HIPMI NTT Apresiasi Alokasi Dana APBN untuk Corona

Kita taat kepada instruksi untuk WFH (work from home), tetapi kita juga dikejar tuntutan untuk berbagai pembiayaan usaha,"

Penulis: Sipri Seko | Editor: Sipri Seko
zoom-inlihat foto HIPMI NTT Apresiasi Alokasi Dana APBN untuk Corona
ISTIMEWA
Arthur Lay

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Umum BPD HIPMI NTT, Reynold Arthur Ivan Lay juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah mengalokasikan dana triliunan rupiah untuk mengatasi kasus virus corona. Meski mengakui kalau virus ini sangat mengganggu, namun dia berharap, aktivitas dunia usaha di NTT tetap berjalan sebagaimana mestinya.

"Kami pelaku UMKM sangat kesulitan menghadapi pandemi covid-19. Kita taat kepada instruksi untuk WFH (work from home), tetapi kita juga dikejar tuntutan untuk berbagai pembiayaan usaha," tutur Arthur di Kupang, Sabtu (3/4).

Dia mengatakan, kebijakan stimulus perekonomian ini juga diperluas di sektor industri keuangan non bank, untuk melonggarkan ketentuan kewajiban pembayaran di perusahaan pembiayaan. "Bukan hanya kredit perbankan, tetapi juga ke lembaga pembiayaan atau leasing company. Tujuannya agar sektor dunia usaha masih tetap berjalan dari dampak penyebaran Covid-19 ini," imbuhnya.

Arthur juga Saya menghimbau seluruh anggota juga pengusaha di NTT untuk tetap melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana mestinya dengan memperhatikan rambu-rambu atau tata cara mencegah penularan virus covid-19.

"Contohnya menjaga kebersihan (sering cuci tangan), social distancing dan lain sebagainya. Terutama yang bergerak dalam bidang bahan pokok dan bidang kesehatan dan medis. Saya pun berharap ketersediaan stok juga relatif stabil di pasar. Untuk itu diharapkan agar masyarakat NTT tidak perlu resah bahkan sampai terjadi panic buying. Saya Optimis kita mampu melewati badai pandemi Covid-19," ujarnya.

Arthur mengatakan, wabah Covid-19 yang terus menimbulkan korban, baik yang positif terinfeksi maupun meninggal dunia membuat pemerintah pusat terus mencari cara untuk penanganannya. Berbagai upaya sebenarnya sudah diterapkan, namun rupanya penyebaran virus mematikan itu tidak juga mereda.

Padahal, imbauan jaga jarak, social distancing, termasuk menganjurkan agar warga bekerja dari rumah atau work from home (WFH), belajar di rumah dan beribadah di rumah sudah dikumandangkan. Bahkan, kata Arthur, Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan telah meneken Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang diterbitkan untuk menanggulangi dampak pandemi virus Covid-19 di Indonesia. Perppu tersebut ditandatangani Jokowi pada (31/3).

Perppu tersebut diapresiasi oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H Maming. Yaitu alokasi dana, adanya tambahan belanja dan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun.

"Dari HIPMI kita apresiasi. Langkah ini positif mengingat kita dalam kondisi ekonomi berdampak dari pandemi Covid-19. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat," ujar Maming, seperti keterangan tertulisnya kepada Industry.co.id, Rabu (1/4).

Anggaran sebesar Rp 405,1 triliun tersebut akan dialokasikan Rp 75 triliun untuk belanja dana kesehatan, Rp 110 triliun untuk jaring pengaman sosial atau sosial safety net (SSN), Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan, dan stimulus kredit usaha rakyat (KUR).

Kemudian Rp 150 triliun yang dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional termasuk restrukturisasi kredit serta penjaminan dan pembiayaan dunia usaha terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).**

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved