Virus Corona
Guru besar Epidemiologi FKM UI Meninggal Dunia Setelah PDP Covid-19, Sang Anak Beberkan Kronolginya
Guru besar Epidemiologi FKM UI Meninggal Dunia Setelah PDP Covid-19, Sang Anak Beberkan Kronolginya
Mantan pimpinan BEKRAF ini menuliskan riwayat perkuliahan jarak jauh terakhir yang sempat dilakukan almarhum dengan mahasiswa beserta kondisinya.
"Terakhir alm. Prof. Bambang memberikan kuliah jarak jauh dengan mahasiswa pada hari Sabtu, (21/3/2020). Selama perkuliahan, almarhum tidak berhenti batuknya," jelasnya.
Dalam postingan yang sama, Triawan mengunggah sebuah foto dengan tulisan yang berisi himbauan dari anak almarhum dr. Bambang Sutrisna.
Termasuk kronologi sebelum sang ayah menghembuskan napas terakhirnya.
"Hari ini makna #dirumahaja yang sebagian dari kalian abaikan dan jadikan lelucon menjadi air mata buat keluarga kami.
"Ya memang, ayah saya bisa dibilang bandel. Disuruh jangan praktik bilangnya kasihan orang dari jauh.
• VIDEO - ODP Berkaitan Dengan Corona Covid-19 di Ende Tinggal 3 Orang
"Ternyata pasien yang dibilang kasihan itu adalah suspect Covid-19 dengan rontgen paru-paru udah putih semua. Pasien tersebut pulang paksa dari RS Bintaro karena ini dan itu.
"Lalu apa efeknya? Ayah saya demam, sesak. Dibawa ke RS sesak gak membaik, saturasi terus turun, RJP, intubasi, dan meninggal,"
"Saya tulis ini cuma mau minta tolong, plis untuk yang punya pilihan, jangan bandel #dirumahaja. Dan yang udah di RS, jangan bandel sampai pulang paksa," isi dari tulisan tersebut.
Pada slide foto kedua, anak dari dr. Bambang Sutrisna menjelaskan jika sang ayah menghadapi kematiannya sendirian tanpa bisa meminta tolong pada siapapun karena di dalam ruang isolasi yang tertutup.
Meski sempat menghubungi keluarga untuk minta tolong, nyatanya nyawa dr. Bambang Sutrisna tetap tak terselamatkan.
"Meninggal sendirian, sesak sendirian. Mau minta tolong? Gak ada perawat berjaga, ruangan isolasi tertutup, keluarga gak bisa lihat," terangnya.
"Tahu apa yang papa lakukan pas sesak tadi malam? Telepon anak dan menantunya, minta tolong. Saya sampai menelepon RS untuk kasih tahu, karena keluarga gak bisa masuk," jelasnya.
"Jadi selama kalian punya hidup yang kalian hargai, punya keluarga yang kalian kasihi dan masih hidup, plis jangan menambah penyebaran virus," tutupnya.
(*)