Manajer PLN Bajawa Tegaskan Tidak Ada Unsur Kesengajaan Padamkan Listrik, Ini Penjelasannya!
Manajer PLN ULP Bajawa, Vincentius Rambo, menyampaikan, tidak ada unsur kesengajaan untuk padamkan listrik
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Kasmin menyampaikan, hampir dua pekan terakhir listrik diwilayah tersebut sering alami pemadaman mendadak tanpa ada penyampaian ke masyarakat Wolomeze.
"Selama ini saya sering komunikasi langsung dengan kepala PLN, jawaban selalu bilang tunggu kami koordinasi dulu, tapi ahkir-ahkir ini saya sudah malas, responya begitu-begitu saja," ujar Kasmin, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (13/4/2020).
Kasmin juga mengisahkan tentang tentang ketidakhadiran pada pertemuan terahkir dengan tim gugus tugas penanganan dan pencegahan Covid-19 Kabupaten Ngada akibat handphone mati akibat listrik padam selama dua hari.
Kasmin mengatakan jika listrik padam sinyal untuk handphone pun hilang sehingga kesulitan untuk melakukan komunikasi atau membuat laporan perkembangan Covid-19 di kecamatannya.
"Disini kalau listrik padam, berarti sinyal juga hilang, komunikasi mati total, apalagi kondisi jalan rusak begini," ungkapnya.
Sementara itu, pejabat sementara desa Mai Nai, Cristianus Maku Jawa, mengatakan pedaman lisrik di desanya hampir sering terjadi dan berlangsung berjam-jam tanpa ada infomasi yang jelas.
Cristianus mengatakan ditengah wabah pandemi Covid- 19 ini, kehadiran listrik untuk mendukung kerja gugus tugas di kecamatan maupun desa sangat di perlukan khususnya dalam hal pemantuan.
"Desa Mai Nai adalah pintu masuk bagi warga yang berada di wilayah kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo dan disana ada pos pemantau, sehingga listrik sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas posko", kata Cristianus.
Cristianus berharap selama masa pandemi corona, pihak PLN perlu membangun satu posko di wilayah tersebut untuk melakukan pemantaun, sehingga listrik sangat dibutuhkan diwilayah Wolomeze.
"Banyak petugas PLN ini tinggal diluar wolomeze bagaimana kalau selama masa penyebaran virus corona ini, pihak PLN perlu mendirikan posko untuk memantau listrik diwilayah tersebut", ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Nginamanu, Yohanes Don Bosko Lemba, juga mendesak pihak PLN membuka posko di Wolomeze dengan petugas menyikapi penanganan Covid 19.
"Ini juga penting. Jangan sampai masalah di Mai Nai utara sana petugas dengan enaknya matikan di CO Soa. Padahal di wolomeze ada beberapa CO," ujar Bosco.
Bosco mengatakan listrik yang padam nyala tak beraturan akhir-akhir ini menyulitkan tim Gugus Tugas Covid 19 untuk melakukan koordinasi cepat.
"Kita juga sudah melakukan karantina mandiri kepada warga yang baru pulang. Untuk ini sangat memerlukan listrik," kata Bosko.
Bosco juga menyesalkan sikap PLN yang dinilai tidak tanggap darurat. Alasan listrik padam karena ada pohon tumbang dinilai mengada-ada. Beberapa kali dirinya menghubungi pihak PLN di Bajawa, namun sampai saat ini tidak ada upaya apapun.
"Pemadaman sudah tidak beraturan, seperti main lampu kelap kelip. Sejam padam, sejam kemudian nyala lagi. Kadang juga nyala 30 menit padam 24 jam. Terjadi hampir setiap hari. Kalau begini yang terjadi, pohon dimana yang tumbang terus-menerus?," tanya Bosco. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)