Virus Corona
Kasus Corona di Italia, 889 Kematian Sehari, Total 10.023 Kematian Padahal Sudah 16 Hari Lockdown
Kebijakan lockdown di Italia tampaknya belum efektif menghambat dan menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Chaos. Sistem layanan kesehatan runtuh
TAHAP 5
Ingat 10 ribu orang idiot yang lari dari zona merah ke seluruh Italia? Iya..mereka menyebarkan corona ke 75% wilayah yang sebelumnya relative aman.
9 Maret, 9.172 kasus. Seluruh negara red zone. Lockdown. Orang-orang hanya dapat pergi bekerja, berbelanja bahan makanan, pergi ke apotek. Semua bisnis masih dibuka karena jika tidak ekonomi akan runtuh, itu kebijakan pemerntah.
Mulai ada ketakutan. Orang-orang mulai memakai masker dan sarung tangan. Tapi tetap saja ada anak-anak muda yang merasa jagoan. Pergi ke restoran rame-rame, hangout bareng, minum2 dsb.
TAHAP 6
2 hari kemudian, pemerintah Italia berubah pikiran. Semua bisnis harus tutup: Bar, restoran, pusat perbelanjaan, semua jenis toko, dll. Kecuali supermarket dan apotek.
Penyebabnya karena dalam sehari yang positif bertambah 2.313 kasus. Total 12.423 penderita.
Penduduk yang mau keluar rumah harus mendapat surat ijin. Didapatkan dari pos pemeriksaan polisi yang disebar di berbagai lingkungan. Yang melanggar kena denda 3,3jt. Pasien positif yang tidak mau mengkarantina diri bakal dituntut dengan pasal pembunuhan. Hukuman 1 sampai 12 tahun penjara.
-----
Dengan pemerintah yang mengambil kebijakan secepat itu dan setegas itu, Italia tetap menjadi negara dengan fatality rate corona tertinggi di dunia. 7.3%. bandingkan dengan Cina yang cuma 3,4%.
Dan hari minggu kemaren (15/3) Italia mencatatkan rekor jumlah kematian sebanyak 368 dalam satu hari. Jadi totalnya sudah ada 1.809 orang meninggal.
Tertinggi kedua setelah Cina.
Sebagai gambaran, luas Italia itu kurang lebih 2x Pulau Jawa. Penduduknya 64 juta, sementara penduduk Jawa 150 juta.
Di Italia 22 Februari jumlah positif corona 75 orang, 22 hari kemudian (15/3) jumlahnya jadi 24.747.
Di Indonesia 18/3 ada 227 positif corona. Entah berapa banyak jumlahnya 22 hari lagi kalau semua masih berjalan seperti ini. Kita semua yang masih bandel dan menganggap remeh. Kita hanya bisa berharap yang terbaik, sambil mewaspadai yang terburuk.
Yuk, mulai dari diri sendiri. Jaga kebersihan lalu isolasi diri dan keluarga. Tidak keluar rumah kecuali sangat penting. Bahkan batasi mengunjungi keluarga yang sudah sepuh. Karena merekalah yang paling rentan dengan corona.
Tapi kan saya nggak kerja kantoran. Kalo nggak kerja nggak makan, nggak hidup?
Tapi Pak, kalo terpapar corona juga bahaya buat hidup bapak dan keluarga.
Ini saatnya memulai solidaritas. Yang mampu harus mulai membantu yang tidak mampu. Di Cina pemerintah menyediakan makanan untuk mereka yang mengisolasi diri. Semoga pemerintah kita mulai menyiapkan ini.
Ini adalah bentuk usaha dan doa kita. Memaksimalkan ikhtiar sebagai bentuk penyempurnaan tawakkal kita pada Allah.
Ayooo jaga diri, keluarga dan lingkungan kita.
Semoga badai corona ini segera berlalu.
Hanya kepadaMU kami berserah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Sudah 16 Hari Lockdown, Korban Meninggal Virus Corona di Italia Capai 10.000 Orang", https://www.kompas.com/global/read/2020/03/29/075844470/meski-sudah-16-hari-lockdown-korban-meninggal-virus-corona-di-italia?page=all#page2.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo