Hari Kartini 2020, Perempuan Harus Jadi Problem Solver

Sekretaris Fraksi PKB DPRD NTT ini mengatakan, dalam meniti karir sebagai legislatif, dirinya harus bisa membagi waktu bagi keluarga

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Anggota Komisi V DPRD NTT, Ana Waha Kolin 

Hari Kartini 2020 - Perempuan Harus Jadi Problem Solver

POS-KUPANG.COM|KUPANG -- "Perempuan harus bisa  menjadi problem solver, inspirator dan juga sebagai sang motivator.

Karena itu, di era global ini perempuan harus tetap bercermin pada sosok ibu Kartini," .

Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin,S.H, Senin (20/4/2020).

Menurut Ana, momentum Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April harus dimaknai secara utuh oleh semua masyarakat ,terutama kaum perempuan.

"Perempuan harus bisa menjadi promblem solver. Problem solver atau problem solving ini adalah adalah sebuah mindset yang membawa seseorang berpikir positif untuk mencari jalan keluar dari permasalahan," kata Ana.

Dikatakan, dengan memiliki kemampuan tersebut, maka seorang perempuan akan dikenal sebagai orang yang selalu memiliki ide dalam menghadapi suatu masalah.

"Kartini adalah sosok sederhana yang lahir dari keluarga yang sederhana tapi Kartini mampu keluar dr keterpurukannya," kata Ana.

Dia sangat berharap perempuan - perempuan masa kini selalu bercermin dari sosok Kartini.

Terkait tugas kedewanan yang harus meninggalkan suami dan anak-anak, Sekretaris Fraksi PKB DPRD NTT ini mengatakan, dalam meniti karir sebagai legislatif, dirinya harus bisa membagi waktu bagi keluarga.

"Kita juga tidak perlu tinggalkan keluarga, karena itu, sebagai perempuan yang bekerja harus juga menjadi seorang perempuan juga bisa menempatkan posisi sebagai istri dan ibu dari anak-anak," katanya.

Ketua DPD Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) NTT ini mengakui dalam menjalankan tugas atau rutinitas, perempuan juga harus bisa membagi waktu untuk keluarga.

"Harus ada keseimbangan antara pekerjaan atau karier dengan rumah tangga sehingga semuanya akan menjadi setara dan adil," katanya.

Terkait gender, Anggota Komisi V DPRD NTT, mengatakan, kesetaraan dan keadilan itu sudah harus dimulai dari rumah tangga.

"Artinya dimulai dari keluarga yang merupakan komunitas terkecil, tempat kita semua dibesarkan. Tempat kita semua dilatih bagaimana mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lain. Sehingga jika kalau sudah saling mengasihi maka otomatis akan selalu adil dan setara dalam segala hal," ujarnya.

Dia mengakui, saat ini dari sisi gender sudah cukup baik dengan adanya keterwakilan kaum perempuan di lembaga legislatif, bahkan juga di birokrat.

Antisipasi Covid-19, Pemdes Liang Sola Kabupaten Mabar Bagikan Tempat Cuci Tangan

Diduga Mencemarkan Nama Baik, Ketua DPRD Rudolf Radu Holo Laporkan Anggota Ke Polres SBD

"Saya ingatkan agar kita semua kaum perempuan jangan sekali-kali melupakan sosok Ibu Kita yang adalah Kartini kita semua," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved