Mayat Bergelimpangan di Jalan,Presiden Ekuador Menangis,Akui 'Gagal':Mereka Membakar Mayat di Jalan

Bahkan ada yang menyebutkan bahwa jumlah total kematian karena virus corona Covid-19 mencapai 6.700 orang di dua minggu pertama April 2020.

Editor: Alfred Dama
BBC
Presiden Ekuador Menangis & Akui 'Gagal' Tangani Corona, Mayat Bergelimpangan di Jalan 

Mayat Bergelimpangan di Jalan, Presiden Ekuador Menangis & Akui 'Gagal' : 'Mereka Membakar Mayat di Jalan'
 

POS KUPANG.COM -- Ekuador merupakan negara di Amerika Selatan yang paling parah rekenah dampak virus corona

Begitu parahnya serangan virus corona di negara ini menyebabkan tim medis kelimpungan hingga tak mampu menangani begitu banyak pasien

Korban virus yang dikenal dengan Covid-19 ini berjatuhan hingga kamar mayatpun tang sanggup lagi menampung jenazah korban infeksi virus corona yang meninggal

Keluarga-keluarga para korban ketakutan hingga membiatkan mayat-mayat di depan kediaman mereka untuk menunggu ditangai tim medis

Sebut negaranya telah 'gagal' tangani wabah virus corona, Presiden Ekuador Lenin Moreno menangis sedih.

Mayat terlihat bergelimpangan di pinggir jalan hingga isu jenazah korban Covid-19 dibakar.

Ekuador menjadi salah satu negara yang paling terdampak terkait pandemi virus corona.

Padahal pada awal April lau dilaporkan hanya ada sekitar 500 warga yang meninggal karena wabah.

Cut Tari Akui Berhubungan Badan Hingga 3 Kali dengan Ariel Noah, Begini Reaksi Mantan Suami

Nagita Slavina Makan Hati Usai Disakiti, Istri Raffi Ahmad Bongkar Sosok Wanita yang Pernah Dekat

Donald Trump Usul Suntik Disinfektan untuk Obati Covid-19, Mengaku Hanya Sarkastis, Penjelasan Pakar

Vietnam Negara Pertama Bebas Virus Corona, Liga Vietnam Mulai Bergulir 15 Mei

Namun dalam beberapa hari terakhir, berbagai media Internasional seperti BBC Internasional, NPR dan CNN Internasional menyebut jumlah korban ternyata bisa mencapai 10 kali lipat dari laporan resmi.

Bahkan ada yang menyebutkan bahwa jumlah total kematian karena virus corona Covid-19 mencapai 6.700 orang di dua minggu pertama April 2020.

Kawasan Guayas disebut sebagai wilayah yang paling banyak terdampak.

Tak hanya hanya di Ekuador, tetapi di seluruh Amerika Latin diprediksi merasakan dampak wabah virus corona minimal dua kali lipat dari laporan resmi.

Namun kematian yang tertulis disebut tidak hanya terkait Covid-19, tetapi termasuk dampak yang disebabkan olehnya.

Layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi yang membuat pasien selain virus corona yang juga menumpuk.

Dalam beberapa laporan mengatakan bahwa banyak pasien dengan kondisi kesehatan selain wabah tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved