SMA Kristen Waikabubak Sumba Barat Berlakukan Pembelajaran Online, Siswa Pinjam Handphone Tetangga
SMA Kristen Waikabubak Sumba Barat berlakukan pembelajaran online, siswa pinjam handphone tetangga
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK----Sekolah menengah atas Swasta (SMAS) Kristen Waikabubak, Sumba Barat memberlakukan sistem pembelajaran online semenjak keluarnya surat edaran Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah dan memberlakukan sistem pembelajaran secara online akibat masifnya penularan virus corona sebagaimana terjadi di indonesia hingga mendunia.
Akibatnya sejumlah siswa yang tidak memiliki handphone android terpaksa memijam handphone kepada teman dan tetangga rumah agar bisa memfoto hasil kerja tugas yang diberikan guru lalu dibagikan kepada guru wali kelas dan guru mata pelajaran melalui whatsApp grup atau messenger grup.
• RSUD SoE Kirim Dua Sampel OTG Untuk Test Swab Ke Surabaya
Setiap hari guru mata pelajaran memberikan tugas dan siswa mengerjakan dan mengumpulkan hari itu pula. Dengan demikian, siswa tetap merasa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Siswa siswi dapat bertanya kepada guru tentang pelajaran yang belum dipahami dan guru mata pelajaran bersangkutan memberikan penjelasan melalui whatsApp grup atau messenger grup.
Setiap hari, siswa siswi wajib mengisi absen dengan memfoto saat mengerjakan tugas atau saat bersama-sama berdiskusi dengan teman-teman mengerjakan tugas. Laporan hasil tugas disampaikan hari itu juga melalui whatsApp group atau messenger group.
• Dinas Pendidikan Kota Kupang Perpanjang Libur Sekolah Hingga 30 Mei 2020
Yon Frederik RiezkyTani, S.Pd, salah seorang guru SMA Swasta Kristen Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat menyampaikan hal itu ketika ditemui POS-KUPANG.COM di sekolah itu, Jumat (17/5/2020). Menurutnya, hasil evaluasi sementara, siswa siswi cukup aktif mengikuti pembelajaran secara online. Hal mana, setiap hari siswa siswi mengerjakan tugas yang diberikan guru mata pelajaran bersangkutan dan langsung mengumpulkan hari itu melalui whatsApp group dan mesenger group. Siswa siswi juga secara teratur mengisip absen hadir setiap hari dengan memfoto diri ketika mengerjakan tugas atau bersama-sama teman mengerjakan tugas.
Sementara itu Ibu Serfina Nubatonis, Yeni Susana Bulu, Yakob Babies dan operator komputer, Lidia Niga dari SMP Kristen Waikabubak, Sumba Barat secara terpisah ditemui POS-KUPANG.COM di sekolah itu, Jumat (17/4/2020) mengaku, memberlakukan sistem pembelajaran online semenjak libur KBM sekolah. Setiap hari guru mata pelajaran mengirimkan tugas dan siswa mengerjakan dan melaporkan hasil dengan mengirim melalui whatsApp grup atau messenger grup.
Sedangkan terhadap siswa siswi yang tidak memiliki handphone, guru mata pelajaran membuat soal tugas, lalu menempelnya di depan pintu masuk sekolah agar setiap siswa siswi datang, langsung membaca soal, mencatat dan kembali mengerjakan di rumah. Hasil kerja tugas itu langsung diantar ke sekolah karena setiap hari, ada guru dan pegawai menjalankan piket di sekolah itu.
Mereka menambahkan, pembelajaran secara online cukup baik meski masih membutuhkan perbaikan ke depan peningkatan kualitas pembelajaran online itu.
Sedangkan KBM melalui siaran TVRI, para guru mengaku belum membahasnya.bersama kepala sekolah. Meski demikian, model pembelajaran seperti itu terasa sulit karena siaran TVRI kurang baik (acak) akibat sinyal kurang bagus. (Laporan Repporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)