VIDEO: Dicky Senda Provokasi Anak Muda Pulang Kampung Bikin Begini di Desa Taiftob Kabupaten TTS NTT
Dicky Senda Provokasi Anak Muda Pulang Kampung dan Bikin Hal Seperti Ini di Desa Taiftob, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten TTS, Provinsi NTT
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Dalam kelas menulis kretaif to the light house, kami mengajak anak anak kembali menulis dongeng lokal, puisi tentang budaya, mata air, batu, hutan, dengan pesan lingkungan," kata Dicky Senda.
Ditanya apa yang mengugahnya melahirkan komunitas Lakoat.Kujawas? Dicky Senda mengaku alasan pertama yang paling kuat adalah panggilan jiwa.
"Ada panggilan jiwa dan juga ada keresahan dalam benak saya karena melihat begitu banyak potensi tapi juga ada begitu banyak persoala dan sebagai orang muda saya selalu bertanya kepada diri saya sendiri, sebenarnya dengan banyaknya kemampuan yang saya punya, talenta yang saya punya sebenarnya apa sih yang bisa saya kontribusikan untuk orang lain," kata Dicky Senda.
Dan Dicky Senda percaya bahwa potensi yang dimilikinya mesti 'ditularkan kepada orang lain. Dan mesti terus dikembangkan hingga bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk oranglain, keluarga, daerah, bangsa dan Negara.
"Saya percaya apa yang datang ke saya itu sebenarnya juga untuk orang lain. Dan saya hanya sebagai saluran saja. Hal itulah yang kemudian mendorong saya untuk melakukannya," kata Dicky Senda.
Menurut Dicky Senda, hingga kini pun dia masih terus bertanya apa yang bisa dia lakukan dengan Lakoat.Kujawas.
"Apa yang masih kurang, siapa yang bisa saya ajak untuk bersama, apakah visi misi itu sudah terwujud atau masih kurang, siapa lagi yang harus saya ajak untuk terlibat dan perubahan gerakan apa yang bisa kita lakukan untuk kebaikan NTT, Timor, minimal mulai dari kampung kami di Molo," kata Dicky Senda.

Menjawab POSKUPANGWIKI.COM, Dicky Senda mengatakan, Lakoat.Kujawas tak pernah mendapat bantuan dana dari pemerintah atau LSM atau siapapun.
Lakoat.Kujawas melakukan berbagai kegiatan menggunakan uang sendiri, swadaya.
"Kami terus positif thingking, berupaya untuk membangun advokasi dengan Pemerintah terutama desa dengan sasaran penggunaan . Tapi sampai tahun keempat ini komunitas ini terus membangun komunikasi yang baik dengan Pemerintah," kata Dicky Senda.
Dicky Senda memastikan, pihaknya selalu optimis untuk terus berutmbuh dengan partisipasi warga orang muda dank ke perempuan. Bahkan Lakoat.Kujawas membentuk forum kelompok disabilitas di Desa Taiftob.
"Kami sangat membutuhkan tempat untuk berkumpul sehingga bisa menjadi pusat kesenian, budaya dan siapapun bisa datang berkumpul dan berlajar, bisa juga menjadi tempat yang nyaman buat anak belajar, buat para penenun untuk menenun dan memasarakan hasil karyanya," kata Dicky Senda.
Awal modal Lakoat.Kujawas dari anggota komunitas. Dan sebagai bentuk kewirausahaan sosial, sebagai social enterprisse, Lakoat.Kujawas untuk mandiri sebab komunitas ini tidak didukung oleh siapapun baik pemerintah atau lsm.

"Kami mengembangkan kemandirian lokal dengan cara mengembangkan potensi ekonomi kreatif yang ada sehingga kami punya modal dan kami bisa bikin koperasi. Dan ini bisa menghidupkan komunitas ini dan bisa membiayai semua kegiatan worshop, pelatihan menulis, fotografi," kata Dicky Senda.
Menurut Dicky Senda, Komunitas Lakoat.Kujawas terus berjalan meski minim modal karena ada kemandirian.