Kabar Kim Jong Un Sakit Parah Usai Operasi Kardiovaskular, Media Korea Utara Bungkam
Spekulasi bermunculan pasca pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan menjalani operasi jantung atau operasi kardiovaskular
Daily NK yang dikelola sejumlah pembelot Korut mengabarkan, pemimpin yang berkuasa sejak 2011 itu dibawa ke rumah sakit pada 12 April sebelum menjalani operasi kardiovaskular.
Dikatakan pria yang diyakini berusia 36 tahun itu kesehatannya menurun sejak Agustus karena perokok berat, obesitas, hingga kelelahan bekerja.
Mengutip salah satu sumber internal Korea Utara, Kim Jong Un kini berusaha memulihkan kondisinya di sebuah vila yang berlokasi di resor Gunung Myohyang.
Terakhir kali Kim Jong Un muncul ke pemberitaan ketika memimpin rapat pejabat pemerintah guna membahas penanganan wabah virus corona pada 11 April 2020.
Selain itu, Kim Jong Un juga merekomendasikan adiknya, Kim Yo Jong, sebagai anggota pengganti di politbiro Partai Buruh.

Isu suksesi
Pada 2014, dia sempat menghilang selama enam pekan, dan kembali sambil memakai tongkat. Intelijen Korsel kemudian mengungkapkan dia menjalani pengangkatan kista dari kakinya.
Baik pemerintah maupun media di luar Korut berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai gerak gerik negara yang dikenal tertutup itu.
Namun beberapa bulan kemudian, Ri Yong Gil, mantan kepala militer yang dimaksud, ternyata masih hidup dan mendapat jabatan baru.
Tidak jelas apa yang bakal terjadi dengan Korea Utara jika saja Kim Jong Un terpaksa menepi karena alasan kesehatan, atau yang lebih buruk, meninggal.
Dengan tidak ada informasi mengenai anak-anaknya, analis memprediksi sang adik kemungkinan akan menggantikan Kim Jong Un jika terjadi hal buruk, hingga penerusnya dianggap cukup umur.
"Asumsi dasarnya tentunya adalah orang yang masih ada hubungan keluarga," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien kepada Fox News.
O'Brien kemudian menjelaskan, asumsi itu masih sangatlah liar karena tak ada yang tahu dengan kondisi Kim Jong Un sebenarnya, sehingga mereka harus wait and see.
Cheong Seong-chang, analis di Institut Sejong berujar, pergolakan politik tak akan terjadi karena si adik sudah mulai mempersiapkan dirinya.
Selain itu, para pejabat Korut masih menaruh kepercayaan kepada Keluarga Kim untuk melanjutkan tampuk kepemimpinan di negara komunis tersebut.
Namun Koh Yu-hwan, penasihat Presiden Korsel Moon Jae-in sekaligus pakar di Universitas Dongguk, berujar gejolak masih dimungkinkan.
Meski nantinya Kim Yo Jong bakal naik menggantikan kakaknya, anggota elite lain bakal berusaha mengurangi pengaruhnya dari balik layar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Media Korea Utara Bungkam soal Kondisi Kim Jong Un