Warga dan Nelayan Sambut Baik Pantai Pede Dibuka untuk Publik

Warga dan nelayan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyambut baik Pantai Pede yang akan dibuka untuk publik

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Muhamidin (kanan) ditemani anaknya, Syamsul Bahri (kiri) saat di di area Pantai Pede Labuan Bajo, Sabtu (18/4/2020). 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Warga dan nelayan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) menyambut baik Pantai Pede yang akan dibuka untuk publik, Sabtu (18/4/2020).

Seorang warga, Yoflan Bagang (31) mengaku senang akses pantai yang menjadi destinasi wisata bagi masyarakat dibuka.

"Ruang rekreasi kami sudah kembali lagi, di mana sebelumnya masyarakat dilarang ke area itu oleh menajemen sebelumnya, PT SIM," tegasnya.

Sebulan Belajar Online karena Corona Covid-19 Mahasiswi di Ende Galau, Rindu Kuliah Tatap Muka

Pihaknya mendukung penuh langkah Pemprov NTT yang mengambil alih pengelolaan aset tersebut.

"Dengan ini, sebagai masyarakat kami punya ruang rekreasi semakin banyak," jelasnya.

Pihaknya berharap PT Flobamor melalui anak perusahaannya yang ditunjuk Pemprov NTT dapat mengelola aset tersebut dengan baik dan konsisten membuka ruang publik bagi masyarakat.

Peduli Corona, Wakil Ketua DPRD NTT Susuri Kampung di Sumba Barat Daya Bagikan Sembako

Sementara itu, rasa senang dan bersyukur disampaikan dua orang nelayan yang ditemui pada Sabtu sore, di pesisir pantai Pede yakni Bahar (23) dan Muhamidin (45).

Menurut Bahar, akses ke Pantai Pede yang dibuka menjadi sarana bagi masyarakat untuk menikmati indahnya pantai secara gratis.

"Saya merasa senang sekali karena kami bebas parkir, masuk juga tidak bebas. Kalau Pemprov NTT yang kelola kami sangatlah senang, apalagi dibuka jalan untuk kendaraan bisa masuk," ungkap Bahar.

Pihaknya berharap dengan pengelolaan aset oleh manajemen yang baru, Pantai Pede semakin baik dan lebih memperhatikan kebersihan dan keindahan pantai.

"Mudah-mudahan ada penegasan untuk serius terkait sampah, karena banyak yang datang dan membuang sampah. Ada juga yang datang sering bakar-bakar di sini juga, kadang kami yang matikan api, karena takut apinya merambat ke kapal kami," jelasnya.

Nelayan lainnya, Muhamadin (45) mengaku senang karena akses jalan masuk ke area pantai akan dibuka.

"Paling penting akses jalan harus dibuka dahulu," tegasnya.

Menurutnya, akses jalan yang baik akan memudahkan nelayan, masyarakat dan wisatawan lokal dan mancanegara untuk masuk ke area pantai.

"Artinya tidak dilarang seperti sebelumnya," kata Muhamidin ditemani anaknya, Syamsul Bahri (21).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved