Bupati Sunur Minta Para Kades di Lembata Berdayakan Masyarakat Jahit Masker Kain
Para kepala desa di Lembata diharapkan bisa memberdayakan masyarakat desa untuk menjahit masker kain
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Bupati Sunur Minta Para Kades di Lembata Berdayakan Masyarakat Jahit Masker Kain
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Para kepala desa di Lembata diharapkan bisa memberdayakan masyarakat desa untuk menjahit masker kain yang bisa dibagikan kepada masyarakat.
Dana desa yang sudah dianggarkan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) seperti masker bisa diberikan kepada masyarakat yang bisa menjahit masker kain.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menerangkan pemberdayaan masyarakat ini merupakan bagian dari penanganan dampak ekonomi dari pegebluk Covid-19 di Lembata.
"Ada mama-mama di desa yang bisa menjahit maka silakan berdayakan masyarakat untuk atasi masalah ekonomi juga," tegas Bupati Sunur saat melakukan rapat terbatas dengan para kepala desa di Rumah Karantina Covid-19 di Desa Dolulolong, Kecamatan Omesuri, Senin (20/4/2020).
Bupati Sunur menambahkan selain mengatasi dampak ekonomi warga, siasat pemberdayaan ini harus dilakukan juga untuk mengatasi lamanya pemesanan alat pelindung diri dari Surabaya atau Jakarta yang dipesan pemerintah desa.
"Karena pesan barang ini susah. Khusus APD berdayakan masyarakat yang bisa jahit masker kain. Kalau beli di Surabaya juga kasihan dampak untuk masyarakat tidak ada," pesannya sembari menambahkan Pemkab Lembata juga sementara memesan masker kain gratis yang akan didistribusikan kepada masyarakat sampai ke desa-desa.
Masker kain yang dijahit, lanjutnya, juga harus sesuai standar Kementerian Kesehatan dengan memakai tiga lapis kain.
Sementara masker medis sekali pakai hanya digunakan oleh tenaga medis.
Lebih lanjut, dia meminta penyeresaian anggaran dana desa itu jangan terlalu lama, karena juga akan direview inspektorat Pemkab Lembata.
Bupati Sunur menjelaskan masyarakat tentu akan terdampak secara ekonomi karena pasar-pasar desa sudah ditutup. Dia minta para kepala desa mencatat masyarakat yang terdampak dan akan dibantu memakai dana desa dan APBD.
"Dana desa juga bisa pakai untuk beli sayur. Saya minta inventarisasi para petani sayur dan lalu mencatat dampak dari penutupan pasar. Kita harus mendata solusi. Jangan tunggu bantuan dari pusat karena ini sudah dipotong semuanya," papar Bupati Sunur.
Proyek-pyoek di desa di swakelola dengan pola padat karya dengan bayar harian pakai tukang di desa supaya masyarakay pegang uang harian. Segera dipakai kalau tidak ada pencoretan tahap berikut oleh kemenkeu dan kemendes. Kalau tidak ada realisasi bisa dipotong tahap kedua. Cari yang mudah.
Jaring pengaman sosial: menkeu minta 30 persen dana desa dipakai untuk jps diberikan kepada masyarakat yang tifak dapay fasiitas dr negara seperti PKH, sembako, mana yang tifak dapat pakai dana desa untuk KK dan bukan perorangan supaya seluruh masyarakat dapat.
Sementara itu, Camat Omesuri Sipri Suya, melaporkan kondisi persiapan penanganan Covid-19 di wilayah
Sipri menyebutkan di setiap desa telah dibentuk gugus tugas dan sudah ada relawan desa yang setiap hari bekerja untuk memutus mata rantai virus corona.