VIDEO: Dicky Senda Provokasi Anak Muda Pulang Kampung Bikin Begini di Desa Taiftob Kabupaten TTS NTT
Dicky Senda Provokasi Anak Muda Pulang Kampung dan Bikin Hal Seperti Ini di Desa Taiftob, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten TTS, Provinsi NTT
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Komunitas ini terintegrasi dengan berbagai hal terkait upaya meningkatkan potensi warga Taiftob di Kecamatan Mollo, Kabupaten TTS, Provinsi NTT.

"Lakoat.Kujawas adalah suatu inisiatif atau gerakan dari warga dan disebut sebagai gerakan warga aktif. Lakoat Kujawas adalah komunitas, integrasi antara suatu kewirausahaan sosial dengan perpustakaan warga. Kemudian disitu juga ada ruang arsip dan ruang pendokumentasian seni budaya dan sejarah Molo, ada ruang produksi berbagai produk pertanian dan jasa ekowisata," jelas Dicky Senda.
Seiring berjalannya waktu, komunitas ini makin menunjukkan eksistensinya di masyarakat.
Mesti tak didukung dana oleh Pemerintah, LSM atau siapapun, Dicky dan kawan-kawan mendanai kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan oleh komunitas Lakoat.Kujawas
Hingga tahun 2020 atau sudah 4 tahun ini, kiprah Komunitas Lakoat-Kujawas sudah banyak.
Komunitas Lakoat.Kujawas memiliki perpustakaan yang memiliki koleksi buku pengetahuan, dan buku lainnya, termasuk koleksi foto-foto budaya dan sejarah Molo.
Lakoat.Kujawas juga membuka kesempatan kepada siapapun untuk belajar tentang kesenian, budaya, sejarah Molo dan Lakoat Kujawas bisa jadi referensi yang baik untuk itu.

“Kami memulai dengan gerakan literasi kewirausahaan sosial barang dan jasa. Untuk literasi, kami mengelola suatu perpustakaan warga yang cukup besar di Desa Taeftof . Dan perpustakaan itu bisa diakses lebih dari 120 anak anak, remaja, orang muda. Perpustakaan itu juga bisa diakses oleh siapapun karena dia sebagai ruang arsip literasi seni budaya, sejarah Molo,” kata Dicky Senda.
Komunitas Lakoat.Kujawas juga memiliki kewirausahaan produk pertanian yang menghasilkan produk barang dan jasa dengan basisnya adalah pertanian dan tradisi pertanian.
Lakoat.Kujawas punya produk olahan buah buahan menjadi manisan, selai atau diolah menjadi wine dari buah buahan. Ada juga produk kopi jahe lokal, sambal luat, bose dan lain-lain.
Untuk jasa itu, demikian Dicky Senda, mereka menjual paket ekowisata yang berbasis ke pertanian dan pangan untuk menjadi wisata kuliner sekalian pengunjung diajak belajar tentang kesenian, sejarah budaya, ekologi dari konsep orang Molo atau orang Timor.
Pemasaran terhadap produk Lakoat Kujawas, mereka memakai paket platfon media social atau medsos, facebook, instagram.
“Kami juga punya blok tapi beberapa produk kami bisa dibeli langsung ke komunitas. Kalau jalan jalan ke Fatumnasi dan mutis, jangan lupa mampir ke toko kami di Kapan. Beberapa produk juga kami titip di Kupang di platfom online bernama Papalele, di instagram atau medsos,” kata Dicky Senda.

Dampak dari program literasi, demikian Dicky Senda, ternyata anak-anak mengakses banyak buku, membaca banyak buku dan muncul potensi lain yakni potensi menulis.
Karenanya menjawab kebutuhan anak-anak itu, demikian Dicky Senda, mereka membuat program To The Light House dan mengajari anak-anak untuk bisa menulis kreatif. Dan sudah ada dua buku yakni buku puisi dan buku cerpen atau cerita yang bebasiskan muatan lokal kebudayaan.