Penularan Virus Corona Bisa Tanpa Gejala Guys, Begini Cara Mengetahuinya !
Untuk itu masyarakat mesti waspada jika tidak ingin penyebaran Covid-19 semakin meluas di lingkungan kita.
"Hidung dan bagian belakang tenggorokan adalah dua situs tempat virus bereplikasi," kata Harrison.
Oleh karena itu, penyeka mengambil sel-sel di mana virus berada.
Tes swab digunakan untuk mencocokkan bahan genetik yang ditangkap pada swab dengan kode genetik Covid-19.
Staf medis yang mengambil sampel perlu menggunakan alat pelindung diri termasuk sarung tangan, masker, pakaian khusus, dan pelindung wajah.
Seorang dokter umum di Melbourne dan dosen perawatan primer di University of Melbourne Dr Chance Pistoll menjelaskan, sangat penting bagi tenaga medis memiliki peralatan pelindung yang cukup.
Ia mengatakan, siapa pun yang merasa berpotensi terinfeksi harus menelepon terlebih dahulu dan mengikuti sistem yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang untuk melindungi pasien, orang lain, dan staf medis.
Pistoll menegaskan, jika seseorang diuji untuk Covid-19, sangat penting melakukan isolasi diri hingga mendapatkan hasilnya.
"Anda harus berada dalam pengasingan sendiri sampai tahu hasilnya. Jika telah diuji, harus menganggap Anda memilikinya sampai tahu bahwa Anda tidak memilikinya," ujar dia.
5. Sampel Uji Covid-19
Setelah spesimen diambil dan disegel, selanjutnya dipindahkan ke laboratorium dan diuji dalam batch.
Teknik yang digunakan dikenal sebagai reaksi berantai polimerase atau PCR.
Sampel melalui proses yang sebagian besar otomatis mengekstraksi materi genetik sebelum ditempatkan ke dalam mesin PCR dalam batch.
Direktur Doherty Institute Prof Sharon Lewin menjelaskan, teknik PCR yang digunakan untuk Covid-19 juga digunakan pada pengujian lain seperti HIV, Hepatitis C, dan influenza.
"Cara untuk melakukan ini adalah menemukan bahan genetik virus. PCR memperkuat materi genetik sehingga dapat dengan mudah mendeteksinya," kata dia. (*)
* Rocky Gerung Tuding Jokowi Panik Hadapi Virus Corona, Bintang ILC TV One Sebut 2 Juta Turis China Jadi Sebab
Upaya pemerintah menangani wabah Virus Corona mendapat kritikan dari berbagai kalangan.
Salah satunya dari Pengamat Politik, Rocky Gerung.
Rocky Gerung turut berkomentar soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit ratusan warga Indonesia
Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.
Menurut dia, pemerintah justru panik dalam menangani Virus Corona.
Hal itu secara terang-terangan disampaikan Rocky Gerung dalam channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020).
Mulanya, Rocky Gerung menyoroti turunnya sektor pariwisata akibat wabah Corona.
"Saya kira faktor utama adalah panik pemerintah karena membayangkan pemasukan melalui pariwisata yang masih drop," ujar Rocky.
"Misalnya dua juta turis China yang potensial tidak bisa lagi memasukkan devisa."
Ia menjelaskan, pemerintah sempat mengalami dilema dalam menghadapi wabah Corona.
"Jadi mendua pikirannya pemerintah, antara kebutuhan devisa dan kecemasan terhadap virus ini," kata Rocky
Lantas, Rocky menyebut adanya miskoordinasi yang menyebabkan banyaknya informasi yang simpang siur.
"Itu yang menyebabkan enggak ada koordinasi isu maka setiap orang di dalam pemerintahan antara mau ngomong dan enggak mau ngomong," kata Rocky
"Ditanya pun harus ngomong, keluarnya kacau."
Menurutnya, pemerintah kini dihadapkan pada resiko ekonomi setelah mengumumkan adanya kasus Corona di Indonesia. "Koordinasi siapa mesti biara duluan juga tidak terjadi," terang Rocky
"Karena enggak tahu apa yang mesti dilakukan, dalam keadaan banyak pilihan kalau bikin beginian nanti dianggap bahwa Indonesia berbahaya."
"Sehingga turis enggak masuk, investasi tertunda dan segala macam," sambungnya.
Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung beda informasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dengan fakta yang disampaikan langsung oleh Jokowi
Itu yang terlihat kan kita lihat Menteri Kesehatan tidak ada, suatu hari kemudian presiden bilang ada."
"Anies Baswedan punya informasi yang enggak mungkin juga dia buka secara publik," ujar Rocky.
"Tapi pasti dia tahu dari dinas kesehatan, di antara dokter juga informasinya sudah tersebar."
Lebih lanjut, ia menjelaskan Jokowi terlalu tergesa-gesa saat menghadapi wabah Corona.
"Jadi kelihatannya Pak Jokowi enggak ingin kehilangan momentum," kata dia.
"Sehingga dia harus secara tergesa-gesa mengumumkan."
Wabah Corona Kapan Berakhir?
Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam angkat bicara soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit lebih dari 100 warga Indonesia.
Ari Fahrial Syam meminta masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah agar wabah ini segera berakhir.
Menurut Ari Fahrial Syam, masyarakat benar-benar harus mengurangi kegiatan di luar rumah.
Karenanya, ia menyebut wabah Virus Corona ini bisa berakhir jika semua kasyarakat kompak tak keluar rumah
Mulanya, Ari menyinggung soal kabar yang menyebut pasien yang sembuh dari Corona tak dapat kembali terjangkit.
Namun, Ari membantah kabar tersebut
Report di Jepang menunjukkan bahwa reinfeksi, jadi antibodi yang terbentuk itu turun lagi," ujar Ari dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Minggu (15/3/2020).
"Tapi kita enggak tahu, kan macam-macam orang menjaga daya tahan tubuh."
Menurut dia, kegiatan yang dilakukan setiap warga memengaruhi daya tahan tubuh setiap orang.
Karena itu, tak dapat dipastikan pasien yang sembuh dari Corona tak kembali tertular virus yang sama
"Bisa saja orang kecapekan lagi, stres lagi, mungkin merokok dan segala macam," ucap Ari.
"Akhirnya daya tahan tubuh turun dan kena lagi."
Lantas, Ari pun berharap semua masyarakat bisa kompak mencegah merebaknya Virus Corona.
Terkait hal itu, ia mengimbau masyarakat tak keluar rumah untuk sementara waktu.
"Tapi yang terpenting kita mesti kompak," kata Ari.
"Ketika kita semua ini bersepakat memang mesti menghindari keluar rumah, semuanya ya jangan keluar rumah."
Ia menilai, hal tersebut bisa membantu mencegah merebaknya Virus Corona.
"Jangan sampai ada yang masih di luar rumah, jadi kan enggak selesai-selesai masalah ini," terang Ari.
"Ini kita kan mesti kompak, udah deh gathering-gathering itu dihindari, temu alumni, arisan-arisan juga mestyi dihindari."
Lebih lanjut, Ari menyoroti pusat perbelanjaan yang hingga kini masih ramai pengunjung.
Menurut dia, pusat perbelanjaan juga perlu dihindari untuk sementara demi mencegah penularan Virus Corona.
"Saya terus terang melihat mal-mal masih ramai," terang Ari.
"Ya sebenarnya apa sih tujuan kita ke mal? Hiburan kan bisa diperoleh di rumah semua. Kalau makan kan sekarang banyak online bisa datang ke rumah."
"Jadi boleh dibilang enggak ada alasan lagi untuk keluar rumah," sambungnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rocky Gerung Sentil Cara Presiden Jokowi Tangani Corona, Singgung Dua Juta Turis China, https://wartakota.tribunnews.com/2020/03/18/rocky-gerung-sentil-cara-presiden-jokowi-tangani-corona-singgung-dua-juta-turis-china?page=all.
Artikel ini telah tayang di TribunMataram.com berjudul Penularan Covid-19 Bisa Tanpa Gejala, Begini Cara Mengujinya dan Metode Tes Virus Corona
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ternyata Penularan Virus Corona Bisa Tanpa Gejala, Bagaimana Cara Mengetahuinya?, https://bangka.tribunnews.com/2020/03/23/ternyata-penularan-virus-corona-bisa-tanpa-gejala-bagaimana-cara-mengetahuinya?page=all.