Cerita Dua Mahasiswa UI Jadi Relawan untuk Tangani Covid-19, Kini Jadi Garda Terdepan

Sri Agustin Tabara, Mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Sofina Izzah, Mahasiswa Program Profes

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Humas UI
Mahasiswa UI jadi relawan Covid-19 

Cerita Dua Mahasiswa UI Jadi Relawan untuk Tangani Covid-19 , Kini Jadi Garda Terdepan

POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Pendemi virus corona yang juga melanda Indonesia membuat pemerintah Indonesia harus berjibaku melawan waktu menghadapi wabah ini

Kekurangan petugas medis dan pendukungnya menjadi hambatan dalam upaya menangani pasien corona mulai dari perewatan dan penanganan korban yang meninggal

Pemerintah membutuhkan begitu banyak staf medis untuk membantu tim medis yang sudah ada, salah satunya adalah dengan menerima pendaftaran sukarelawan untuk membantu tim medis yang sudah ada

Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia ikut dalam sukarelawan tersebut, bahkan mereka langsung di tempatkan di barisan terdepan yang langsung menangani pasien Covid-19 

Siaran Pers UI melalui Kepala Humas dan KIP UI Dra. Amelita Lusia, M.Si. CPR yang dibagian Dewan Penyantun, Saleh Husin menjelaskan kisah para relawan tersebut 

Sri Agustin Tabara, Mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Sofina Izzah, Mahasiswa Program Profesi Ners FIK UI adalah dua dari 105 mahasiswa FIK UI yang terjun langsung menjadi relawan menangani pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit UI (RSUI).

Sri menuturkan, “Saya mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer. Untuk itu saya mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI. Saya menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan. Bagi saya, menjadi relawan di situasi pandemi ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan, khususnya bagi saya yang adalah seorang perawat. Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari.”

Ketika ditanyakan cara ia mengatur jadwal antara menjadi relawan dan mahasiswa yang tengah menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Sri menuturkan.

“Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti, saat harus berkuliah sambil menjadi relawan. FIK UI membebastugaskan mahasiswa berpartisipasi dalam kuliah online saat menjadi relawan, namun untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di saat free.” Dalam seminggu, Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja dimana per harinya menjalani satu shift. Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.

Sri, yang telah bergabung menjadi relawan sejak 6 April 2020, ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 yang langsung berhadapan dengan pasien.

Tugas Sri saat ini menjadi rekan kerja para perawat RSUI dalam memberikan perhatian kepada pasien dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.

Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.

“Hal tersebut merupakan 'vitamin C' bagi saya dan tenaga kesehatan serta tenaga medis lainnya. Juga merupakan sumber kekuatan dalam memberikan pelayanan yang terbaik,” ujar Sri.

Sri berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan tidak memandang remeh virus Covid-19 ini.

Juga, selalu menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) seperti mencuci tangan dengan benar dan bersih, menjalankan social distancing, selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, dan usahakan tetap di rumah saja. Saya berharap agar stigma negatif terhadap pasien Covid-19, tenaga kesehatan serta tenaga medis dapat berhenti pula.”

Kisah Sofina tidak jauh berbeda dari Sri. Ia mendaftarkan diri sebagai relawan ketika mengetahui RSUI membuka panggilan sebagai volunteers. Ia sudah bertugas sebagai relawan perawat di RSUI sejak 1 April 2020.

Sofina menganggap menjadi perawat dalam masa pandemi ini adalah sebuah tindakan kepahlawanan bagi bangsa. Saat ini Sofina juga ditempatkan di ICU RSUI yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.

Marinir TNI Serbu Sabah Saat Ganyang Malaysia,38 Tentara Musuh Tewas Termasuk 3 Perwira,Inggris Malu

Amien Rais Gugat Perppu Penanganan Covid-19, Wakil Ketua DPR Sebut Begitu Lebih Bagus, Tunggu MK

Ini Daftar Besaran THR yang Diterima PNS di Lebaran Tahun Ini, Antara Rp 1,5 Hingga 5,9 juta

Ini Daftar Besaran THR yang Diterima PNS di Lebaran Tahun Ini, Antara Rp 1,5 Hingga 5,9 juta

“Tidak ada kekhawatiran dalam menangani pasien Covid-19, mengingat kami telah diperlengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Setiap harinya selama 6 hari kerja, saya memperoleh shift kerja sebanyak delapan jam, dengan pembagian, sebanyak empat jam pertama saya bertugas di ruangan isolasi merawat pasien dengan APD lengkap, lalu setelah itu saya melepas APD, mandi, makan lalu melanjutkan sisa waktu yang ada untuk membantu tindakan yg bersifat administratif seperti laporan pasien bersama para perawat RSUI.”

Berkenaan dengan cara membagi waktu dengan perkuliahannya, Sofina menuturkan.

Mahasiswa UI jadi relwan Covid-19
Mahasiswa UI jadi relwan Covid-19 (Humas UI)

“Sejauh ini saya tidak mengalami kesulitan dalam membagi waktu. Saya tinggal menjalani 2 mata kuliah saja ditambah tugas akhir. Kampus juga memberikan kemudahan bagi kami mahasiswa profesi yg menjadi relawan dengan menghitung kegiatan relawan sebagai satuan kredit semester (SKS) dan akan disetarakan SKS-nya. Kalaupun ada tugas, tidak memberatkan, sebab para dosen sangat menghargai kami yang sudah mau menjadi relawan.”

Sofina berpesan, “Mari bahu-membahu untuk menanggulangi pandemi ini dengan cara tetap di rumah saja jika tidak ada kepentingan yang mendesak, serta berikan aura positif bagi tenaga kesehatan maupun relawan non tenaga kesehatan. Semoga tidak ada lagi stigma negatif yang tercipta bagi pejuang medis.”

Sesuai dengan arahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, RSUI merupakan rumah sakit yang didedikasikan untuk menangani pasien Covid-19 khususnya di wilayah Kota Depok.

Untuk itu, RSUI membuka pendaftaran tenaga relawan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19. Pendaftaran relawan terbuka untuk umum dan dilakukan secara online melalui laman resmi RSUI ataupun melalui pusat-pusat krisis yang bekerja sama dengan UI.

Selain menempuh tahapan seleksi dan skrining kesehatan - termasuk rapid test Covid-19. Para calon relawan juga akan dibekali orientasi berupa pengenalan RSUI, pelatihan penanganan kasus Covid-19, dan pembagian tugas sesuai pengalaman kerja sebelumnya atau sesuai posisi yang dipilih.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D mengapresiasi aksi nyata yang dilakukan para mahasiswa UI di tengah pandemi Covid-19. Para mahasiswa UI telah mengamalkan bidang keilmuan yang selama ini ditempuh semasa perkuliahan dan ini merupakan sebuah tindakan terpuji.

Prof. Ari juga mengimbau agar para mahasiswa tetap menjaga kesehatan, selalu memberi kabar kepada keluarga,dan senantiasa bersemangat. Diharapkan gerakan ini mampu memotivasi mahasiswa lainnya sebangsa dan setanah air untuk bersama-sama bergotong-royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi ini. *

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved