ODP di NTT Bertambah, PDUI NTT Minta Pemerintah Tutup Penerbangan Dari Daerah Tertular
Pemprov NTT telah mengeluarkan instruksi, bahkan tokoh agama ,sudah memberi arahan agar ibadah dari rumah.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Kalau makin banyak ODP jadi kemungkinan besar bisa ada yang positif. Karena itu salah satu cara memutuskan mata raintai dengan menutup penerbangan," katanya.
Dia mengatakan, kebijakan meliburkan sekolah atau siswa bedsekolah di rumah merupakan langkah yang baik, tetapi pesawat juga dari daerah tertular masih masuk terus.
"Kalau sekolah dan ASN libur, tapi masyarakat bebas dan swasta jalan terus. Ini yang perlu diperhatikan,"ujarnya.
Karo Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius mengatakan, soal penutupan sementara penerbangan akan menjadi pertimbangan pemerintah
"Tentu kita akan diskusi dengan bapak Gubernur ,Wakil Gubernur dan kita akan mengkaji semua masukan masyarakat dalam membuat sebuah keputusan," kata Marius.
Marius mengharapkan semua masyarakat harus mendukung pemutusan mata rantai.
"ODP ini warga NTT yang bepergian dan baru pulang dari daerah luar terutama daerah yang tertular.
Bagi yang sudah melakukan perjalanan dan kembali harus proaktif untuk memeriksakan diri," katanya.
"Jangan jadi pembawa kematian bagi banyak orang.
Tidak ada jalan lain, untuk warga NTT adalah mengisolasi diri kita, menjauhkan diri dari virus atau dari daerah yang terinfeksi virus," kata Marius.
Dikatakan, Pemprov NTT telah mengeluarkan instruksi, bahkan tokoh agama ,sudah memberi arahan agar ibadah dari rumah.
"Bapak Uskup Agung Kupang meniadakan misa Minggu besok, kita harapkan keuskupan lain di NTT bisa mengeluarkan kebijakan untuk mengamankan umat,"
• Antisipasi Covid-19, Apel Untuk ASN di Kabupaten Mabar Ditiadakan
• Puput Nastiti Devi Ikut Agama Suami, Pakai Kalung Salib Saat Dampingi Ahok Jadi Sorotan
• Puskesmas Kota Bersama Kodim dan Polres Manggarai Turun ke Jalan Sosialisasi Pencegahan Corona
Dia juga menyampaikan bahwa masyarakat NTT jangan menganggap remeh virus ini, menggunakan medsos dengan baik dan jangan berspekulasi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)