Cegah Covid-19, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu 'Hapus' Pengunjung Pasien

tidak diperkenankan membesuk pasien yang sedang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Cegah Covid-19, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu 'Hapus' Pengunjung Pasien
POS-KUPANG.COM/ ROBERT ROPO
Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Dokter Lely Harakai, M.Kes.

 
Cegah Covid-19, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu 'Hapus' Pengunjung Pasien

POS-KUPANG. COM | WAINGAPU--Untuk mencegah wabahnya virus Covid-19 di Sumba Timur, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sementara waktu melarang pengunjung pasien untuk tidak diperkenankan membesuk pasien yang sedang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu. Pemberlakukan larangan ini mulai, Jumat (20/3/2020).

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Umbu Rara Meha dr. Lely Harakai, M. Kes kepada wartawan, Jumat (20/3/2020) pagi. 

dr Lely mengatakan, hanya boleh satu orang penjaga/pengantar untuk 1 orang pasien, baik itu pasien rawat inap, rawat jalan dan UGD kecuali pasien dalam keadaan kritis. "Terkait dengan larangan ini kita juga sudah keluarkan surat edaran kepada pengunjung pasien rawat inap, rawat jalan dan pasien UGD,"jelas dr Lely. 

Selain itu kata dr. Lely, pihaknya juga menyiagakan petugas screaning di pintu masuk Poli dan pintu masuk UGD untuk melakukan deteksi suhu tubuh setiap warga masyarakat yang hendak berkunjung ke rumah sakit. 

Mengenai kesiapan RSUD URM Waingapu walau bukan sebagai rumah sakit rujukan, kata dr Lely, pihaknya tetap akan berusaha semaksimal mungkin melakukan penanganan sesuai dengan standar yang ada secara nasional maupun internasional. Namun saat ini, pihaknya hanya bisa menyiapkan ruangan yang dapat digunakan sebagai ruangan isolasi pasien Covid-19, sedangkan untuk alat pelindung diri (APD) yang standar sampai dengan saat ini RSUD URM Waingapu belum memilikinya.

 "Untuk masker biasa kita masih punya walaupun tidak banyak, yang tentunya tidak bisa digunakan untuk pasien Covid-19. Apalagi pakaian yang standar yakni pakaian astronot itu kita belum memilikinya,"ungkap dr. Lely. 

dr Lely juga mengatakan, meskipun ini menjadi permasalahan kebutuhan nasional, pihaknya tetap berharap Kementerian Kesehatan bisa membantu mereka, sehingga dokter dan perawat yang ada bisa dipastikan keamanannya saat menangani pasien.

dr Lely juga berharap upaya pencegahan yang dilakukan di tingkat bawah tetap dilakukan secara maksimal dengan dukungan masyarakat sepenuhnya. Sehingga ancaman penyebaran dari pandemi Covid-19 ini bisa diantisipasi secara maksimal dari hulunya, agar tidak ikut mengancam keselamatan dokter dan perawat yang bertugas menangani pasien.

"cara paling paling mudah untuk mencegah virus ini ya cuci tangan, diam di rumah jangan bajalan kecuali emergency, jangan barkumpul kecuali untuk ambil keputusan soal bagaimana supaya masyarakat aman tentram terhindar dari penyakit. Selain itu, jaga kesehatan dengan makan yang baik, olahraga, barhenti dulu makanan dan minuman seperti rokok, peci, bir, gorengan dan lain sebagainya yang memang kita tahu tidak bermanfaat dan barenti jalan-jalan dan tidur yang baik untuk daya tahan tubuh yang baik," pinta dr Lely. 

MPH PGIW NTT Minta Anggota Jemaat Lakukan Social Distancing Sesuai Protokol Pemerintah

Pemkab Belu Bentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19

Patut Dicoba Moms ! Santap 8 Jenis Makanan untuk Daya Tahan Tubuh

"Rajin update info yang benar sumber nya sehingga mengerti dan tidak panik, jaga dan lindungi anak-anak sebab mereka masa depan pulau kita masa depan Negara ini, jangan lupa berdoa. Kalau bisa gereja/jumat'an dan lain-lain kegiatan agama yang pake acara berkumpul untuk sementara di rumah saja dulu ya, pasti para pendeta/imam dan pemimpin agama akan dikasi hikmat untuk cari solusi agar bisa jaga iman jemaat tanpa membahayakan umat,"pesan dr Lely di akun Facebook miliknya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)


Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved