Corona di ntt

Transportasi Umum Masih Beroperasi, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Untuk Cegah Corona

Pemerintah diminta untuk melakukan rekayasa dan memperketat pengawasan transportasi umum yang hingga saat ini masih beroperasi

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RYAN NONG
Angkutan Umum (Bemo) yang beroperasi di Terminal Kupang pada Kamis (26/3/2020). 

Transportasi Umum Masih Beroperasi di Kupang, Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Untuk Cegah Corona

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah diminta untuk melakukan rekayasa dan memperketat pengawasan transportasi umum yang hingga saat ini masih beroperasi di Kota Kupang.

Hal ini disampaikan merespon aktivitas pelayanan transportasi umum yang rentan terhadap penularan Virus Corona (Coronavirus).

“Untuk Kota kupang misalnya, Walikota dengan sejumlah gugus tugas terus bekerja ekstra siang malam, memberikan imbauan, sosialisasi dan perketat pengawasan terhadap aktivitas warga terlebih ditempat-tempat umum, pusat belanja, dan tempat hiburan. Namun, ada satu hal yang masih luput dari perhatian publik dan pemerintah adalah aktivitas pelayanan jasa transportasi yang sampai hari ini masih aktif beroperasi," ujar Ketua Presidium PMKRI Kupang Adrianus Oswin Goleng kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis (26/3/2020).

Oswin mengatakan, pihaknya berharap pemerintah kabupaten/kota secepatnya melakukan strategi agar para pengguna jasa transportasi umum semisal angkot (bemo) dapat terorganisir secara baik dengan melakukan rekayasa lalu lintas juga diperketat pengawasan setiap lintas trayek.

Hal ini, kata Oswin, patut dilakukan guna menjaga mobilitas masyarakat dengan tetap memperhatikan rentan penularan (kontak) Virus Corona.

"Pemerintah Kota Kupang perlu memfasilitasi kendaraan umum (Damri) yang dilengkapi fasilitas kesehatan seperti alat pengukur suhu, sanitizer, masker dan bila perlu ditempatkan salah satu petugas medis di tiap lokus pelayanan kendaraan seperti terminal dan tempat masyarakat menunggu kendaraan guna menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jasa melalui kerjasama dinas perhubungan, dinas kesehatan dan kepolisian," harapnya.

Ia mengatakan, bila dilihat dari pola penularan Covid-19 yang rentan terjadi pada kerumunan maka penggunaan moda transportasi umum harus difasilitasi.

"Pada kendaraan umum misalnya angkot/bemo, saat ini belum memiliki sarana yang cukup, sehingga bila ada salah satu pengidap didalam kendaraan akan sangat berpotensi menular ke semua orang," katanya.

Ia mengatakan, hal tersebut jangan dianggap sepele karena imbauan untuk menjaga jarak satu meter tidak memungkinkan dilaksanakan bagi pengguna jasa transportasi. "Kita lihat sendiri bemo Kota Kupang, di dalam berdempetan semua," katanya.

Namun demikian, PMKRI Kupang mengapresiasi kesiapsiagaan Pemerintah Provinsi NTT dan kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur yang sampai hari ini terus memberi himbauan kepada masyarakat, pengawasan juga penertiban terhadap aktivitas masyarakat (social distancing) sambil terus melakukan pembenahan terhadap fasilitas rumah sakit, juga Alat Pelengkap Diri (APD) medis dalam menghadapi pandemi Covid-19 atau virus corona yang kian mewabah.

PMKRI Cabang Kupang juga siap mebangun kerja sama dengan pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang.

“Sejauh ini sudah ada koordinasi dengan beberapa gugus tugas. Kita sementara melakukan pendataan dan pemetaan anggota untuk masuk dalam tim sukarelawan," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat, untuk melawan penularan Covid-19 dengan membangun kesadaran dan disiplin terhadap segala himbauan dan arahan pemerintah maupun Gereja. Bentuk kerja sama paling nyata hari ini adalah dengan membangun kesadaran dari dalam diri.

Sementara itu, pantauan POS-KUPANG.COM di pada Kamis (26/3/2020) sore, aktivitas di beberapa terminal di Kota Kupang masih berlangsung normal meski dengan jumlah kendaraan jauh berkurang dari hari biasanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved