Virus Corona

Mengungkap Misteri Rumah Tua Peninggalan Belanda di Pabrik Gula Sragen Jadi Tempat Karantina ODP

Mengungkap Misteri Rumah Tua Peninggalan Belanda di Pabrik Gula Sragen Jadi Tempat Karantina ODP Corona

Editor: Adiana Ahmad
TribunSolo.com/Dok. Camat Gondang
Rumah tua peninggalan Belanda tempat karantina ODP Corona di Sragen 

"Itu dari pemukiman lumayan, itu di tengah-tengah kota, itu berada di timur kantor Dinas Kecamatan, kanan-kirinya rumah warg," papar Warsito.

"Di dekatnya juga ada kantor puskesmas dan Koramil, InsyaAllah keamanan dan kebutuhan kesehatan bisa terjamin," imbuhnya.

Warsito menerangkan jika tidak ada penolakan dari masyarakat setempat.

Ia juga sudah mendengar berbagai kisah mistis yang menyelimuti Omah Londo tersebut.

"Kemarin ada orang yang cerita, ada yang hendak memperbaiki rumah itu, namun tidak jadi, terus turun dengan keringat dingin," cerita Warsito.

Pemudik Dikarantina di Rumah Angker Dua Hari Menangis, Didatangi Bayangan Hantu, Ini Kisahnya Info

"Orang itu diperlihatkan sosok penunggu di situ saat memperbaiki atap," tambahnya.

Sementara itu, ada kisah mistis yang juga dirasakan langsung oleh pemudik yang diisolasi di Omah Londo.

Melansir laman Kompas.com, tiga orang pemudik asal Desa Sepat yang harus menginap di Omah Londo tersebut baru saja pulang dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan.

Lantaran dianggap tak tertib mengisolasi diri di rumah masing-masing, ketiganya dijemput tim Satgas Covid-19 Desa Sepat, untuk kemudian diisolasi di Omah Londo.

Malang tak dapat ditolak, baru beberapa hari melakukan isolasi di Omah Londo, ketiga warga Sepat itu langsung minta dipulangkan.

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, Kepala Desa Sepat saat dihubungi Kompas.com.

Tak tega melihat anaknya merasa dihantui, ketiga orang tua pemudik sampai memohon kepada Mulyono untuk memulangkan anak mereka.

Namun, Mulyono tak melepaskan begitu saja. Sang kepala desa mempertimbangkan komitmen orang tua terlebih dahulu untuk mau mengawasi anak mereka melakukan karantina diri di rumah.

"Orang tuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah, akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," pungkas Mulyono.(*)

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved