Virus Corona
JANGAN PANIK! Lakukan Hal Ini untuk Cegah Virus Corona, 1 Orang di NTT Positif Terpapar Covid-19
Jumlah ini bertambah 337 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir, termasuk satu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Penulis: Maria Enotoda | Editor: Bebet I Hidayat
JANGAN PANIK! Lakukan Hal Ini untuk Cegah virus corona, 1 Orang di NTT Positif Terpapar Covid-19
POS-KUPANG.COM - Data terbaru mengenai virus corona atau Covid-19 di Indonesia, Kamis (9/3/2020), menunjukkan jumlah kasus positif terus bertambah.
Hingga Kamis (9/4/2020) pukul 12.00 WIB, data yang dihimpun memperlihatkan total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Jumlah ini bertambah 337 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir, termasuk satu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Padahal selama ini NTT merupakan salah satu dari dua provinsi yang masih negatif kasus virus corona. Provinsi lainnya adalah Gorontalo.
Kasus positif virus corona dari NTT ini terpublikasi pada tabel yang diumumkan laman covid19.go.id.
Disebutkan satu orang di NTT positif terpapar Covid-19.
Dari data sebaran BNPB 1 kasus positif virus corona itu ada di Pulau Flores, bukan di Kupang, Sumba, atau pulau lainnya di NTT.
Namun, belum jelas di kabupaten mana karena Flores memiliki sejumlah kabupaten.
Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penambahan pasien yang positif terinfeksi virus corona dan mengidap Covid-19.
Lantas apa yang mesti kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 ini?
• CORONA DI NTT, Satu Orang Positif Covid-19, Kini Tinggal Provinsi Gorontalo yang Masih Bebas Corona
• Pakar Sebut Puncak Badai Virus Corona di Indonesia Mulai Beberapa Minggu Lagi

Sistem dan daya tahan tubuh yang kuat menjadi salah satu unsur utama dalam memerangi infeksi virus corona.
Kita mungkin mendengar banyak anjuran yang diberikan untuk memperkuat sistem imunitas tubuh.
Misalnya, dengan memperbanyak makan sayuran, buah-buahan, gandum utuh, rutin berolahraga, dan sebagainya.
Namun, sadarkan kamu jika terdapat beberapa kebiasaan yang tanpa kita sadari juga bisa menurunkan kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh yang lemah akan rentan terserang pandemi virus ini.
Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan tersebut, antara lain:
1. Stres
Khawatir dengan situasi sekitar adalah hal yang wajar.
Kamu juga mungkin merasakan stres dari hal-hal lainnya yang terjadi dalam hidup.
Namun, jika kekhawatiran dan stres itu sudah berdampak pada hal-hal kecil di sekitarmu, maka saatnya kamu mengubah kebiasaan itu.
Sebab, ketika stres dan panik tubuh akan melepaskan kortisol ke aliran darah.
Kondisi ini bisa menekan sistem imun pada tubuh dan membuatmu menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Jika kamu berada ada situasi stres, cara terbaik adalah mencoba keluar dari situasi tersebut dan lakukan meditasi untuk menenangkan syarafmu.
2. Kurang kegiatan fisik
Berada pada masa social distancing bahkan lockdown seharusnya tidak menjadi alasan untuk melewatkan olahraga.
Pola hidup tidak aktif bisa mengancam sistem daya tahan tubuh.
Namun yang perlu diingat olahraga berlebih juga bisa merusak sistem imun.
Oleh karena itu, cobalah dan temukan keseimbangan.
Video dan informasi tentang olahraga bisa dengan mudah kita temukan di internet.
Kita juga bisa mengaplikasikannya di rumah, bahkan di dalam kamar.
3. Begadang
Bisa dipahami jika masa isolasi memberikan waktu luang lebih banyak bagi sebagian orang untuk bermalas-malasan atau menonton serial favorit.
Tak jarang beberapa orang begadang hingga dini hari untuk menghabiskan serial yang tengah ditontonnya.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa kita memerlukan tidur 6-8 jam sehari.
Sebab, tubuh juga memerlukan waktu membangun kekuatan untuk mengatasi peradangan dan infeksi.
Durasi tidur memang berbeda bagi setiap orang.
Namun, ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan, kamu sebaiknya beristirahat.
Oleh karena itu, untuk membantumu lebih mudah tidur di malam hari, simpanlah peralatan digital apa pun satu jam sebelum tidur.
4. Merokok
Rokok telah ditegaskan tidak baik untuk tubuh.
Selain merusak paru-paru, merokok juga mengacaukan sistem kekebalan tubuh dan membuatmu lebih rentan terserang flu dan infeksi virus lainnya.
Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan kadar kortisol yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Merokok juga dapat menurunkan kadar antioksidan pelindung dalam darah.
Menurut Harvard Health Publishing, cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan tersebut adalah dengan secara bertahap mengurangi jumlah perokok dalam sehari.
5. Minum Alkohol
Minum dan menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus corona.
Minum alkohol secara berlebihan justru dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena mengganggu flora usus dan menyebabkan peradangan hati.
Penting untuk dipahami bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah berapapun adalah berbahaya bagi tubuh.
Itulah sebabnya banyak pihak menyarankan untuk tidak mengonsumsinya, terutama selama pandemi virus corona.
Jadi, daripada minum alkohol, lebih baik minum air putih dengan cukup.
Supaya tubuh tetap fit dan bugar, kamu dapat melakukan kegiatan, seperti.
- Tidur cukup, setidaknya 7 sampai 8 jam sehari.
- Rutin berolahraga walau di dalam rumah.
- Kelola stres dengan baik.
- Makan teratur dengan gizi seimbang.
6. Harus stay home
Sudah ada perintah dari pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah.
Jangan keluyuran jangan sampai kmau yang mneyebabkan keluargamu sakit dnegan mneyebarkan virus pada mereka.
7. Harus kenakan masker
Mengenakan masker adalah bentuk kesadaran dan perhatian kita pada orang lain.
Pakailah masker kemanapun kamu pergi dan beraktivitas.

5 Kelemahan Virus Corona Covid-19
Angka infeksi Corona Covid-19 yang semakin tinggi membuat banyak orang semakin khawatir akan keselamatan diri sendiri dan keluarga.
Rasa khawatir memang penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun, jika berlebihan, perasaan itu justru akan menambah beban pikiran dan berujung pada penurunan daya tahan tubuh.
Agar tidak terlalu khawatir, Anda perlu tahu, bahwa virus Corona juga punya kelemahan.
Kelemahan ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan, sehingga risiko tertular pun bisa lebih rendah.
Sejauh ini, para ilmuwan, peneliti, dan petugas kesehatan, telah menyusun cara mencegah penularan Covid-19 melalui kelamahan-kelemahan tersebut.
Satu hal yang membuat banyak orang khawatir soal Covid-19 adalah karena belum adanya obat maupun vaksin yang memang dikhususkan untuk mengatasi dan mencegah penyakit ini.
Oleh karenanya, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk melindungi diri kita adalah dengan melakukan pencegahan semaksimal mungkin.
Namun, meski menyebar dengan cepat, virus Corona juga masih punya kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk memutus rantai penularan.
Lalu sebenarnya, apa saja kelemahan virus Corona?
1. Mudah hilang dengan pelarut lemak
Apa itu pelarut lemak? Ya betul, pelarut lemak adalah sabun yang sehari-hari kita gunakan. Virus Corona, bisa hancur dan mati jika terkena sabun.
Itulah sebabnya, kita dianjurkan untuk rajin cuci tangan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi Covid-19.
Lalu, mengapa sabun efektif untuk membunuh virus Corona? Jawabannya ada pada susunan virus itu sendiri.
Virus Corona pada intinya tersusun atas tiga bagian, yaitu:
DNA atau RNA yang menjadi inti dari virus
Protein yang merupakan bahan baku virus untuk memperbanyak diri
Lapisan lemak sebagai pelindung luarnya
Ketiga bagian tersebut sebenarnya tidak terikat dengan kuat satu sama lain. Sehingga, saat lapisan lemak tersebut hancur karena sabun, maka virus tersebut pun akan hancur dan mati.
Jadi, imbauan untuk mencuci tangan adalah langkah yang valid dan sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
Jika Anda rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, maka kemungkinan virus berpindah dari tangan dan masuk ke dalam tubuh akan berkurang drastis.
2. Bisa dikalahkan oleh antibodi
Infeksi Covid-19 bisa terjadi dalam beberapa tingkat keparahan, mulai dari yang ringan hingga parah.
Pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya selama daya tahan tubuhnya baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Australia mengamini bahwa salah satu kelemahan virus Corona adalah dalam menghadapi antibodi yang sehat.
Penelitian ini melihat secara teratur kadar antibodi yang dihasilkan oleh seorang pasien Covid-19 berusia 47 tahun dengan gejala ringan hingga sedang.
Pasien tersebut tidak memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes.
Kondisi tubuhnya secara keseluruhan sehat dan hanya terdapat satu infeksi yang sedang terjadi, yaitu Covid-19.
Pada hari ke 7-9 sejak gejala Covid-19 pertama kali muncul pada pasien tersebut, sejumlah antibodi mulai terbentuk di tubuh.
Ini tandanya, tubuh tengah mengeluarkan berbagai senjatanya untuk berusaha melawan virus Corona.
Beberapa hari setelah antibodi terbentuk, tubuh pasien tersebut mulai membaik.
Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam skala yang lebih besar lagi untuk melihat pola “peperangan” antara virus Corona dan antibodi.
Namun, penelitian di atas bisa dijadikan sebagai pengingat pentingnya menjaga daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup yang sehat.
3. Bisa dibunuh dengan disinfektan
Virus Corona ada banyak jenisnya. Ada virus Corona yang menyebabkan SARS, MERS, dan saat ini jenis yang baru ditemukan, mengakibatkan Covid-19.
Masing-masingnya memang memiliki perbedaan dan masih butuh lebih banyak penelitian.
Namun sejauh ini, diketahui bahwa secara umum karakter keluarga Coronavirus cukup mirip, yaitu dianggap lemah jika harus berhadapan dengan bahan disinfektan.
Berdasarkan hasil penelitian, virus Corona penyebab SARS dan MERS bisa bertahan di permukaan benda seperti metal, kaca, atau plastik hingga beberapa hari.
Meski sejauh ini belum ada penelitian mengenai ketahanan virus penyebab Covid-19 di permukaan, tapi diduga hasilnya tidak jauh berbeda dari sepupu sesama Coronavirus lainnya.
Kabar baiknya, virus tersebut dianggap bisa nonaktif dengan bahan disinfektan seperti alkohol dengan kadar 60-70%, hidrogen peroksida 0,5%, atau sodium hipoklorit 0,1% dalam waktu 1 menit.
Jadi rajin-rajinlah membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti telepon genggam, gagang pintu, dan meja kerja menggunkaan bahan disinfektan.
4. Melemah di suhu panas
Sejauh ini belum ada penelitian yang menyebut bahwa virus penyebab Covid-19 lemah terhadap panas. Namun, Coronavirus penyebab penyakit SARS, terbukti bisa melemah pada suhu panas.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), virus penyebab SARS bisa terbunuh pada suhu 56°C.
5. Tidak bisa bertahan lama dipermukaan
Virus Corona memang bisa bertahan beberapa hari di permukaan. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini tidak lagi cukup kuat untuk bisa menimbulkan infeksi.
Sehingga baik WHO maupun Kementerian Kesehatan RI tidak melarang pengiriman paket antar negara karena risiko penularan melalui media pengiriman paket tersebut sangatlah rendah.
Kelemahan virus Corona patut diketahui agar Anda bisa memahami cara mencegah penularan Covid-19 dan bukan untuk meremehkan virus ini. Selalu lakukan pencegahan di berbagai tempat dan waktu, agar risiko terkena virus ini tetap rendah.
Total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air
Hingga Kamis (9/4/2020) pukul 12.00 WIB, data yang dihimpun memperlihatkan total ada 3.293 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Jumlah ini bertambah 337 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir, termasuk satu dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Padahal selama ini NTT merupakan salah satu dari dua provinsi yang masih negatif kasus virus corona. Provinsi lainnya adalah Gorontalo.
Kasus positif corona dari NTT ini terpublikasi pada tabel yang diumumkan laman covid19.go.id, yang juga ditampilkan pada laman Kompas.com.
Namun, siapa dan di mana persis kasus positif itu di NTT belum ada penjelasan lebih jauh.
Dengan positifnya NTT, maka kini sudah ada 33 provinsi yang terpapr virus corona di Indonesia. Tingga Provinsi Gorontalo.
"Terdapat penambahan kasus baru sebanyak 337, sehingga jumlah menjadi 3.293 kasus," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Kamis sore.
• Terkonfirmasi NTT 1 Kasus Positif Virus Corona, Jangan Panik Stop Lakukan 5 Kebiasaan Buruk Ini
• Tega! Walikota Ini Malah Dibunuh Setelah Terapkan Lock Down Demi Selamatkan Warga dari Virus Corona
• Obat Covid-19 Terus Dikembangkan, China Mulai Meneliti Kemanjuran dan Keamanan Obat Carrimycin
Dia menambahkan, dalam periode yang sama juga terjadi penambahan 30 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, total ada 252 pasien yang kini dinyatakan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Namun, pemerintah masih mengungkapkan kabar duka dengan adanya penambahan 40 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ini menyebabkan secara akumulasi ada 280 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona.
Menurut Yurianto, data ini menggambarkan masih terjadinya penularan Covid-19 di masyarakat.
Dia pun menyesalkan tingginya penambahan kasus baru dan jumlah pasien meninggal.
"Gambaran ini sangat menyedihkan untuk kita karena kita tahu bahwa penularan masih terus berlangsung," kata Yuri.
Menurut Yuri, data ini juga memperlihatkan kondisi masyarakat dalam seminggu terakhir yang belum patuh terhadap imbauan pemerintah.
"Data yang kita himpun hari ini menggambarkan kondisi masyarakat kita seminggu yang lalu," ucap Yurianti.
"Kita tahu meskipun masa inkubasi terpanjang adalah 14 hari ,namun rata-rata 5-6 hari yang lalu," kata dia.
Imbauan pemerintah itu seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, dan sebisa mungkin tidak keluar jika tidak ada kepentingan mendesak.
Selain itu, jika keluar rumah masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga jarak atau physical distancing agar mencegah penularan terus terjadi.
Pemerintah juga telah mengeluarkan aturan agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah.
Masyarakat diharapkan menggunakan masker kain, sebab masker bedah dan masker N95 diprioritaskan untuk para petugas medis.
"Mudah-mudahan dengan menggunakan masker, kita bisa melihat hasilnya minggu depan apakah kepatuhan ini dijalankan dengan baik atau tidak," kata dia.