Ramadhan 2020
Tata Cara dan Niat Sholat Witir dan Tarawih Jumlah Rakaat dan Bacaan Selama Ramadhan 1441 H 2020
Tata Cara dan Niat Sholat Witir dan Tarawih Jumlah Rakaat dan Bacaan Selama Ramadhan 1441 H 2020
Ketika Salat Witir bacaan surat yang dibaca adalah Al-Fatihah pada 3 rakaat shalat witir.
Berikut bacaan surat pendek ketika melakukan salat sunnah witir, yang dianjurkan Nabi Muhammad S.A.W. :
a. Rakaat pertama membaca surat al-A‘la
b. Rakaat kedua membaca surat al-Kafirun
c. Rakaat ketiga membaca surat al-Ikhlash.
Dalam hadits Nabi Muhammad S.A.W disebutkan sebagai berikut:
Artinya: “Dari Ubay bin Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Bahwa Nabi SAW pada shalat witir pada rakaat yang pertama selalu membaca Sabbihisma
Rabbikal-A‘la dan pada rakaat yang kedua membaca qul yaayyuhalkafirun dan pada rakaat yang ketiga membaca qul Huwallahu Ahad.” [HR. an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah].
Setelah selesai melakukan salat tarawih dan 3 rakaat salat witir, kemudian disunahkan membaca doa :
Subhanal malikil quddus.
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Bacaan doa tersebut dibaca tiga kali dengan suara nyaring dan panjang pada bacaan yang ketiga.
Kemudian dilanjutkan membaca:
Robbal malaikati warruh
Artinya: “Yang Menguasai para Malaikat dan Ruh/Jibril.”
Berdasarkan hadits:
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw apabila selesai dalam shalat witir membaca Subhanal Malikil Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih]” [HR. Abu Dawud].
Artinya: “Dari Ubayy Ibnu Ka‘ab (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan witir dengan membaca sabbihisma Rabbikal-A‘la, qul yaayyuhalkafirun dan qul Huwallahu Ahad; dan apabila selesai salam ia membaca Subanal-Malikil-Quddus [Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih] tiga kali dan menyaringkan suaranya dengan yang ketiga, serta mengucapkan Rabbilmala’ikati warruh [Tuhan malaikat dan
ruh]” [HR. ath-Thabarani, di dalam alMu‘jam al-Ausath].
Jumlah rakaat
• Cegah Corona, Dinkes Sumba Timur Terus Imbau Masyarakat Taati Protokol Kesehatan
• PPDP Di Ende Terus Meningkat Mencapai 2.715 Orang
• 5 Tips Suami Istri Intim saat Bulan Ramadan dan Tetap Sehat Jalani Ibadah Puasa
Salat Tarawih dan Salat Witir merupakan salat sunah yang dikerjakan selama satu bulan puasa Ramadan.
Salat Tarawih dapat dilakukan sendiri maupun berjamaah.
Lantas, mana yang lebih afdol pelaksanaan Salat Tarawih di masjid atau di rumah? Berapa rakaat yang harus dikerjakan?
Dosen Aqidah dan Filsafat Islam sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Surakarta, Dr Syamsul Bakri mengatakan bahwa Salat Tarawih dapat dilakukan di masjid maupun di rumah.
"Tarawih boleh di masjid, boleh di rumah. Boleh berjemaah, boleh sendiri. Di saat pandemi Virus Corona seperti ini, sebaiknya tarawih di rumah," kata Syamsul saat dihubungi, Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Adapun dasar hukum Salat Tarawih terdapat dalam suatu hadis dari Abu Hurairah.
"Rasulullah saw menggemarkan agar menghidupkan bulan Ramadhan bukan dengan perintah wajib lalu Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan atas dasar iman yang teguh karena Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (H.R.Muslim).
Masjid Nurul Huda di Ngoto, Bantul menggelar salat tarawih pertama di bulan Ramadhan 2020, dipimpin seorang imam dengan menggunakan pengeras suara, sementara jemaah mengerjakan di rumah masing-masing, Kamis (23/4/2020) (Twitter @UmaruddinM)
Ustaz Satibi Darwis, Shariah Compliance Takaful Keluarga dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat menjelaskan pandangan berbagai mazhab tentang jumlah rakaat Salat Tarawih.
Termasuk lafadz Niat Salat Tarawih baik dilakukan sendirian maupun secara berjamaah bersama keluarga di rumah.
Berikut penjelasan Ustaz Satibi Darwis tentang tata cara shalat tarawih sendiri dan berjamaah di rumah:
Ada dua pandangan dalam perspektif empat mazhab terkait pelaksanaan jumlah rakaat Salat Tarawih.
Pandangan pertama, dari jumhur (mayoritas) ulama yaitu Hanafi, Syafi'i, dan Hambali mengatakan, jumlah rakaat Salat Tarawih ada 20 rakaat.
Hal ini dapat dilihat dalam madzhab Hanafi di Kitab al-Mabsuth.
• Cegah Corona, Dinkes Sumba Timur Terus Imbau Masyarakat Taati Protokol Kesehatan
• PPDP Di Ende Terus Meningkat Mencapai 2.715 Orang
• 5 Tips Suami Istri Intim saat Bulan Ramadan dan Tetap Sehat Jalani Ibadah Puasa
• UPDATE! Zodiak Sabtu 25 April 2020 Aries Ada Masalah Libra Haus Kasih Sayang Pisces Minum Vitamin
Syaikh As-Sarakhsi menyebutkan:
إِنَّهَا عِشْرُونَ رَكْعَةً سِوَى الْوِتْرِ عِندَنَا
Sesungguhnya ia (Tarawih) 20 rakaat selain Witir di sisi kami." (Al-Mabsuth, As-Sarakhsi, 2/144).
Sementara dalam Mazhab Syafi’i, dijelaskan oleh Imam Nawawi di dalam Syarh al-Muhazzab:
ُ وَھِيَ عِشْرُونَ رَكْعَةً مِنْ غَیْرِ صَلاَةِ الْوِتْرِ، وَمَعَ الْوِتْرِ تُصْبِحُ لاَثًا وَعِشْرِینَ رَكْعَةً
"Shalat Tarawih sebanyak dua puluh rakaat selain dari shalat Witir. (Jika) bersama Witir maka ia menjadi 23 rakaat."
Sementara dalam Mazhab Hanbali dapat dilihat dalam kitab Ibnu Qudamah, Al-Mughni
وَالْمُخْتَارُ عِندَ أَبِي عَبْدِ اللهِ فِیھَا عِشْرُونَ رَكْعَة
“Dan (pendapat) yang dipilih menurut Abu Abdullah (gelaran kepada Imam Ahmad bin Hanbal) shalat Tarawih 20 rakaat."
Dengan demikian, pandangan pertama, jumhur ulama berpandangan, jumlah shalat Tarawih ada 20 rakaat.
Sementara pandangan kedua datang dari Mazhab Maliki di mana ada dua pandangan.
Pertama, dalam kitab Al-Mudawwanah al Kubro, shalat Tarawih ada 36 rakaat ditambah witir 3 rakaat.
Sementara Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid berpandangan, sebagaimana jumhur ulama yaitu Salat Tarawih ada 20 rakaat.
Dengan demikian, dalam Mazhab Maliki ada dua pandangan yaitu Salat Tarawih ada 36 rakaat dan 20 rakaat.
Lalu, bagaimana dengan yang terjadi di masyarakat?
Sebab ada sejumlah masjid yang menggelar Salat Tarawih sebanyak 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat.
Hadits shalat tarawih hanya delapan rakaat (menjadi 11 rakaat termasuk 3 rakaat Witir) karena merujuk kepada hadits dari Sayyidatuna ‘Aisyah:
مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً ، يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ ، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا ، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاَثًا
Artinya: Tidaklah Rasulullah menambah pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan lainnya lebih sebelas rakaat. Baginda sembahyang empat rakaat dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya.
Kemudian Baginda sembahyang empat rakaat dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya. Kemudian Baginda sembahyang tiga rakaat.
Hadis inilah yang menjadi acuan sebagian masyarakat melaksanakan shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat dan shalat Witir 3 rakaat.
Bahkan sebagian ulama menyatakan, shalat tarawih dilakukan tanpa batasan.
Kesimpulannya, Salat Tarawihboleh dilakukan 8 rakaat ditambah 3 Salat Witir menjadi 11 rakaat.
Atau Salat Tarawih 20 rakaat ditambah tiga rakaat Salat Witir menjadi 23 rakaat.
Atau bisa juga sesuai mahzab Maliki melakukan 36 rakaat dan ditambah tiga rakaat Salat Witir menjadi 39 rakaat.
Yang tidak baik adalah yang tidak shalat tarawih sebab pahala Salat Tarawih sangat besar ketika dilakukan selama bulan Ramadan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Oleh karena, umat Islam jangan sampai meninggalkan shalat Tarawih meski hukumnya sunnah muakkad.(Tribunjogja.com | Dwi Latifatul Fajri, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul https://jogja.tribunnews.com/2020/04/24/niat-tata-cara-salat-tarawih-witir-serta-jumlah-rakaat-selama-ibadah-ramadhan-di-rumah-saja?page=all