn.

Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn.

Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat,

yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu,

yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat,

yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah,

yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat,

yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka,

yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,

yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.

Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.

Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta). 

Tampak bahwa nama "kâmilîn" diambil dari redaksi pembuka doa ini yang memohon terbentuknya pribadi-pribadi sempurna (kâmilîn) dalam hal keimanan.

Substansi doa ini cukup komplet, meliputi aspek duniawi dan ukhrawi, kenikmatan dan kesulitan, meminta kerbekahan malam mulia, diterimanya amal, dan lain sebagainya.

Doa yang hampir dibaca oleh umat Islam di Tanah Air ini juga  termaktub dalam kitab-kitab doa ulama Nusantara, salah satunya Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah karya pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh).

Pada lembar pengantar, sang ayah, KH Abdullah Faqih, mengatakan bahwa doa-doa dalam kitab itu merupakan hasil ijazah dari Kiai Abdul Hadi (Langitan), Kiai Ma'shum (Lasem), Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki, dan Syekh Yasin bin Isa al-Fadani.

KH Abdullah Faqih memberikan restu atau ijazah kepada siapa saja yang mengamalkan (ijâzah munâwalah).

Wallâhu a'lam bish shawâb.

Ini Surat-surat Pendek Yang Biasa Dibacadi Sholat Tarawih dan Witir Selama Puasa Ramadhan 2020

POS-KUPANG.COM - Ada sekitar 10 surat pendek Alquran yang biasa dibaca saat Sholat Tarawih maupun Salat Witir selama Ramadhan 2020.

Simak urutan bacaan surat dalam salat tarawih di Bulan suci Ramadhan 1441.

Dalam kalender Hijriyah, tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Jumat, 24 April 2020.

Pelaksaan shalat tarawih bisa dilakukan berjamaah dan juga sendiri di rumah.

Pelaksanaan shalat tarawih dilakukan setelah menunaikan sholat Isya

Cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan cara pelaksanaan Sholat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya.

Yang membedakan hanya pada niat saat kita akan melaksanakan shalat sunnah tersebut.

Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah:

a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan:

Setap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:

At- Takaatsur

Al-‘Ashr

Al-Humazah

Al-Fiil

Quraisy

Al-Maa’uun

Al-‘Kautsar

Al-Kaafiruun

An-Nashr

Al-Lahab

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.

b. Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan:

Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr.

Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu:

At-Takaatsur

Surat At Takasur

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ

al-hākumut-takāṡur

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ

ḥattā zurtumul-maqābir

sampai kamu masuk ke dalam kubur.

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ

kallā saufa ta'lamụn

Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

ṡumma kallā saufa ta'lamụn

kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ

kallā lau ta'lamụna 'ilmal-yaqīn

Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙl

atarawunnal-jaḥīm

niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ

ṡumma latarawunnahā 'ainal-yaqīn

kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ

ṡumma latus`alunna yauma`iżin 'anin-na'īmkemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

Al-Ashr

Surat Al 'Asr
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالْعَصْرِۙ

wal-'aṣr

Demi masa,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

innal-insāna lafī khusr

sungguh, manusia berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Al-Humazah

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ

wailul likulli humazatil lumazah

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ

allażī jama'a mālaw wa 'addadah

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitun

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

yaḥsabu anna mālahū akhladah

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya

كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ

kallā layumbażanna fil-ḥuṭamah

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthama

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ

wa mā adrāka mal-ḥuṭamah

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ nārullāhil-mụqadah

(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan

ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ

allatī taṭṭali'u 'alal-af`idah

yang (membakar) sampai ke hati.

إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ innahā 'alaihim mu`ṣadah

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas merek

فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ fī 'amadim mumaddadah

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Al-Fiil

Surat Al Fil

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ

a lam tara kaifa fa'ala rabbuka bi`aṣ-ḥābil-fīl

Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ

a lam yaj'al kaidahum fī taḍlīl

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ

wa arsala 'alaihim ṭairan abābīl

dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ

tarmīhim biḥijāratim min sijjīl

yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ

fa ja'alahum ka'aṣfim ma`kụl

sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Quraisy

Surat Quraisy

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ

li`īlāfi quraīsy

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ

īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ

falya'budụ rabba hāżal-baīt

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),

الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ

allażī aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụf

yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.

Al-Maa’uun

Berikut Surat Al-Ma'un, lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya:

1. اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ

a raaitalladzii yukadzdzibu biddiin

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

2. فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢

fadzaalikalladzii yadu''ul yatiim

Artinya: maka itulah orang yang menghardik anak yatim

3. وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣

wa laa yaḥuḍḍu 'alaa ṭa'aamil-miskiin

Artinya:

dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

4. فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤

fa wailul lil muṣalliin

Artinya: Maka celakalah orang yang salat,

5. الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥

alladziina hum 'an ṣalaatihim saahụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

6. الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦

alladziina hum yuraaụn

Artinya: yang berbuat riya

7. وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧

wa yamna'uụnal-maa'ụn

Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.

Al-Kautsar

Al Kautsar sendiri artinya nikmat yang berlimpah.

Berikut ini surat Al Kautsar, lengkap arti dan keutamaannya:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

innā a'ṭainākal-kauṡar

Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

fa ṣalli lirabbika wan-ḥar

Artinya: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.

إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ

inna syāni`aka huwal-abtar

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

Al-Kaafiruun

1. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

Arab-latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!

2. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

Arab-latin: lā a'budu mā ta'budụn

Artinya: aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah

3. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah

4. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

Arab-latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum

Artinya: dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah

5. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

Arab-latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud

Artinya: dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Arab-latin: lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

An-Nashr

ُاَلنّصْر
An Nasr: Pertolongan

إِذَا جَآءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ ﴿النصر:١

idzaa jaa-a nashrullaahi wal fath

1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,

وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِى دِيْنِ اللهِ أَفْوَاجًا ﴿النصر:٢

waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa

2. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ﴿النصر:٣

fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwabaa

3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.

Al-Lahab

Surat Al Lahab

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

tabbat yadā abī lahabiw wa tabb

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab

Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

sayaṣlā nāran żāta lahab

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ

fī jīdihā ḥablum mim masad

Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat ini tidak ada aturan khusus.

Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki.

Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut, sama seperti shalat berjamaah lainnya.

Niat Shalat Tarawih

اصلى سنة التراويح ركعتين ماموما لله تعا لى

USHALII SUNNATAT TARAAWIIH RAK’ATAINI MA’MUUMAN LILLAHI TA’AALAA.

Terjemahannya: “Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikuti imam, karena Allah Ta’ala.”

Jika menjadi imam, maka kata-kata 'Makmuman' diganti menjadi 'imaman'.

Jika shalat sendiri, maka kata MA’MUUMAN (mengikut imam) dihilangkan. Sedangkan juka menjadi imam, maka kata MA’MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Niat Witir 1 Rakaat

Bacaan Latin:

"Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aala

Artinya:

“Saya niat sholat sunah witir satu rakaat menghadap kiblat (sebagai ma’mum/imam ) karena Allah Ta’ala”

Niat Witir 2 Rakaat

Bacaan Latin:

Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aalasunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aala

Artinya:

“Saya niat sholat sunah witir dua rakaat menghadap kiblat (sebagai ma’mum/imam ) karena Allah Ta’ala”

Niat Witir 3 Rakaat

Bacaan Latin:

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aala

Artinya:

“Saya niat sholat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat (sebagai ma’mum/imam ) karena Allah Ta’ala”  (Tribunnewsbogor.com/Damanhuri)

Artikel ini telah tayang di Tribun Ternate.com dengan judul Ramadhan 1441 H : Urutan Bacaan Surat Salat Tarawih Malam ke-1 Sampai ke-15, Lengkap Niat Shalat

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved