Virus Corona
Jumlah Kasus Virus Corona Hingga 1 April 2020 di 203 Negara: 42.334 Meninggal, 178.125 Sembuh
Jumlah kasus virus corona terus meningkat, tidak hanya di Indonesia, tetapi di tingkat dunia juga terus meningkat.
Jumlah Kasus Virus Corona Hingga 1 April 2020 di 203 Negara: 42.334 Meninggal, 178.125 Sembuh
POS-KUPANG.COM - Jumlah kasus virus corona terus meningkat, tidak hanya di Indonesia, tetapi di tingkat dunia juga terus meningkat.
Hingga Rabu (1/4/2020) pukul 11.29 WIB jumlah kasus virus corona di seluruh dunia mencapai 859.338 kasus.
Angka ini bertambah hampir 70.000 kasus sejak Selasa sore pukul 16.21 WIB. Kemarin sore, kasus yang terkonfirmasi berada di angka 789.218.
Dari 859.338 orang yang positif terinfeksi Covid-19, 42.334 di antaranya meninggal dunia dan 178.125 telah dinyatakan sembuh.
Terdapat 203 negara dan wilayah di seluruh dunia yang telah melaporkan Covid-19. Selain itu, pandemi juga menyebar di dua transportasi angkut Internasional, yakni Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang dan Kapal pesiar MS Zaandam Holland America.
Penyebaran Covid-19 di Indonesia
Update terakhir kemarin sore, pemerintah menyatakan bahwa data yang dihimpun memperlihatkan bahwa pasien Covid-19 di Indonesia bertambah.
Hingga Selasa (31/3/2020), total ada 1.528 kasus Covid-19 di Indonesia. Angka ini bertambah 114 pasien yang dinyatakan positif virus corona dalam 24 jam terakhir.
Hal ini dinyatakan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, melansir data yang dihimpun sejak Senin (30/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa ini pukul 12.00 WIB.
"Ada penambahan kasus baru positif sebanyak 114 orang, sehingga jumlah sekarang menjadi 1.528 kasus," kata Yurianto saat memberikan keterangan pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin (30/3/2020).
Kemudian sejak kemarin terdapat 6 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh menjadi 81.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia betambah 14 orang, sehingga total menjadi 136 pasien.
"Kasus kematian ini adalah kasus kematian dari kasus terkonfirmasi Covid-19," tegas Yuri.
Berdasarkan data pemerintah, diketahui bahwa sebaran kasus Covid-19 di Indonesia kini ada di 31 provinsi.
Provinsi baru yang mencatat kasus perdana virus corona adalah Bangka Belitung.
Update corona global
Data Worldmeters menunjukkan, kasus terbanyak tercatat ada di AS, Italia, dan Spanyol.
Ketiga negara itu memiliki jumlah kasus Covid-19 lebih banyak dari China, negara yang pertama kali mengidentifikasi adanya virus corona baru pada akhir Desember 2019.
Sementara itu, kematian terbanyak terjadi di Italia, kemudian disusul Spanyol. Kedua negara itu memiliki angka kematian yang jauh lebih banyak dibanding yang terjadi di China.
Untuk jumlah pasien sembuh terbanyak adalah China. Dari 81.518 kasus yang dikonfirmasi China hingga kemarin pagi, 76.052 pasien di antaranya telah sembuh. Tidak ada penambahan kasus dan korban meninggal dalam 24 jam terakhir.
Berikut adalah 50 negara dengan kasus positif virus corona terbanyak per Senin (30/3/2020) menurut Worldometer:
- Amerika Serikat: 188.578 terinfeksi (+24.219) dan 3.890 meninggal (+717)
- Italia: 105.792 (+4.053) terinfeksi dan 12.428 meninggal (+837)
- Spanyol: 95.923 terinfeksi (+7.967) dan 8.464 meninggal (+748)
- China: 81.518 terinfeksi dan 3.305 meninggal
- Jerman: 71.808 terinfeksi (+4.757) dan 775 meninggal (+125)
- Perancis: 52.128 terinfeksi (+7.578) dan 3.523 meninggal (+499)
- Iran: 44.605 terinfeksi (+3.110) dan 2.898 meninggal (+141)
- Inggris: 25.150 terinfeksi (+3.009) dan 1.789 meninggal (+381)
- Swiss: 16.605 terinfeksi (+683) dan 433 meninggal (+74)
- Turki: 13.531 terinfeksi (+2.704) dan 214 meninggal (+46)
- Belgia: 12.775 terinfeksi (+876) dan 705 meninggal (+192)
- Belanda: 12.595 terinfeksi (+845) dan 1.039 meninggal (+175)
- Austria: 10.180 terinfeksi (+408) dan 128 meninggal
- Korea Selatan: 9.887 terinfeksi (+101) dan 165 meninggal (+3)
- Kanada: 8.612 terinfeksi (+1.138) dan 101 meninggal (+8)
- Portugal: 7.443 terinfeksi (+1.035) dan 160 meninggal (+20)
- Brasil: 5.812 terinfeksi (+1.151) dan 202 meninggal (+37)
- Israel: 5.358 terinfeksi (+527) dan 20 meninggal (+3)
- Australia: 4.828 terinfeksi (+271) dan 20 meninggal (+1)
- Norwegia: 4.641 terinfeksi (+176) dan 39 meninggal (+7)
- Swedia: 4.435 terinfeksi (+407) dan 180 meninggal (+34)
- Ceko: 3.308 terinfeksi (+306) dan 31 meninggal (+7)
- Irlandia: 3.235 terinfeksi (+325) dan 71 meninggal (+17)
- Denmark: 2.860 terinfeksi (+45) dan 90 meninggal (+13)
- Malaysia: 2.766 terinfeksi (+140) dan 43 meninggal
- Chili: 2.738 terinfeksi (+289) dan 12 meninggal (+4)
- Rusia: 2.337 terinfeksi (+501) dan 17 meninggal (+8)
- Polandia: 2.331 terinfeksi (+179) dan 33 meninggal (+2)
- Ekuador: 2.302 terinfeksi (+336) dan 79 meninggal (+17)
- Rumania: 2.245 meninggal (+136) dan 82 meninggal (+17)
- Jepang: 2.229 terinfeksi (+276) dan 66 meninggal (+10)
- Luksemborg: 2.178 terinfeksi (+190) dan 23 meninggal (+1)
- Filipina: 2.084 terinfeksi dan 88 meninggal
- Pakistan: 1.938 terinfeksi (+73) dan 26 meninggal (+1)
- Thailand: 1.651 terinfeksi dan 10 meninggal
- Saudi Arabia: 1.563 terinfeksi (+110) dan 10 meninggal (+2)
- Indonesia: 1.528 terinfeksi dan 136 meninggal
- Finlandia: 1.418 terinfeksi (+34) dan 17 meninggal (+4)
- India: 1.397 terinfeksi (+146) dan 35 meninggal (+3)
- Afrika Selatan: 1.353 terinfeksi (+27) dan 5 meninggal (+2)
- Yunani: 1.314 terinfeksi (+102) dan 49 meninggal (+3)
- Meksiko: 1.215 terinfeksi (+121) dan 29 meninggal (+1)
- Panama: 1.181 terinfeksi (+106) dan 30 meninggal (+3)
- Islandia: 1.135 terinfeksi (+49) dan 2 meninggal
- Republik Dominika: 1.109 terinfeksi dan 51 meninggal
- Peru: 1.065 terinfeksi (+115) dan 30 meninggal (+6)
- Argentina: 1.054 terinfeksi dan 27 meninggal
- Singapura: 926 terinfeksi dan 3 meninggal
- Kolombia: 906 terinfeksi dan 16 meninggal
- Serbia: 900 terinfeksi dan 23 meninggal
Sebagai catatan, penambahan kasus di atas, terhitung sejak Selasa (31/3/2020) pukul 16.21 WIB hingga Rabu (1/4/2020) pukul 11.29 WIB berdasar data Worldmeters.
* Perangi Covid-19, Jokowi Resmi Tetapkan Status Kedaruratan Kesehatan
Pemerintah telah menetapkan Covid-19 sebagai jenis penyakit dengan faktor risiko yang menimbulkan kedarutan masyarakat.
Oleh karenanya pemerintah menetapkan status kedaruratan kesehatan masyarakat.
Dalam upaya mencegah penyebaran pandemi corona di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih opsi pembatasan sosial dengan skala besar atau PSBB.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (31/3/2020) di Istana Bogor.
"Sesuai Undang-undang PSBB ini ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang berkoordinasi dengan Kepala Gugus Tugas Civid-19 dan kepala daerah," ujar Jokowi.
Dasar hukum yang digunakan adalah Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan peraturan pemerintah (PP) tentang pembatasan sosial skala besar.
"Serta keputusan presiden (kepres) penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat untuk melaksanakan amanat Undang-undang tersebut," jelas Jokowi.
Dengan terbitnya PP tersebut diharapkan para kepala daerah tidak membuat kebijakan sendiri-sendiri.
"Dengan terbitnya PP ini semuanya jelas para kepala daerah saya minta tidak membuat kebijakan sendiri-sendiri yang tidak terkoordinasi."
"Semua kebijakan daerah harus sesuai dengan peraturan berada dalam koridor UU, PP serta Kepres tersebut," terang Jokowi.
Jokowi Instruksikan Pemulangan WNI dari Berbagai Negara: Kurang Lebih Ada 11.000 ABK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas (Ratas) melalui video conference menginstruksikan soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri.
Instruksi tersebut mengingat pandemi corona sudah semakin meluas.
Satu minggu terakhir, episentrum virus corona telah bergeser, dari China kini berada di Amerika Serikat dan Eropa.
"Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Korea Selatan, dan Singapura saat ini banyak menghadapi imported case, kasus-kasus yang dibawa dari luar negeri," ungkap Jokowi yang dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (31/3/2020).
"Oleh sebab itu, prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah di dalam negeri, arus tapi juga harus bisa mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa imported cases," terang Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi juga menyoriti pemulangan WNI dari beberapa negara.
Terutama, Warga Negara Indonesia yang dari Malaysia.
Menurut Jokowi, pemulangan WNI dari luar negeri perlu dicermati karena menyangkut nyawa ratusan bahkan jutaan WNI,
"Saya menerima laporan, dalam beberapa hari ini, setiap hari ada kurang lebih tiga ribu pekerja migran yang kembali dari Malaysia," kata Jokowi.
Selain pekerja migran dari Malaysia, Indonesia juga perlu mengantisipasi kepulangan para kru kapal, dan pekerjaan Anak Buah Kapal (ABK).
"Perkiraan kita, ada kurang lebih 10.000-11.000 ABK," ungkap Jokowi.
Jokowi menegaskan, kepulangan para pekerja migran ini perlu disiapkan dan direncanakan terkait tahapan-tahapan untuk men-screening mereka.
Episentrum Wabah Virus Corona Bergeser ke Amerika Serikat dan Eropa
Poin lain yang menjadi sorotan Jokowi adalah pergeseran episentrum virus corona.
Melihat hal tersebut, Jokowi menegaskan, pemerintah akan segera memperkuat kebijakan yang mengatur laju lalu lintas antar warga negara asing ke Indonesia.
"Prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana kita melindungi kesehatan para WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di tanah air," tegas Jokowi.
Jokowi sekali lagi menekankan, protokol kesehatan harus terus ketat dilakukan, baik di bandara, pelabuhan, dan pos lintas batas.
Tidak Ada Gejala Dipulangkan ke Daerah Masing-masing
Kemudian, Jokowi menambahkan, bagi yang tidak memiliki gejala virus corona, WNI dari luar negeri bisa dipulangkan ke daerah masing-masing.
Tetapi, status WNI tersebut adalah Orang Dalam Pengawasan (ODP).
Sedangkan untuk yang memiliki gejala, harus dilakukan proses isolasi di rumah sakit yang telah ditetapkan.
Update Covid-19 Global, Selasa (31 Maret 2020)
Penyebaran pandemi virus corona (Covid-19) terus bertambah untuk berbagai negara di dunia.
Setidaknya virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini telah menyebar di 202 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyatakan, wabah virus corona sebagai pandemi global, sejak Kamis (11/3/2020), lalu.
Melansir data worldmeters, hingga Selasa (31/3/2020) pukul 15.30 WIB, kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 787.438
Sementara untuk korban meninggal total ada 37.846 kasus kematian akibat Covid-19.
Kendati demikian tercatat sebanyak 165.935 orang dinyatakan berhasil sembuh.
Dari laporan tiap negara, Amerika masih menjadi negara tertinggi yang terpapar virus mematikan ini dengan 164.359 kasus.
Disusul Italia dengan kasus positif sebanyak 101.739 dan Spanyol terdapat 87.956 kasus.
* Apa Saja Gejala Virus Corona, Penyebab, Pencegahan, dan Kapan Harus ke Dokter Periksa Covid-19
Barangkali kita sudah setiap hari mendengar dan melihat informasi mengenai Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru.
Namun, mungkin banyak juga di antara kita yang belum sepenuhnya memahami seperti apa sesungguhnya virus yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Hubei, China ini.
Bukannya menjadi waspada, ketidaktahuan itu seringkali menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.
Karena itu penting untuk mengenali Covid-19 secara lebih jelas agar bisa terhindar dari penularannya.
Dikutip dari The Guardian (30/3/2020), berikut ini terdapat sejumlah informasi dasar mengenai virus corona baru dan covid-19 yang disebabkannya.
Apa itu Covid-19?
Covid-19 adalah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang berasal dari keluarga corona.
Namun, jenis virus yang menyebar kali ini belum pernah ada sebelumnya.
Kemudian, seperti juga infeksi jenis virus corona lainnya, virus corona baru ini menular pada manusia melalui hewan.
Mengingat cepatnya proses penyebaran dan penularan di seluruh dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi global.
Apa saja gejala Covid-19?
Seperti dilaporkan WHO, gejala umum yang ditunjukkan seseorang jika terinfeksi virus corona adalah demam, merasa mudah lelah, dan batuk kering.
Namun, pada beberapa kasus infeksi, pasien virus corona juga ada yang mengalami pilek, sakit tenggotokan, hidung tersumbat, atau diare.
Beberapa yang lain melaporkan kehilangan indra penciuman atau kemampuan untuk merasakan atau membaui sesuatu.
Sekitar 80 persen penderita menunjukkan gejala ringan, hanya seperti flu biasa.
Mereka ini bisa sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan pengobatan khusus.
National Health Service (NHS) menyebutkan gejala yang lebih spesifik, jika seseorang terinfeksi Covid-19, temperatur tubuhnya akan tinggi.
Ini bisa dirasakan jika menyentuh bagian dada atau punggung.
Selain itu, seseorang juga akan mengalami batuk yang terus-menerus.
Mengingat belum ada obat atau vaksin yang ditemukan untuk mengobati penyakit ini, maka sejauh ini kasus Covid-19 yang berhasil disembuhkan sepenuhnya tergantung pada kekuatan sistem imun tubuh.
Menurut Sosiolog Jika demam atau batuk, perlukah saya ke dokter?
Meski bisa menjadi indikasi atau gejala yang mengarah pada Covid-19, namun jika Anda mengalami demam atau batuk, Anda belum perlu pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi.
NHS Inggris menyarankan orang yang mengalami batuk atau demam untuk tetap tinggal di rumah selama setidaknya 7 hari.
Jika dia tinggal bersama dengan orang lain, maka masa karantina diperpanjang menjadi 14 hari.
Hal ini harus ditaati untuk mencegah terjadinya penyebaran virus menjadi meluas ke banyak orang.
WHO menyarankan aturan ini harus dilakukan oleh siapapun, tanpa melihat apakah seseorang baru bepergian ke luar negeri atau tidak.
Namun, jika gejala terus berlanjut lebih dari 7 hari, Anda sudah harus disarankan menghubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan tes virus corona.
Berapa banyak yang telah terinfeksi?
Virus ini pertama kali diketahui menginfeksi manusia pada akhir Desember 2019 di China.
Kemudian pada Januari 2020, Komisi Nasional Kesehatan China menginformasikan bahwa virus ini bisa menular dari manusia ke manusia.
Hingga 3 bulan berselang, berdasar data John Hopkins University, hingga Senin (30/3/2020), total infeksi virus corona baru sudah lebih dari 720.000 kasus yang tersebar di 150 negara dunia.
Untuk total kematian, sudah ada di angka 34.000, 3.000 di antaranya terjadi di daratan China sebagai episentrum utama virus.
Kabar baiknya, 150.000 pasien yang sebelumnya terinfeksi berhasil sembuh dari virus corona atau penyakit Covid-19.
Mengapa virus corona lebih bahaya dari influenza biasanya?
Sesungguhnya, belum ada yang bisa memberi jawaban pasti seberapa membahayakannya virus corona baru ini bagi manusia.
Hal itu mengingat SARS-Cov-2 ini virus jenis baru, maka belum banyak data dan informasi yang dipelajari oleh para ahli.
Namun, tingkat kematian yang disebabkan oleh virus ini secara umum menurut WHO ada di bawah 1 persen untuk kelompok umur muda dan di atas 3 persen untuk kelompok usia lanjut atau orang dengan penyakit bawaan.
Dari beberapa bukti yang ada, dipastikan virus ini begitu cepat menular.
Sementara bedanya dengan flu, belum ada vaksin yang ditemukan untuk mengobati infeksi virus ini.
Dengan begitu, virus ini menjadi semakin mengerikan dan berbahaya bagi mereka yang berada dalam kelompok populasi yang rentan.
Apakah ada virus corona yang lain?
Selain menyebabkan Covid-19, keluarga virus corona juga menjadi penyebab terjadinya SARS dan MERS yang sempat melanda dunia beberapa tahun ke belakang.
Keduanya, baik SARS dan MERS disebabkan oleh virus corona yang datang dari hewan.
Pada tahun 2002, SARS menyebar ke 37 negara, menginfeksi lebih dari 8 ribu orang dan 750 di antaranya meninggal hingga membuat dunia panik.
Rata-rata kematian yang diakibatkan oleh SARS ada di atas 10 persen.
Sementara Mers lebih mematikan dari Sars. Sebanyak 35 persen dari total 2500 kasus infeksi berakhir dengan kematian.
Padahal penyakit ini lebih sulit untuk ditularkan dari manusia ke manusia.
Saran pencegahan WHO WHO menyarankan untuk mencegah infeksi dan memperlambat penularan Covid-19, perlu dilakukanhal berikut:
1. Cuci tangan Anda secara teratur dengan sabun dan air mengalir, atau bersihkan dengan usapan berbasis alkohol.
2. Pertahankan jarak minimal 1 meter antara Anda dan orang yang batuk atau bersin.
3. Hindari menyentuh wajah Anda.
4. Tutupi mulut dan hidung Anda saat batuk atau bersin.
5. Tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat.
6. Jangan merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
7. Berlatih menjaga jarak dengan menghindari perjalanan yang tidak perlu dan menjauh dari kelompok besar orang.
* UPDATE CORONA INDONESIA - 1.528 Positif, 136 Meninggal, NTT dan Gorontalo Nol Kasus Covid-19
Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus Corona dan yang meninggal di Indonesia kian bertambah.
Meski begitu, ada kabar gembira karena dua daerah, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gorontalo tidak ditemukan pasien positif Corona.
Pada Selasa (31/3/2020) sore, pemerintah Indonesia mengumumkan jumlah orang yang terinfeksi virus corona.
Angkanya mencapai 1.528 kasus positif. Jumlah pasien meninggal karena coronavirus di Indonesia 136 orang.
Sementara itu di seluruh dunia, total kasus yang dicatat peta online Worldometers 789.240 kasus hingga Selasa pukul 16.30 WIB.
Dengan kematian 38.092 orang.
Saat virus corona telah menyebar ke hampir semua negara di dunia, virus ini juga hampir menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Hingga Selasa (31/3/2020), terdapat 32 provinsi yang melaporkan adanya kasus positif virus corona di daerahnya.
Sementara itu kini tersisa 2 provinsi yang tidak mempunyai kasus virus corona atau positif corona, yaitu NTT dan Gorontalo.
1. NTT
Hingga Selasa (31/3/2020), provinsi NTT masih nol kasus Covid-19 atau virus corona.
Dilansir Kompas.com (25/3/2020), sebelumnya ada 186 warga Nusa Tenggara Timur ( NTT) berstatus orang dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.
Dari jumlah tersebut sebanyak 21 orang sudah selesai dilakukan pemantauan.
Sementara sisanya masih menjalani perawatan medis di rumah sakit maupun isolasi di rumah masing-masing.
Kemudian sampai 31 Maret 2020, jumlah ODP di NTT hari ini sebanyak 558 orang dengan kasus terbanyak di Kota Kupang, seperti dilansir laman Tribun News (31/3/2020).
2. Gorontalo
Hingga Selasa (31/3/2020), Gorontalo juga masih nol kasus Covid-19.
Berdasarkan laman Pemerintah Provinsi Gorontalo, per 21 Maret 2020 terdapat 174 orang yang dinyatakan sebagai ODP dengan 66 di antaranya telah selesai dipantau.
Sementara itu, 12 orang berstatus PDP dengan satu orang di antaranya telah selesai proses pengawasan.
Selain itu, provinsi yang baru-baru ini mengumumkan kasus positif corona adalah ada dua provinsi yaitu Bangka Belitung dan Bengkulu.
1. Bangka Belitung
Saat ini telah ada 2 kasus yang dilaporkan dari Bangka Belitung.
Dilansir Kompas.com (30/3/2020), Bupati Bangka Belitung Sahani Saleh mengumumkan satu pasien positif terjangkit virus corona kemarin.
Pasien bernomor 034 itu berusia 54 tahun.
Saat ini dia diisolasi di RSUD Marsidi Judono Belitung.
Pasien tersebut telah menjalani tes swab sebanyak 2 kali, yaitu pada 23 Maret dan 25 Maret.
2. Bengkulu
Bengkulu melaporkan kasus pertamanya pada hari ini (31/3/2020).
Dilansir Kompas.com (31/3/2020), Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengumumkan adanya satu pasien terinfeksi corona.
Pria asal Lampung yang dinyatakan positif tersebut meninggal beberapa saat sebelum konferensi pers.
Dia merupakan anggota jemaah tabligh yang usdah lama tinggal di Bengkulu.
Sebelumnya dia berstatus PDP dan dirawat di RS kota lalu dirujuk ke RSMY.
Adapun provinsi yang sudah mengonfirmasi kasus virus corona adalah sebagai berikut:
Aceh
Bali
Banten
Bangka Belitung
DIY
DKI Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Utara
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Barat
Sulawesi Utara
Sumatera Utara
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Lampung
Riau
Maluku Utara
Maluku
Papua Barat
Papua
Sulawesi Barat
Bengkulu
(Sumber: KOMPAS.com/Luthfia Ayu Azanella, Heru Dahnur, Firmansyah, Sigiranus Marutho Bere | Inggried Dwi Wedhaswary, Abba Gabrillin, Farid Assifa, Dony Aprian)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Segera ke Dokter", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/162000665/virus-corona--penyebab-gejala-pencegahan-dan-kapan-harus-segera-ke-dokter?page=all#page4.
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Corona di Indonesia: 1.528 Positif, Dua Provinsi Nol Kasus", https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/193000265/update-corona-di-indonesia--1.528-positif-dua-provinsi-nol-kasus?page=all#page4.
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Update Corona 1 April: 859.338 Kasus di 203 Negara, 178.125 Sembuh