Dibangun Hindia Belanda Tahun 1920, Xiu Ming Tercengang Lihat Jembatan Noelmina
Ketika melewati Jembatan Noelmina yang menjadi batas antara Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS) dan Kabupaten Kupang, turunlah
POS-KUPANG.COM - Ketika melewati Jembatan Noelmina yang menjadi batas antara Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS) dan Kabupaten Kupang, turunlah. Lokasi ini merupakan salah satu tempat wisata yang 'diburu' masyarakat untuk dijadikan objek foto-foto menarik. Jembatan Noelmina ini berada di Batu Putih, Desa Noelmina, Kecamatan Takari, Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS).
Di lokasi ini tak sedikit pengendara, baik roda dua maupun roda empat yang sengaja berhenti di atas jembatan untuk berfoto sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan lainnya.
Sejumlah wisatawan lokal dan wisatawan nasional, Kartika Rooroh, Mega Rooroh, Xiu Ming dan Rita Indrawati kepada Pos Kupang beberapa waktu lalu mengaku sangat senang bisa sampai ke Jembatan Noelmina.
• YYP Harus Bayar Rp 605 Ribu Hendak Rapid Test di Rumah Sakit
Kartika Rooroh mengatakan, dia sudah hampir 7 kali melewati Jembatan Noelmina ini dan selama 7 kali pula, dia selalu menyempatkan diri berhenti untuk mengabadikan foto dan momen indah di Jembatan terpanjang di NTT ini.
Wisatawan dari Jakarta, Xiu Ming, mengatakan baru pertama kali sampai di Jembatan Noelmina. Saat itu, Xiu Ming hendak traveling ke Kabupaten TTS dan tercengang saat melihat ada jembatan panjang.
• Jadi Daerah Resiko Kedua, Pemda Sikka Lakukan Ini Hadapi Wabah Covid-19
Rita Indrawati mengaku hendak traveling ke Pantai Kolbano dan ketika melintas di Jembatan Noelmina, dia tertarik untuk berhenti dan mengabadikan sejumlah foto.
Nama Jembatan Noelmina berasal dari kata "Noel" yang berarti sungai dan "Mina" adalah nama wilayah. Air sungai yang mengalir di bawah Jembatan Noelmina berasal dari sungai yang berhulu di Gunung Mutis.
Jembatan Noelmina dibangun tahun 1910 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Para pekerjanya adalah penduduk Timor yang dipaksa bekerja alias dijadikan tenaga rodi. Penduduk diarahkan mengumpulkan batu dan kayu hutan. Batu itu digunakan untuk membangun pondasi beton dan kayu untuk membuat struktur dan rangka jembatan.
Diperkirakan jembatan Noelmina dikerjakan selama 10 tahun dan tahun 1920 Jembatan Noelmina sudah dipergunakan. Tujuan pembangunan jembatan ini adalah agar masyarakat bisa lebih mudah menyeberangi sungai untuk sampai ke dan dari pusat pemeritah kolonial yang berada di Kupang (Kota Kupang saat ini ).
Juga untuk memudahkan mobilisasi pemerintah dari dan ke Kupang. Karena sebelum jembatan Noelmina itu dibangun, mereka harus berjalan kaki atau menaiki kuda.
Di saat pendudukan Jepang, Jembatan Noelmina dijadikan penghubung utama mobilitas antara markas Jepang di Kupang hingga barak tentara Jepang di Atambua, Kabupaten Belu.
Dan tanggal 19 Februari 1944, Jembatan Noelmina dibom pesawat tempur sekutu (RAAF) hingga putus. Kondisi putusnya Jembatan Noelmina membuat pertahanan Jepang di Pulau Timor melemah dan terus mendapatkan serangan dari armada sekutu hingga berakhirnya masa pendudukan Jepang di Timor.
Pada akhir tahun 1945, Jembatan Noelmina di rekonstruksi kembali memperbaiki bekas pemboman tentara sekutu.
Dan diawal kemerdekaan Indonesia, rekonstruksi Jembatan Noelmina diperkuat dengan manambah konstruksi lengkung untuk menahan beban jembatan.
Saat itu Jembatan Noelmina hanya dapat memuat lalu lintas satu kendaraan saja. Pada tahun 1987, tepat bersebelahan dengan Jembatan Noelmina lama di bangun Jembatan Noelmina yang baru dengan menggunakan konstruksi baja (steel truss bridge).
Proses pembangunannya berlangsung hinga tahun 1989 atau selama 2 tahun. Dan tepat tanggal 14 Maret 1990, Jembatan Noelmina diresmikan Wakil Presiden Republik Indonesia Sudarmono, SH.
Jembatan Noelmina memiliki panjang 240 meter dengan lebar 7 meter. Dan Jembatan Noelmina menjadi jembatan rangka baja terpanjang di NTT.
Saat ini bekas-bekas keberadaan jembatan lama peninggalan kompeni masih bisa terlihat, seperti bekas pondasi yang telah dirubuhkan dan tepian jembatan lama.
Kini aktivitas keramaian telah nampak di sekitar jembatan Noelmina sebagai tempat persinggahan menuju arah timur Kota Soe dan arah selatan menuju lokasi wisata pantai Kolbano di Kabupaten TTS, Provinsi NTT, Indonesia. (novemi leo)