Corona Virus
Update Corona 2 April 2020: Peneliti UI dan IPB, Penemuan Senyawa Anti-Corona, Buah Ini Ampuh
Jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia setiap harinya terus bertambah. Menjaga kebersihan diri dan ling
POS KUPANG.COM-- - Jumlah pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di Indonesia setiap harinya terus bertambah.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu pemutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
Saat ini, para peneliti telah menemukan fakta baru terkait vaksin virus corona atau Covid-19.
Para peneliti di Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor menemukan senyawa anti-corona dari buah-buahan.
Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia saat ini semakin meluas.
Update Corona 2 April 2020: Penemuan Senyawa Anti-Corona dari Buah-buahan Oleh Peneliti IPB & UI (Website Jatim Tanggap Covid-19)
Melansir dari website covid19.go.id, data per Rabu 1 April 2020 menyebutkan jika ada 1.677 kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Angka ini bertambah 149 kasus sejak pemerintah melaporkan data sebelumnya, Selasa (31/3/2020).
Dari seluruh kasus, 157 orang meninggal dunia dan 103 lainnya dinyatakan sembuh.
Di Jawa Timur sendiri sudah tercatat ada 104 kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona.
Melihat keadaan ini, Pemerintah Indonesia mulai memberikan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona lebih luas.
Kebijakan yang telah dikeluarkan diantaranya pembatasan kegiatan yang mengundang banyak orang hingga aksi bekerja dari rumah atau work from home.
Meskipun angka kematian akibat virus corona terus bertambah, masyarakat disarankan untuk tidak panik.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan menjaga kebersihan agar terhindar dari virus corona.
Vaksin dipercaya sebagai salah satu alat untuk melindungi diri agar terhindar dari serangan virus corona atau Covid-19.
Namun, hingga saat ini para peneliti dan ilmuwan terus melakukan riset untuk menemukan vaksin terbaik penangkal virus corona.