Virus corona
Tak Jadi Darurat Sipil, Jokowi Pilih PSBB Cegah Pandemi Corona di Indonesia, Ini 3 Pertimbangannya!
Tak jadi Darurat Sipil, Jokowi akhirnya pilih opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atas Pandemi Corona di Indonesia. Ini 3 pertimbangannya
Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro menjelaskan, opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diambil dengan tiga pertimbangan.
• Cara Mengalahkan Virus Corona, 4 Pasien Ini Ungkap Rahasia Sembuh dari Covid-19
Kedua, pertimbangan karakteristik bangsa yang memiliki luas wilayah dan penduduk yang besar.
Ketiga, pertimbangan kemampuan pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat.
Hal itu disampaikan Juri Ardiantoro saat konferensi pers yang disiarkan langsung lewat YouTube BNPB Indonesia, Rabu (1/4/2020).
"Atas dasar pertimbangan-pertimbangan itu lah, kebijakan ini diambil sebagai lanjutan kebijakan yang sebelumnya telah diambil pemerintah dalam penanganan Covid-19," kata Juri Ardiantoro.
• Update Corona Ende : Ende Satu PDP yang Diisolasi Dua Orang, Jumlah PPDP Meningkat
Juri menambahkan, kebijakan ini tak ada bedanya dengan kebijakan sosial distancing yang sudah berjalan selama ini.
Hal itu juga merujuk Pasal 4 PP 21 Tahun 2020, pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.
"Memang benar sudah dilakukan pembatasan ini sebelumnya, tapi PP ini diterbitkan pemerintahan agar pelaksanaan pembatasan sosial ini lebih tegas, efektif, terkoordinasi dan lebih disiplin," jelasnya.
• KABAR BAGUS! Pasien Corona Sembuh Terus Meningkat, Sampai Rabu Sore 103 Pasien Covid-19 Sembuh
1.677 kasus corona di Indonesia
umlah pasien positif corona di Indonesia yang tercatat pada Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi persnya, melansir melalui YouTube Kompas TV.
Yuri mengatakan terdapat 149 kasus baru dari sebelumnya 1.528 kasus.
"Penambahan konfirmasi kasus positif 149 orang, total kasus menjadi 1.677," ujar Yuri, di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Kabar baiknya, ada sejumlah 22 pasien yang berhasil sembuh.
Jumlah pasien sembuh menjadi 103 atau bertambah 22 orang jadi pasien dari sebelumnya sebanyak 81 pasien.

Sedangkan, kasus kematian pun masih terus meningkat.