Guru Honor ini Berhati Mulia Mengajar Anak Door to Door

harus keluar dari rumah mencari dari rumah ke rumah (door to door) dan mengumpulkan anak-anak kelas 4 SD Inpres Belang

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Ibu Novi sedang mengajar anak- anak dari rumah ke rumah. 

Guru Honor ini Berhati Mulia Mengajar Anak Door to Door

POS KUPANG.COM|KUPANG--Mulia betul hati guru honor ini. Di tengah wabah Covid-19, Fransiska Noviany,S.Pd harus keluar dari rumah mencari dari rumah ke rumah (door to door) dan mengumpulkan anak-anak kelas 4 SD Inpres Belang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka untuk diajarnya.

Karena tempat tinggal anak-anak berjauhan bahkan ada yang alamatnya tidak diketahui, maka pada Senin (27/4/2020) pagi, dirinya hanya dapat menemui delapan orang anak. Anak-anak itu dikumpulkan di satu rumah untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Ibu Novi, demikian sapaannya saat dihubungi Pos Kupang.Com, Senin (27/4/2020) siang, menuturkan, dirinya adalah guru honor sekolah sejak 15 Juni 2013 berdasarkan SK Komite Sekolah dengan honor Rp 350 ribu/bulan dan saat ini mendapat insentif dari Pemda Kabupaten Sikka Rp 500 ribu/bulan yang dibayar setahun sekali.

Honor dan insentif itu tidak mencukupi kebutuhan hidup janda tiga anak yang menjadi tulang punggung keluarga, namun tidak membuat semangatnya surut. Apa yang dilakukannya didorong rasa berutang terhadap anak-anak yang belum disiapkan secara matang menghadapi ujian kenaikan kelas. Kewajibannya mendidik dirasa belum tuntas seiring ancaman wabah Covid-19 terhadap dunia, Indonesia, NTT dan Kabupaten Sikka.

Dirinya harus menyiapkan betul anak-anak kelas 4 untuk ujian naik ke kelas 5. Ibu Novi khawatir anak-anaknya naik ke kelas 5 dengan ilmu yang dangkal dan tidak tahu apa-apa.

"Dari sini saya merasa bersalah sehingga turun ke rumah-rumah mengumpulkan mereka dan mengajar, supaya ketika naik kelas 5 anak-anak memiliki pengetahuan yang cukup," tutur Novi.

Ditanya soal sekolah daring atau belajar mengajar online atau radio yang diterapkan Pemkab Sikka, Novi mengatakan, banyak orang tua dari anak-anak punya keterbatasan ekonomi sehingga tidak memiliki android dan radio. Rata-rata mata pencaharian orang tua membakar batu merah sehingga tidak mampu membeli android, radio apalagi pulsa.

Apa yang dilakukan istri dari almarhum Susayanto Darwis Sareng ini disambut gembira oleh anak-anak dan para orang tua. Orang tua cukup bahagia bahkan ikut andil dalam menyukseskan KBM di rumah.

Rencananya, KBM door to door itu akan terus dilakukan sampai ujian kenaikan kelas, mengingat wabah Covid-19 belum juga redah. Apa yang dilakukan alumni UT yang diwisuda tahun 2016 ini, juga telah dilaporkan kepada kepala sekolah.

Ditanya soal honor yang tidak mencukupi kebutuhan hidup dirinya bersama tiga orang anak, Novi mengaku harus mencari tambahan dengan menjual ikan yang dibelinya di TPI dan dijual di kampungnya. Apalagi honor dari Januari hingga April ini belum diterimanya.

Hari Ini Reagen Tiba Di Kupang, Diangkut Pesawat TNI AU

Update Corona Sikka : Ratusan Paket APD Diserahkan PT Pegadaian ke RSUD Maumere

Umat Muslim di Malaka Diminta Taati Aturan Protokoler dan Tahan Diri Mudik

Soal kekhawatiran terhadap corona, ibu tiga anak ini mengaku tidak khawatir. Dirinya selalu berpikir positif bahwa dirinya sehat karena selalu mengikuti protokol kesehatan, mengenakan masker, mencuci tangan memakai sabun dan menjaga jarak. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gerardus Manyella)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved