NTT Tak Terima Wisatawan Eropa, Gubernur Viktor Periksa Suhu Tubuh

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memeriksa suhu tubuh, Senin (16/3/2020)

Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memeriksa suhu tubuh, Senin (16/3/2020). Pemeriksaan berlangsung sebelum Gubernur Viktor masuk ruang kerjanya di Kantor Gubernur NTT. Upaya tersebut untuk mendeteksi penularan virus Corona atau Covid-19.

Dengan menggunakan thermo gun, seorang petugas perempuan mengarahkan alat pengukur suhu tubuh ke bagian dahi Gubernur Viktor. Kemudian petugas menarik pelatuk untuk melihat keterangan suhu pada layar thermo gun.

Suhu Tubuh Wagub NTT Normal

Poses pemeriksaan berlangsung cepat, sekitar 1 menit. Setelah selesai pemeriksaan, Gubernur Viktor masuk ruang kerjanya.

Thermo gun merupakan salah satu bentuk thermal scanner yang banyak digunakan untuk mendeteksi gejala dan tanda awal terjangkit virus Corona. Bentuknya menyerupai pistol.

Thermo gun mengeluarkan sinar infrared yang bisa mengumpulkan energi yang dipancarkan, ditransmisikan dan dipnatulkan oleh objek.

Camat di Manggarai Lapor ASN dan Warga yang Pulang dari Daerah Terpapar Corona

Salah satu tanda terjangkit virus Corona adalah demam. Seseorang bisa dikatakan demam ketika suhu tubuh sudah melewati rata-rata suhu tubuh normal, yakni 37,5 derajat Celcius.

Selain Gubernur Viktor, pejabat eselon dan aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT serta tamu juga menjalani pemeriksaan suhu tubuh.

Petugas berjaga di pintu depan dan belakang gedung berbentuk alat musik Sasando itu. Setiap ASN dan tamu yang hendak masuk kantor gubernur, harus menjalani pemeriliksaan suhu tubuh.

Petugas juga mengarahkan ASN dan tamu untuk mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer (sabun pencuci tangan).

Ada ASN dan tamu yang diketahui suhu tubuhnya tinggi. Petugas meminta yang bersangkutan mencuci tangan kemudian diukur lagi suhu tubuhnya. Jika masih tinggi suhu tubuh, maka disarankan untuk ke layanan kesehatan terdekat atau rumah sakit, puskesmas serta disarankan beristirahat.

ASN dan tamu yang suhu tubuhnya tinggi diduga karena gerogi dan akibat berjalan kaki menuju kantor gubernur.

Hand sanitizer ditempatkan di sejumlah titik pada Kantor Gubernur NTT, di antaranya dekat pintu utama depan, pintu masuk di bagian belakang lantai satu, meja penerima tamu dan di sejumlah ruangan.

Stop Perjalanan Dinas

Gubernur Viktor melarang pejabat dan ASN untuk melakukan perjalan dinas keluar daerah, terutama ke provinsi yang sudah tertular virus Corona.

"Bapak Gubernur minta agar untuk mencegah penyebaran virus Corona, maka kegiatan di luar daerah untuk sementara ditangguhkan. Daerah yang sudah ada kasus tidak boleh ke sana," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Jelamu Ardu Marius, Minggu malam (15/3).

Ia menyebut delapan provinsi di Indonesia sudah ada kasus virus Corona, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Banten.

"Kasus Corona ini sudah menyebar di beberapa daerah juga seperti di Jawa Barat, Tangerang, Solo, Bali, dan Pontianak. Bapak Gubernur sudah perintahkan agar pejabat dan ASN tidak diperkenankan melakukan perjalanan dinas ke daerah-daerah itu," katanya.

Menurut Marius, apabila saat ini ada pejabat atau ASN yang berada di luar daerah, maka sekembalinya di NTT harus mengikuti prosedur sesuai kebijakan nasional.
"Bapak Gubernur NTT juga telah mengeluarkan surat edaran kepada para bupati dan Wali Kota Kupang tentang upaya pencegahan Covid -19 di tempat kerja," ujar Marius.

Batasi Turis

Gubernur Viktor mengatakan, Pemprov NTT menutup arus kunjungan wisatawan dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan Australia. Menurutnya, saat ini tetap ada pelarangan wisatawan. "Kita akan hentikan kunjungan wisatawan dari sejumlah wilayah," tandasnya.

Gubernur Viktor juga menegaskan Pemprov NTT akan menutup pos lintas perbatasan NTT-Timor Leste. Langkah ini diambil dalam rangka antisipasi dan pencegahan virus Corona.

"Kita akan tutup sementara perbatasan NTT-Timor Leste, karena melihat situasi saat ini. Apalagi WHO telah menyatakan kasus ini berbahaya," kata Gubernur Viktor di Kampus Poltekes Kemenkes Kupang, Sabtu (14/3).

Rencana menutup lintas batas itu mendapat tanggapan dari Konsulat RDTL di Oekusi dan Konsulat RDTL di Kupang.

Konsulat RDTL di Oekusi, Maria berharap penutupan pos lintas batas hanya berlaku bagi orang, sedangkan untuk barang perlu dipertimbangkan. "Kami minta kalau bisa hanya manusia, sedangkan barang jangan," kata Maria dalam rapat koordinasi Pemprov NTT, Senin (16/3).

Maria mengemukakan alasan. Menurutnya, hampir semua barang ke Timor Leste melalui pintu keluar dari NTT. "Barang misalnya BBM dalam hal ini solar, ini didatangkan dari Indonesia dan melalui Provinsi NTT. Karena itu, kita minta penutupan hanya untuk manusia saja," ujarnya.

Konsulat RDTL di Kupang, Jesuino Dos Reis M Carvalho mengatakan, sampai saat ini di Timor Leste belum ada kasus virus Corona. Menurutnya, pihaknya mendukung kebijkaan Gubernur NTT menutup perbatasan dengan tujuan melindungi masyarakat. "Intinya menutup perbatasan kami meyambut baik. Ide menutup perbatasan, bagi RDTL jika untuk kepentingan masyarakat kami berterima kasih," katanya.

Namun, lanjut Jesuino, perlu ada pertimbangan seperti yang disampaikan Konsulat RDTL di Oekusi, bahwa penutupan hanya bagi manusia sedangkan barang jangan.

"Adanya info ini, maka banyak pihak di Timor Leste yang menanyakan kepada saya. Saya juga sampaikan ke Timor Leste bahwa Gubernur NTT masih melakukan rapat koordinasi. Tapi demi masyarakat tentu yang terbaik bagi warga Timor Leste dan NTT," ujar Jesuino.

Setelah mendengar masukan, Gubernur Viktor mengatakan, akan mempertimbangkan penutupan perbatasan. "Tentu ada pertimbangan soal logistik, sehingga kita tidak akan membatasi,tetapi untuk orang kita akan batasi," kata Gubernur Viktor dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Senin (16/3).

Selain mengantisipasi di perbatasan, lanjut Viktor, pemerintah juga memperketat pengawasan di Labuan Bajo (Manggarai Barat), Tambolaka (Sumba Barat Daya) dan Kota Kupang. "Lebih baik kita menangkal dari pada nanti sudah terjadi. Besok nanti akan ada rapat kelompok kerja (pokja) yang dipimpin oleh Pak Sekda (Ben Polo Maing)," katanya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor mengatakan, rapat bertujuan untuk menyamakan persepsi untuk menjaga penyebaran virus Corona tidak masuk ke NTT. "Karena itu, seluruh langkah yang kita ambil adalah, kita harus mampu mengisolasi diri termasuk pemda agar virus tidak masuk. Karena kita tidak tahu kapan, siapa yang terkena virus ini," ujarnya.

Gubernur Viktor mengatakan, Pemprov NTT menutup arus kunjungan wisatawan dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan Australia. Menurutnya, saat ini tetap ada pelarangan wisatawan. "Kita akan hentikan kunjungan wisatawan dari sejumlah wilayah," tandasnya.

Pada kesempatan itu, Gubernur Viktor mengatakan, rapat bertujuan untuk menyamakan persepsi untuk menjaga penyebaran virus Corona tidak masuk ke NTT. "Karena itu, seluruh langkah yang kita ambil adalah, kita harus mampu mengisolasi diri termasuk pemda agar virus tidak masuk. Karena kita tidak tahu kapan, siapa yang terkena virus ini," ujarnya. (yel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved