Virus Corona

Data Terbaru Virus Corona: 152 Negara Terjangkit, 7 Pasien di Indonesia Meninggal Dunia

Data terbaru, virus mematikan yang pertama kali muncul di Wuhan China itu telah menula ke 152 negara termasuk Indonesia.

Editor: Adiana Ahmad
Shutterstock
Ilustrasi virus corona, Covid-19 masuk Indonesia 

Yuri menyatakan bahwa dia belum mendapatkan data tersebut dalam jumpa pers sore tadi.

Hal ini menyebabkan dia menyebut pasien yang meninggal tetap berjumlah lima orang.

"Saya umumkannya jam berapa, terus saya dikasih tahu rumah sakitnya jam berapa. Kan kita enggak pernah mempermasalahkan angka, wong ini suatu yang dinamis, bergerak terus," kata Yuri.

Adapun total kasus positif corona sampai hari ini berjumlah 172 kasus.

Dari jumlah itu, 9 pasien dinyatakan sembuh.

Jumlah pasien Covid-19 yang diumumkan pada Selasa sore ini bertambah 38 kasus dari yang diumumkan kemarin.

Penambahan jumlah kasus itu merupakan pasien yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

Akan tetapi, dia tidak menyebutkan jumlah pasien secara spesifik di setiap provinsi.

Cegah Corona, Dinkes Sumbar Gelar Sosialisasi Bahaya Virus Corona Kepada ASN

"Terbanyak berasal Provinsi DKI Jakarta, kemudian Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau," ucapnya.

Sementara itu Achmad Yurianto memberikan penegasan terkait pernyataannya dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier dalam podcast 'Close The Door' yang dipublikasikan pada 17 Maret 2020.

Saat itu, Yuri mengatakan, beberapa RS enggan merawat pasien Covid-19 karena tidak ingin citranya jatuh dan dihindari pasien-pasien penyakit lain.

"Substansinya (dari pernyataan) itu apa? Substansinya itu ada pasien yang ditelantarkan. Iya kenapa dia ditelantarkan, kalau dia emang mau dirujuk ya rujuk saja dengan baik-baik. Masak dibiarkan begitu saja," ujar Yuri dilansir dari Kompas.com, Selasa (17/3/2020).

Kabar Gembira! Amerika Serikat Uji Coba Vaksin Corona COVID-19 Pada 45 Relawan, Ini Hasilnya

Dengan kata lain, Yuri ingin menyatakan, rumah sakit tidak boleh menelantarkan pasien Covid-19.

Yuri menuturkan, informasi yang disampaikannya kepada Deddy itu bertujuan agar RS lain mau berubah.

"Jangan kemudian dianggap RS tidak mau berubah, sehingga pasiennya banyak yang terlantar. Tujuannya, supaya RS itu (yang menolak pasien Covid-19) tahu bahwa yang dilakukan itu tidak benar," tegas Yuri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved