Ibadah Haji
Di Tengah Corona Covid-19, Kemenag Tak Batalkan Haji , 94.416 Jemaah Siap Berangkat, Sudah Lunas!
Kementerian Agama memastikan bahwa pemerintah Arab Saudi bukan meminta penundaan rencana haji tahun ini.
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Di Tengah Pandemi Corona Covid-19, Kemenag Tak Batalkan Haji Tahun Ini, 94.416 Jemaah Lakukan Pelunasan Pembayaran Haji
Kementerian Agama memastikan bahwa pemerintah Arab Saudi bukan meminta penundaan rencana haji tahun ini, melainkan menunda pelaksanaan kontrak layanan haji.
Juru Bicara Kementerian Agama Oman Fathurahman mengatakan, Menteri Haji Arab Saudi telah membuat pernyataan bahwa pihaknya meminta penundaan kontrak apapun yang berkaitan dengan haji.
Pernyataan yang sama juga sudah disampaikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi yang diterima Menteri Agama Fachrul Razi pada 6 Maret 2020.
"Seperti surat resmi yang disampaikan kepada Menag Fachrul Razi, Menteri Haji dalam wawancara itu meminta agar seluruh negara pengirim jemaah untuk menunda penyelesaian akad-akad atau kontrak haji," kata Oman melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Oman mengatakan, keputusan pemerintah Arab Saudi menunda pelaksanaan kontrak haji bisa jadi karena tengah menyiapkan fasilitas yang terkait ibadah haji.
Ia pun memastikan bahwa Kementerian Agama akan terus melayani persiapan ibadah haji bagi calon jemaah asal Indonesia.
"Sepanjang pihak Arab Saudi belum menyampaikan pemberitahuan secara resmi kepada Kementerian Agama terkait pembatalan haji tahun ini, maka kami tetap berproses seperti biasa," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Agama terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun 2020 di tengah wabah Covid-19.
Kemenag pun menyiapkan dua skenario, yaitu haji tahun ini tetap diselenggarakan, atau malah dibatalkan.
"Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Menteri Agama Fachrul Razi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
Fachrul mengatakan, sampai saat ini, persiapan layanan haji di Arab Saudi seperti pengadaan akomodasi, transportasi darat dan katering terus berjalan.
Namun, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka haji belum dilakukan. Demikian pula untuk keperluan penerbangan.
"Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka," ujar Fachrul.
Terapkan Pembayaran Nonteller
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama menerapkan sistem pembayaran tanpa tatap muka atau non-teller untuk pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2020.
Sistem ini diberlakukan hingga 21 April 2020 mendatang.
• Tak Kasat Mata, Diam-diam Anda Bisa Jadi Penular Virus Corona Meski Tak Merasakan Sakit dan Demam
"Kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi kembali sesuai kebutuhan," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (1/4/2020).
Awalnya, ada dua mekanisme pembayaran, yaitu melalui teller di bank dan non-teller melalui e-banking atau ATM.
Melihat perkembangan pandemi Covid-19 yang kian meluas, pembayaran pun terbatas hanya melalui non-teller.
Masa pembayaran yang semula dibatasi hingga 19 April 2020, diperpanjang sampai 30 April tahun ini.
Menurut Muhajirin, kebijakan ini menjadi upaya Kemenag mencegah penyebaran virus Covid-19.
Dengan mekanisme non-teller, maka tidak ada lagi antrean ataupun kerumunan di bank penerima setoran Bipih.
"Jika sampai penutupan tahap pertama masih ada sisa kuota, maka akan dibuka pelunasan tahap kedua dari 12 sampai 20 Mei 2020," ucap Muhajirin.
Muhajirin menambahkan, pihaknya telah bersurat kepada Kepala Kanwil Kemenag provinsi, Kepala Kankemenag kabupaten/kota, dan pimpinan bank penerima setoran (BPS) Bipih terkait perpanjangan kebijakan ini.
"Saya minta mereka agar mensosialisasikan aturan ini secara lebih intensif kepada jemaah haji di wilayahnya masing-masing," katanya.
Adapun hingga 31 Maret 2020, sudah ada 94.416 jemaah yang melunasi Bipih. Jumlah ini terdiri dari 88.461 jemaah dengan pelunasan tatap muka (teller) dan 6.071 orang melunasi secara non-teller.
Adapun lima provinsi dengan jumlah pelunasan terbanyak adalah Jawa Barat (21.596 jemaah), Jawa Timur (16.292), Jawa Tengah (12.914), Banteng (5.437), dan DKI Jakarta (3.890).
Kemenag pun menyiapkan dua skenario, yaitu haji tahun ini tetap diselenggarakan, atau malah dibatalkan.
"Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Menteri Agama Fachrul Razi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).
• Ayu Ting Ting Jiplak Kalung Anti Virus Nagita Slavina Dinyinyirin Natizen,Umi Kalsum Sewot, Ucap ini
Fachrul mengatakan, sampai saat ini, persiapan layanan haji di Arab Saudi seperti pengadaan akomodasi, transportasi darat dan katering terus berjalan.
Namun, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka haji belum dilakukan. Demikian pula untuk keperluan penerbangan.
"Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka," ujar Fachrul.
Fachrul menyebut, pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) calon jemaah Indonesia pun masih terus berproses.
Sampai hari ini, tercatat 83.337 jemaah sudah melakukan pelunasan. Tahapan pertama ini masih terus berlangsung hingga 30 April 2020.
Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, kata Fachrul, dana akan dikembalikan ke jemaah.
"Dana yang disetorkan saat pelunasan dapat dikembalikan lagi ke jemaah," ujarnya.
Mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, Kemenag sementara waktu menunda pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa.
Bersamaan dengan itu, Kemenag tengah memfinalkan beberapa skenario pelaksanaan manasik, antara lain, distribusi buku manasik ke jemaah, memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran, menggunakan sarana pembelajaran daring, hingga edukasi dan sosialisasi melalui media sosial
• Istri Cantiknya Diberlakukan Begini, Ardi Bakrie Marahi Jessica Iskandar, Sahabat Nia Ramadhani
Fachrul pun mengimbau para calon jemaah tetap mengikuti setiap tahapan haji, sambil terus memantau perkembangan di Arab Saudi.
"Apapun keputusan Kerajaan Saudi dan pemerintah Indonesia, itu pasti dilakukan bagi kemaslahatan orang banyak, khususnya para calon jemaah haji," katanya.
Kementerian Agama terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tahun 2020 di tengah wabah Covid-19. (*)
