Corona di Sumba Timur

RSU Imanuel Waingapu Dapat Bantuan APD Dari Pengusaha Serly Budiman Tangani Pasien Covid-19

RSU Imanuel Waingapu Dapat Bantuan APD Dari Pengusaha Serly Budiman Tangani Pasien Covid-19

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto RSU Imanuel Waingapu Dapat Bantuan APD Dari Pengusaha Serly Budiman Tangani Pasien Covid-19
ISTIMEWA
Seorang pengunjung pasien di RSU Imanuel diwajibkan mengenakan masker

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU----Pihak RSU Imanuel Waingapu, Kabupaten Sumba Timur mendapat bantuan alat perlindung diri ( APD) bagi tenaga medis dalam menghadapi pasien corona virus disease atau Covid-19.

Direktur RSU Imanuel Waingapu, dr Danny Christian kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (16/4/2020) mengatakan, terkait APD untuk penanganan Covid-19 sudah tersedia dengan cukup memadai di RSU Imanuel, meskipun dari jumlah masih sangat kurang. Tapi secara bertahap mulai datang APD dan perlengkapan medis lainya untuk melindungi tenaga medis dari paparan Covid-19.

Pra Musrenbang 2020 - Bappelitbangda Ingatkan Hal ini Kepada Biro Humas dan Protokol

Kata dia, bantuan tersebut diberikan oleh seorang Donatur Serly Budiman dari Singapura. "Kami mendapat bantuan yang sangat berarti dan sangat berguna untuk menghadapi Covid-19 ini dari donatur Serly Budiman dari Singapura. Beliau membantu berbagai pihak, baik di Sumba Timur maupun daerah lainnya untuk melindungi para tenaga medis ketika bekerja di RS, baik itu APD maupun perlengkapan medis lainnya,"ungkap dr Danny.

Dikatakan dr Danny, puluhan miliar rupiah dibelanjakan donatur Serly Budiman untuk menyiapkan tenaga medis di Sumba Timur agar dapat bekerja dengan aman ketika merawat pasien Corona. Adapun APD yang dibantu mulai dari kaos tangan, sepatu boot, sampai baju APD Hazmat, bahkan alat pemeriksaan laboratoriun dibantunya.

Musrenbang RKPD Ngada Via Streaming Youtube, Terapkan Protokol Kesehatan Cegah Covid-19

"Sehingga kita tidak buta seratus persen lagi ketika mengidentifikasi kasus-kasus terinfeksi Corona di Sumba Timur. Seharusnya dalam kondisi sulit seperti ini, para insan yang lebih mampu bisa mencontohi apa yang dilakukan beliau, sebab terus terang, RS dan semua tenaga medis kita saat ini sedang dalam tahap 'episode Shock' ketika corona merebak, karena kita tidak dipersiapkan atau mempersiapkan diri dengan baik ketika corona sedang merebak di negara lain, kita membuang waktu beberapa bulan untuk itu, jadi ketika corona merebak, maka kita semua di RS seperti gamang dan tak tahu buat apa, apalagi ketika RS mau bersiap menyediakan dan mengadakan APD dan sebagainya, tiba-tiba di pasar Alkes terjadi kekacauan luar biasa, main borong oleh spekulan terjadi besar-besaran dan kami semua beruntung karena ada konglomerat orang Sumba seperti bu Serly Budiman yang tetap perduli dan terpanggil untuk mengulurkan tangannya untuk RS dan tenaga medis yang sedang menyiapkan diri, jadi beban tekanan psikologis tenaga kesehatan di RS sedikit berkurang,"tulis dr Danny di pesan WatsApp.

Dikatakan dr Danny, bahkan dalam beberapa waktu ke depan akan datang puluhan ribu masker kain yang standar bantuan dari donatur Serly Budiman untuk dibagikan ke masyarakat awan secara gratis. Masker buatan pabrik biarlah dipakai oleh tenaga medis yg langsung berhubungan dengan pasien.

"Bukan hanya alat medis saja yang dibantu, ekonomi dan kebidupan masyarakt luaspun dipikirkan beliau, sehingga beras dalam jumlah puluhan ton disiapkan. Sehingga ketika kondisi ekonomi menjadi makin sulit, maka kelompok masyarakat yang sangat menderita tak berdaya, akan diberi bantuan pangan secara periodik nanti,"kata dr Danny.

"Jadi kita harus mengsyukuri semua ini, kini saatnya masyarakat luas harus membangun 'komunal Solidaritas' untuk menghadapi covid-19 ini, sebab ini bukan masalah kesehatan semata, wabah ini punya aspek sosial-ekonomi dan budaya, karena itu pendekatannya tidak satu arah saja,"ungkap dr Danny.

Menurut dr Danny, mereka sebagai orang kesehatan adalah garda terakhir melawan Corona itu, garda terdepan adalah masyarakat dan regulasi aturan pemerintah. Tanpa partisipasi masyarakat untuk mentaati segala regulasi yang dibuat pemerintah, maka akan sia-sia perjuangan kita.

Regulasi yg dibuat pemerintah juga harus dapat menjadi titik tolak untuk segala upaya pencegahan dan pengendalian penularan covid-19.

Lanjut dr Danny, untuk mencegah pandemi covid-19, juga pihak RSU mewajibkan semua pengunjung pasien masuk RSU Imanuel harus mengenakan masker. Pihaknya juga membagi masker bagi pengunjung yang masuk di RSU jika belum memiliki masker. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved