UPDATE CORONA: Warga Kimangbuleng,Maumere Tolak SD Inpres St.Yosef Dijadikan Karantina
Ratusan warga Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere, Pulau Flores menolak dijadikannya SD St. Yosef Maumere sebaga
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Ratusan warga Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere, Pulau Flores menolak dijadikannya SD St. Yosef Maumere sebagai tempat karantina penumpang KM Lambelu yang akan turun hari ini, Senin (6/4/2020) di Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Mereka beramai-ramai turun ke ruas jalan di depan SD St.Yosef menyatakan sikap penolakan. Lurah Kota Uneng, yang hadir di lokasi tak bisa menenangkan warga yang tegas menolak dijadikannya SDK St.Yosef menjadi lokasi karantina.
Anggota Komite Sekolah Yan de Nong, denegan tegas menolak menjadikan SD St.Yosef sebagai tempat karantina penumpang kapal. Mereka bahkan sudah tahu dari media sosial baha penumpang kapalyang datang ke Maumere ada yang positif corona.
• Pelatih Maung Bandung Robert Alberts Ingin Pensiun di Persib, Ini Alasannya, Simak Liga 1 2020
“Kami tidak pernah tahu kondisi dan asal-usul penumpang. Bahkan kita semua juga tidak tahu apakah di dalam tubuhnya sudah ada virus atau tidak,” kata Yan.
Warga Jalan Kimang Buleng, Cornelis Soge, tegas menolak dijadikannya SD St.Yosef menjadi lokasi karantina. Warga tidak pernah tahu kondisi para penumpang turun dari kapal menempati lokasi karantina.
“Warga sangat takut sekali, sebaiknya cari tempat lain yang jauh dari pemukiman warga. Kalau dipaksakan sekolah ini dijadikan tempat penampungan bisa terjadi reaksi yang lebih keras lagi,” kata Cornelis.
Menurut Cornelis, tidak tepat menjadikan sekolah yang saat ini sedang diliburkan karena ancaman virus corona, kemudian menjadi sekolah sekolah lokasi karantina.
“Akan timbul beban psikologis yang sangat berat bagi anak-anak dan orangtua dengan sekolah ini. Sebaiknya cari lokasib lain yang jauh dari jangkuan dan pemukiman warga,” imbuh Cornelis.
Menurut rencana, hari ini KM Lambelu akan menurunkan 233 penumpang di Pelabuhan Lorens Say. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo’a).
