Dipaksa Tutup Mulut? Ternyata Peneliti Sudah Peringatkan Bahaya Virus Corona sejak 11 Bulan Lalu

Covid-19 dengan cepar menyebar ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi. Kematian akibat pandemi yang berawal dari China ini pun kian bertam

Editor: Ferry Ndoen
People/Handout via SCMP
Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang pertama kali menyebarkan informasi mengenai penemuan virus corona akhir Desember 2019. 

POS KUPANG.COM-- - Covid-19 dengan cepar menyebar ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi.

Kematian akibat pandemi yang berawal dari China ini pun kian bertambah tiap harinya.

Tidak sedikit teka-teki yang menyelimuti asal-mula dari covid-19 yang diduga berawal dari Kota Wuhan, China ini.

Dilansir dari Grid.id, seorang peneliti yang dijuluki 'Wanita Kelalawar' ini bak memberikan titik terang.

Wanita kelalawar ini telah memberikan peringatan adanya tanda-tanda bahaya epidemi sejak 11 bulan lalu.

Melansir dari Dailymail.co.uk, seorang virologis utama dan timnya di Institut Virologi Wuhan sudah memberikan peringatan soal adanya wabah mirip SARS.

Iwan Natawidjaja menunjukkan artikel yang memuat profil Prof Huang Xiqiu, arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok
Iwan Natawidjaja menunjukkan artikel yang memuat profil Prof Huang Xiqiu, arsitek yang mendesain pembangunan RS khusus pasien virus corona di Wuhan, Tiongkok ((Kolase Xinhua News dan surya.co.id/sri wahyunik))

Prediksi adanya wabah corona virus mirip SARS ini sudah diramalkan 11 bulan lalu.

Prediksi yang tidak menyenangkan datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan ketika mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar dilansir dari TribunStyle.com.

Shi Zhengli yang dijuluki 'Wanita Kelelawar', diduga mengurutkan gen dari virus corona baru dalam tiga hari, tetapi dibungkam oleh bosnya.

Shi Zhengli, Wakil Direktur di Institut Virologi Wuhan, China , memperingatkan kemungkinan wabah Coronavirus mirip SARS di China dalam makalah penelitian yang ditulis bersama dengan rekan-rekannya pada Januari 2019.

Petugas medis bantuan di Wuhan kembali ke rumah atau tempat kerja masing-masing setelah tak ada pasien baru di kota ini. Hanya saja gelombang baru virus corona dari luar China kini menghantui
Petugas medis bantuan di Wuhan kembali ke rumah atau tempat kerja masing-masing setelah tak ada pasien baru di kota ini. Hanya saja gelombang baru virus corona dari luar China kini menghantui (NOEL CELIS / AFP)

Shi digambarkan sedang menjelaskan karyanya ke media pemerintah pada 2017.

Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh coronavirus baru, telah membunuh lebih dari 145.000 orang dan menginfeksi lebih dari dua juta di seluruh dunia sejak pandemi dimulai di Wuhan Desember lalu.

Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global.

Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah coronavirus pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved