RD. Gerardus Duka : Ada Hal-hal Dalam Sakramen yang Bisa Melalui Online, Ada Yang Tidak

"Ekaristi Secara Kerinduan dalam hati masing-masing" karena itu juga mempunyai hakekat atau nilai yang sama dengan menerima Ekaristi secara riil.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/VINSEN HULER
Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Gerardus Duka, Pr seusai diwawancarai POS KUPANG.COM, Jumat, ( 20/3) di Keuskupan Agung Kupang. 

RD. Gerardus Duka : Ada Hal-Hal Dalam Sakramen yang Bisa Melalui Online, Ada Yang Tidak

POS KUPANG.COM|KUPANG--Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Gerardus Duka, Pr mengatakan, dalam pelayanan yang bersifat online ada hal-hal yang dalam sakramen yang bisa melalui online. Tetapi, ada yang tidak bisa melalui online, Jumat, ( 20/3) di Keuskupan Agung Kupang.

RD. Dus sapaan akrab RD. Gerardus, mencontohkan, para imam bisa juga membuat misa melalui media sosial, baik itu melalui media elektronik atau pun melalui radio. Tetapi, itu hanya sabda-Nya yang bisa sampai kepada umat. Sedangkan, Ekaristi itu pasti tidak akan tercapai.

Meskipun demikian, urai RD. Gerardus, kita bisa upayakan juga melalui radio di Kota Kupang yang akan digunakan untuk menyiarkan tentang ibadatnya pada hari minggu. Bahkan mungkin pada saat Ekaristi itu, umat diberikan kesempatan untuk menerima

" Ekaristi Secara Kerinduan dalam hati masing-masing" karena itu juga mempunyai hakekat atau nilai yang sama dengan menerima Ekaristi secara riil.

" Saya pikir Bahwa ini tidak lama juga. Ini hanya satu minggu saja untuk membatasi beredarnya wabah ( Covid-19) ini. Saya pikir umat bisa melakukan itu di rumahnya masing-masing. Misalnya jalan salib kita doa di rumah kita masing-masing, ekaristi kita renungkan; dua peristiwa itu di rumah kita masing-masing dan kita berdoa untuk satu Minggu ke depan, " ucapnya.

Dijelaskan RD. Gerardus, hal ini disebut sebagai langkah antisipatif yang bisa dilakukan guna mengatasi menyebarnya wabah Covid-19 ini. Melalui informasi , dari para ahli dan juga pemerintah bahwa untuk jangka waktu itu, wabah sangat massif. Tanggal  yang sudah ditetapkan dari pemerintah dan pihak Gereja sudah diikuti.

Dikatakan RD. Gerardus, Keuskupan Agung Kupang mengikuti ini juga bukan tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan, karena menurut hemat RD. Gerardus, hal ini juga menjadi salah satu kesaksian sosial dari Gereja supaya gereja tidak dicap sebagai tidak sensitif terhadap masalah-masalah seperti ini.

Jaga Kekompakan dan Kebersamaan untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan di BBPP Kupang

Di TTS Ada Enam Warga Masuk Kategori ODP

Positif Corona, 2 Dokter asal Jawa Barat Meninggal Dunia, Ketua IDI Sebut Ada 3 Orang, Info

Maka, urai RD. Gerardus, Kita ( Gereja) sebagai bagian dari Negara Indonesia membantu pemerintah dengan meniadakan beberapa peristiwa rohani yang dijalankan. Jadi, kita meniadakan hanya untuk jangka waktu tertentu.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Vinsen Huler)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved