ODP di NTT Bertambah, PDUI NTT Minta Pemerintah Tutup Penerbangan Dari Daerah Tertular
Pemprov NTT telah mengeluarkan instruksi, bahkan tokoh agama ,sudah memberi arahan agar ibadah dari rumah.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
ODP di NTT Bertambah, PDUI NTT Minta Pemerintah Tutup Penerbangan Dari Daerah Tertular
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Wilayah NTT meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT menutup sementara semua penerbangan dari daerah tertular atau terinfeksi virus Corona /Covid -19.
Penutupan sementara penerbangan ini sebagai salah satu upaya memutuskan mata ratai penularan Covid -19.
Hal ini disampaikan Ketua PDUI NTT, dr. Teda Lettik kepada wartawan, Sabtu ,(21/3/2020).
Sampai dengan saat ini, Orang Dengan Pemantauan (ODP) di NTT sebanyak 92 orang dan terbanyak di Kota Kupang.
dr. Teda yang dihubungi langsung oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius,M.Si mengatakan, jika ditanya ke dokter pasti akan menjawab bahwa upaya yang dilakukan adalah memutuskan mata rantai penularan.
"Orang masih banyak datang dan tidak terkontrol. Harus cepat diputuskan mata rantainya agar ODP jangan makin banyak," kata Teda.
Menurut Teda, sampai saat ini, tidak ada yang tahu orang-orang yang berdatangan dengan pesawat udara ke NTT itu positif atau negatif Corona.
Apalagi, lanjutnya mereka yang datang dari daerah-daerah yang sudah terpapar Corona atau Covid -19.
“Saya tanya di group WhatsApp Ki dokter, kenapa ini orang-orang pergi-pergi lagi dan juga ada yang masuk. ODP terus bertambah ini dari mana saja," katanya.
Dikatakan, ada alasan yang disampaikan para dokter, yakni terkait kesadaran masyarakat melindungi diri dari virus Corona, selain masyarakat juga tidak mengerti, cuek dan anggap enteng.
"Bahkan masih ada kesempatan bagi 78mereka untuk bepergian ke daerah-daerah yang terjangkit," ujarnya.
Ditanya soal bertambahnya ODP di NTT apakah ada kemungkinan bisa terjadi ada yang positif.
Teda mengatakan, sangat mungkin ada yang positif.
"Ini yang berbahaya, dia sudah masuk ke wilayah kita dan kontak dengan orang lain , kita belum siap memantau klaster dengan orang yang positif.
Kalau makin banyak ODP jadi kemungkinan besar bisa ada yang positif. Karena itu salah satu cara memutuskan mata raintai dengan menutup penerbangan," katanya.
Dia mengatakan, kebijakan meliburkan sekolah atau siswa bedsekolah di rumah merupakan langkah yang baik, tetapi pesawat juga dari daerah tertular masih masuk terus.
"Kalau sekolah dan ASN libur, tapi masyarakat bebas dan swasta jalan terus. Ini yang perlu diperhatikan,"ujarnya.
Karo Humas dan Protokol Setda NTT, DR. Jelamu Ardu Marius mengatakan, soal penutupan sementara penerbangan akan menjadi pertimbangan pemerintah
"Tentu kita akan diskusi dengan bapak Gubernur ,Wakil Gubernur dan kita akan mengkaji semua masukan masyarakat dalam membuat sebuah keputusan," kata Marius.
Marius mengharapkan semua masyarakat harus mendukung pemutusan mata rantai.
"ODP ini warga NTT yang bepergian dan baru pulang dari daerah luar terutama daerah yang tertular.
Bagi yang sudah melakukan perjalanan dan kembali harus proaktif untuk memeriksakan diri," katanya.
"Jangan jadi pembawa kematian bagi banyak orang.
Tidak ada jalan lain, untuk warga NTT adalah mengisolasi diri kita, menjauhkan diri dari virus atau dari daerah yang terinfeksi virus," kata Marius.
Dikatakan, Pemprov NTT telah mengeluarkan instruksi, bahkan tokoh agama ,sudah memberi arahan agar ibadah dari rumah.
"Bapak Uskup Agung Kupang meniadakan misa Minggu besok, kita harapkan keuskupan lain di NTT bisa mengeluarkan kebijakan untuk mengamankan umat,"
• Antisipasi Covid-19, Apel Untuk ASN di Kabupaten Mabar Ditiadakan
• Puput Nastiti Devi Ikut Agama Suami, Pakai Kalung Salib Saat Dampingi Ahok Jadi Sorotan
• Puskesmas Kota Bersama Kodim dan Polres Manggarai Turun ke Jalan Sosialisasi Pencegahan Corona
Dia juga menyampaikan bahwa masyarakat NTT jangan menganggap remeh virus ini, menggunakan medsos dengan baik dan jangan berspekulasi.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)