News

Program Tanam Jagung Panen Sapi di TTU, Begini Reaksi Gubernur NTT Saat Panen di Letneo Selatan

Jagung yang dipanen merupakan program unggulan pemerintah Provinsi NTT yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama dengan rombongan memanen jagung di Desa Letneo Selatan, Selasa (7/4/2020). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Tommy Mbenu

POS KUPANG, COM, KEFAMENANU - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, memanen jagung di Desa Letneo Selatan, Kecamatan Insana Barat-TTU, Selasa (7/4).

Jagung yang dipanen merupakan program unggulan pemerintah Provinsi NTT yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Gubernur Viktor didampingi Bupati TTU Raymundus Sau Fernandes; Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Kristiana Muki; Wakil Ketua DPR NTT Chris Mboeik; Ketua Komisi II DPR NTT, Kasimirus Kolo, serta unsur Forkopimda TTU.

Terpantau, setelah tiba di Desa Letneo Selatan, Gubernur Viktor bersama rombongan langsung menuju ke salah satu lahan jagung milik warga setempat. Setelah tiba, gubernur bersama rombongan langsung memanen jagung tersebut.

Seusai memanen, Gubernur Viktor bertemu kelompok tani di desa itu. Mereka berdiskusi banyak hal terkait program TJPS dan hambatan mulai dari proses penanaman hingga pemanenan.

Gubernur Viktor mengaku sangat bersyukur karena di tengah iklim dan situasi yang sangat sulit, para petani TTU bekerja dengan rajin.

"Produktivitas yang dulunya orang panen maksimal dua ton per hektar, hari ini orang panen minimal 5 ton per hektar. Itu sebuah keberhasilan yang terus kita tingkatkan," ujarnya.

Gubernur Viktor menegaskan, ke depan pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT akan memperbanyak dan memperluas lahan program TJPS.

"Saya meminta kepada para bupati berperan aktif agar program ini dapat berjalan di Timor, Sumba, dan daerah lainnya di NTT ini," ungkapnya.

Viktor menambahkan, setelah para petani memanen, pemerintah sudah menyediakan off taker yang nantinya membeli jagung milik para petani. Uang hasil menjual jagung sebagiannya akan diplotkan untuk membeli sapi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Yohanes Oktovinaus, menyebut lahan program TJPS di NTT seluas 2.400 hektar, tersebar di tujuh kabupaten, lima kabupaten di Pulau Timor, dua kabupaten di Pulau Sumba.

Diakuinya, TTU merupakan salah satu dari tujuh kabupaten melaksanakan program TJPS pada lahan 350 hektar, tersebar di Kecamatan Insana Barat dan Insana Tengah, masing-masing seluas 175 hektar.

"Di Insana Barat kita sudah panen seluas 10,48 hektar dan di Insana Tengah 3,1 hektar. Rata-rata produktivitas dari dua kecamatan ini setelah dihitung 6,08 ton per hektar," terangnya.

Dia menyebut kendala utama yang dihadapi petani adalah curah hujan minim. Sebagian besar lahan program TJPS kering dan berdampak gagal panen. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved